Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Puisi Ramadhan Terakhir yang Menyentuh Hati
27 April 2022 22:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banyak cara untuk menyambut dan mengenang kepergian bulan suci Ramadhan. Salah satunya menggunakan puisi. Kamu bisa membuat puisi ramadhan terakhir untuk mengenang setiap perjalanan selama 30 hari ini. Memang sedih karena bulan penuh berkah berlalu dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Ramadhan adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu. Satu bulan ini akan meninggalkan sebelas bulan yang berlalu. Dan harus menunggu lagi hingga tahun depan. Semoga kita semua diberikan umur yang panjang. Puisi Ramadhan terakhir akan membuat hati sejuk.
Dikutip dalam buku Think Smart Bahasa Indonesia karya Ismail Kusmayadi (2008: 61), puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pekosentrasian struktur fisik dan batinnya.
Puisi memiliki banyak sekali jenisnya. Antara lain puisi lama, modern, dan kontemporer. Puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif. Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Secara umum, puisi memiliki ciri-ciri:
Puisi Ramadhan Terakhir
Dikutip dalam buku Kumpulan Puisi Ramadhan Upgrade Level karya Remaja Islam Online (2020: 56), berikut ini puisi tentang ramadhan terakhir yang menyentuh hati.
1. Rasaku yang Bertanya “Inikah Ramadhan Terakhirku?”
Oleh: Putri Ayu Anandita
Ramadhan adalah bulan yang aku tunggu-tunggu akan datang.
Serta kemenangan dalam beribadahnya hanya kepada-Nya
Tetapi aku terlalu bodoh, aku tidak menyambutnya dengan meriah
Seperti meriahnya aku menyambut tahun baru
Aku mengabaikan shalat sunnah tarawih dan witir berjamaah
Serta aku mengabaikan kandungan isi dalam kitab suci al-quran
Dan aku memilih untuk ke rumah makan bersama teman-temanku
ADVERTISEMENT
Tetawa terbahak-bahak
Hingga lupa apa yang harus aku lakukan
Untuk mengakhiri bulan suci ini
Saat ini adalah saat-saat terakhir bulan ramadhan bersamaku
Ya, ramadhan akan pergi jauh pergi jauh dari kehidupanku
Dan ia berjanji akan datang pada tahun berikutnya
Saat itu aku bertanya pada hatiku
Apakah aku masih bernafas di tahun itu?
2. Ramadhan
Oleh: Din Ikhsannudin
Ya Allah Ya Tuhanku
Teima kasih sudah mempertemukanku dengan bulan yang mulia ini
Bulan yang penuh berkah dengan dibukakan pintu maaf-Mu
Dibukakan rahmad yang luas di hadapan keridhoanmu
Yaallah ya Tuhanku
Sucikanlah hati ini
Senantiasalah menuntunku disisi
Demi waktu yang bergulir menuju persinggahan keabadianMu
Ya Allah ya Tuhanku
Kepada langit biru yang luas milikmu
ADVERTISEMENT
Aku titipkan doa-doa disana
Jadikanlah hamba yang tak lupa atas nikmat dan karuniaMu
3. Ramadhan Telah Pergi
Oleh: Mutmainnah Nursan
Bulan dilangit tampak sabit kecil
Pertanda engkau nak pergi
Ku inginkan tetap bersamamu
Tapi waktu berkata lain
Telah tiba saatnya
Engkau pergi meninggalkan
Hanya muncul sebulan
Meninggalkan sebelas bulan
Keberkahanmu selalu ditunggu
Hari-harimu begitu ramai
Di berbagai pelosok dunia
Orang senang kau hadir
Kau pergi membawa bekas
Kau dinantikan
Berdoa di siang malammu
Rasanya berbeda
Hari biasa nampak biasa
Sedangkan kau?
Luar biasa dirasakan
Sampai bertemu lagi
Berharap ku masih bisa menemuimu
Di akhir masaku
Demikianlah puisi tentang ramadhan terakhir yang dapat menyentuh hati pendengarnya, semoga kita semua dapat bertemu dengan bulan Ramadhan lagi di tahun-tahun selanjutnya dan seluruh ibadah saat ini diterima.(Umi)
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.