Plastic Reborn 2.0 Maksimalkan Pengelolaan Sampah

Konten dari Pengguna
23 Desember 2020 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irene Komala tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah terbayangkan bahwa sebenarnya sampah plastik dapat memiliki kehidupan kedua?
ADVERTISEMENT
Sampah plastik menjadi salah satu masalah utama pencemaran lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai. Isu sampah plastik bukan hanya terjadi di Indonesia, namun juga menjadi isu global. Menurut hasil penelitian, Indonesia adalah kontributor sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia! Produksi sampah di Indonesia sebanyak 7 juta ton/tahun, 61% tidak terkumpul dan tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, Coca-Cola Foundation Indonesia menggagas gerakan Plastic Reborn untuk mendorong perubahan perilaku generasi muda Indonesia akan pengelolaan sampah plastik khususnya kemasan plastik pasca konsumsi
Bersama Narasumber Webinar Plastic Reborn 2.0.
Plastic Reborn 2.0 Menuju World Without Waste
Coca-Cola menjalankan visi World Without Waste melalui inisiatif PLASTIC REBORN Di Indonesia. Sebelumnya, Plastic Reborn 1.0 telah memberikan pemahaman edukasi kepada lebih dari 30,000 pelajar dan mahasiswa di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam Plastic Reborn 2.0, Coca-Cola Foundation Indonesia bersama dengan Ancora Foundation, berkolaborasi dengan anak muda penggiat sampah, yaitu; MallSampah, Clean Up, dan Gringgo. Kolaborasi ini bertujuan untuk menghasilkan solusi pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi dengan memanfaatkan teknologi.
Plastic Reborn 2.0 Menuju World Without Waste.
Plastic Reborn 2.0 berorientasi pada penggunaan teknologi untuk mendorong terbangunnya ekosistem ekonomi sirkular sebagai upaya pengurangan dampak limbah kemasan pasca konsumsi pada lingkungan. Salah satu tantangan pendekatan ekonomi sirkular ini adalah pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi . Oleh karena itu, sistem pengumpulan sampah yang baik sangat membantu pengelolaan sampah untuk didaur ulang.
Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijoesilo mengatakan bahwa Coca-Cola memiliki komitmen untuk menggunakan 100% kemasan yang dapat didaur ulang secara global pada tahun 2025 serta menggunakan setidaknya 50% bahan daur ulang dalam kemasan pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah
Bersama dengan Ancora Foundation, Coca Cola berkolaborasi dengan anak muda penggiat sampah Indonesia, yaitu MallSampah, Clean Up, dan Gringgo. Pengumpulan sampah yang dilakukan dapat membuka peluang usaha bagi anak muda, apalagi generasi milenial yang peduli lingkungan.
MallSampah adalah layanan pengelola sampah online untuk rumah tangga dan kantor sehingga sekarang semua orang dapat mengelola sampah dengan mudah. MallSampah menjadi perantara pengguna dengan pengepul/pemulung, dan unit sampah.
MallSampah berkolaborasi dengan Clean Up, dalam mengembangkan aplikasi Mixed Waste sebagai solusi pengangkutan, pengumpulan, dan pengelolaan sampah mulai dari pengambilan hingga pemrosesan. Clean Up juga bekerjasama dengan Gringgo mengembangkan aplikasi Smart Waste Platform untuk mendukung kapasitas usaha dalam mengelola dan daur ulang sampah yang lebih baik dan efisien bagi pekerja sampah.
ADVERTISEMENT
Selain menghasilkan Mixed Waste dan Smart Waste Platform, program kolaborasi anak muda penggiat sampah ini juga berhasil meningkatkan peningkatan pelanggan pada aplikasi atau layanan, dan volum angkut sampah hingga berkali-kali lipat. Peningkatan pengumpulan sampah oleh MallSampah mencapai 25,3 ton (361,1%), Clean Up mencapai 134 ton (893,3%), dan Gringgo mencapai 473 ton (136,2%).
Mengelola Sampah Dengan Baik
Kemasan plastik dapat mempunyai kehidupan kedua pasca konsumsi, jika dikelola dan diolah dengan baik, serta nantinya dapat menghasilkan pundi-pundi uang. Misalnya seperti botol kemasan berlogo PET, yang memiliki nilai jual tinggi walaupun pasca konsumsi. Kita bisa belajar dari negara Skandinavia, Mexico, dan Afrika Selatan dalam hal mengelola sampah berbasis komunitas dan merangkul masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dasar pengelolaan sampah berkelanjutan adalah pengumpulan limbah kemasan (waste collection) yang tepat. Hal yang terlihat kecil namun berdampak besar. Hal yang saya lakukan untuk mengolah sampah dari rumah adalah memiliki 3 tempat sampah untuk jenis yang berbeda, seperti; untuk sampah plastik, kertas, dan bekas makanan.
Sumber Foto: Instagram @plasticreborn
Dengan memilah sampah, kita juga berkontribusi mengelola sampah untuk didaur ulang. Saat ini, dengan perkembangan teknologi, kita bisa kok mengumpulkan dan mengelola sampah mulai dari rumah. Mari bersama-sama #MulaiDariGue bantu wujudkan World Without Waste.