Waspadalah, Satu Kata Bisa Beda Makna

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
Konten dari Pengguna
19 Mei 2017 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang anak sedang belajar. (Foto: Peter Hershey/unsplash)
Apabila saya menemani anak belajar, hal yang paling berat bagi saya adalah pelajaran bahasa daerah. Saya mengenal bahasa sunda sejak kuliah di Bogor tahun 1987. Namun hingga saat ini, masih banyak kosa kata bahasa sunda yang tidak saya pahami. Apalagi bahasa sunda yang sering saya dengar dalam percakapan berbeda dengan bahasa sunda di sekolah.
ADVERTISEMENT
Indonesia sangat kaya dengan berbagai bahasa daerah. Satu kata bisa mengandung banyak makna yang berbeda, tergantung dari suku mana yang mengucapkan. Misalnya, atos dalam bahasa sunda bermakna sudah, tetapi dalam bahasa jawa atos itu berarti keras.
Bahkan sesama bahasa Jawa maknanya bisa berbeda. "Mari" dalam bahasa Jawa Tengah itu berarti sembuh, "wis mari" itu artinya sudah sembuh. Sementara dalam bahasa Jawa Timur, "mari" berarti selesai. Bila orang jawa timur berucap "pekerjaanmu wis mari ta." Itu berarti apakah pekerjaanmu sudah selesai?
Dalam bahasa Jawa, "kenek" itu berarti kena (menyentuh, mendapatkan, menyenggol, menabrak). Sementara dalam tradisi orang Batak, "kenek" itu berarti kondektur alias yang membantu sopir.
Alkisah, seorang sopir bus yang berasal dari batak punya kondektur baru orang Jawa. Suatu ketika, bus ini hendak parkir di Blok M karena sang sopir lapar dan hendak makan siang. Kondektur baru orang Jawa ini memberi intruksi "mundur, terus, kanan dikit, terus, lurus, terus."
ADVERTISEMENT
Tiba-tiba terdengar suara keras, bagian belakang mobil bus itu menabrak tembok pembatas. Sang sopir langsung memaki  "dasar, kenek tai." Dan sang kondektur jawa itu menjawab,  "Gak kenek tai koq, tapi kenek tembok." Hehehe.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Kubik Leadership
www.kubik.co.id