Membangun Kawasan Edukasi dan Literasi Berbasis Masyarakat

Jemy Yusak
Founder Rumah Literasi Merdesa- Ketua Homeschooling Merdesa-Tutor PKBM Kendedes Kota Malang-Mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka
Konten dari Pengguna
6 April 2023 6:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jemy Yusak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pendidikan di Indonesia. Foto: Kemendikbudristek
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendidikan di Indonesia. Foto: Kemendikbudristek
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan dapat menjadi sebuah wadah untuk mengembangkan seluruh potensi diri yang ada pada diri manusia. Mengutip dari KBBI Online, bahwa Pendidikan berasal dari kata didik, yang berarti memelihara dan memberi latihan.
ADVERTISEMENT
Dari dasar kata ini, terlihat jelas bahwa peran pendidikan adalah memberi latihan kepada peserta didiknya, pengertian ini tertuang jelas pada Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wadah yang dimaksud dalam penjelasan tersebut merupakan sebuah gambaran yang dapat diasumsikan sebagai sebuah tempat dalam bentuk fisik seperti gedung maupun dalam bentuk non fisik seperti komunitas.
Sebab, cakupan pendidikan sangat luas dan tidak hanya sebatas pelajaran yang bersifat akademis saja namun pendidikan juga sangat terkait dengan berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan diri seseorang.
Ilustrasi guru di sekolah inklusi. Foto: Shutter Stock
Pendidikan juga tidak dibatasi oleh usia, ruang dan waktu sehingga proses pendidikan dapat dilaksanakan dan diikuti oleh siapa saja kapan saja dan di mana saja yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian pendidikan masih belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh masyarakat, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat beragam seperti putus sekolah akibat kejadian tertentu, tidak adanya biaya dalam pendidikan serta faktor lain.
Hal ini menjadi permasalahan yang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi bagian dari tanggung jawab masyarakat dalam menghadapi persoalan ini.
Pendidikan berbasis masyarakat merupakan sebuah konsep pendidikan yang memposisikan masyarakat sebagai subjek terhadap proses pembelajaran.
Ilustrasi membaca buku. Foto: Shutter Stock
Dalam konteks ini, masyarakat menjadi partner penting dalam mengembangkan dan memperkuat sistem pendidikan seperti individu yang memiliki kompetensi di bidang tertentu, komunitas Karang Taruna, PKK, serta komunitas pendukung lainnya baik dalam lingkup pemerintahan terkecil seperti Rukun Tetangga maupun pihak swasta dalam bentuk pusat kegiatan belajar masyarakat.
ADVERTISEMENT
Konsep ini menitikberatkan pada pemanfaatan sumber daya lokal yang ada pada sebuah lingkungan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan relevan bagi masyarakat sekitar.
Sehingga pendidikan berbasis masyarakat dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat yang dapat dikatakan sebagai bentuk kolaborasi pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan berbasis masyarakat dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan berbasis literasi dasar yang dapat melibatkan seluruh elemen masyarakat menjadi subjek dan objek pendidikan tersebut mulai dari usia batita, balita, anak, remaja, dewasa hingga lansia.
Literasi merupakan kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.

Literasi untuk Batita, Balita, dan Anak

Keseruan anak-anak bermain bersama. Foto oleh: Jemy.
Masa batita dan balita merupakan masa penting bagi perkembangan anak. Pada masa usia ini, pengenalan terhadap literasi sangat penting dilakukan.
ADVERTISEMENT
Program ini dapat menumbuhkan rasa kreativitas dan kecerdasan anak sejak dini yang dapat diimplementasikan dalam sebuah kegiatan seperti membuat sebuah kelompok bermain dengan aktivitas membacakan dongeng, mengenal lingkungan sekitar, olah raga, kesenian, tata boga, robotik, sains dan lain sebagainya.
Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh masyarakat dewasa melalui komunitas yang ada seperti PKK yang dipelopori oleh ibu-ibu di kawasan lingkungan masyarakat maupun pemuda yang ada di kawasan tersebut.

Literasi untuk Remaja dan Dewasa

Ilustrasi remaja bernyanyi di taman. Foto: Tom Wang/Shutterstock
Masa remaja merupakan masa di mana seseorang mengalami masa pubertas, hal ini dapat dilihat dari perubahan fisik dan perilaku seorang yang cenderung mencari jati diri pada proses pendewasaan dalam berpikir.
Pendidikan remaja melalui kegiatan kepemudaan menjadi salah satu wadah untuk belajar mengekspresikan diri dalam membentuk portofolio serta pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter dan sikap kepemimpinan pada generasi muda.
ADVERTISEMENT
Bentuk kegiatan ini dapat dibuat melalui komunitas yang ada di masyarakat seperti Karang Taruna yang merupakan pelopor pendidikan kepemudaan yang mampu memberikan wadah yang luas untuk belajar dan berlatih berbagai hal seperti kewirausahaan, kepemimpinan, pelatihan keterampilan yang dapat didukung oleh kelompok masyarakat dewasa yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.
Dalam pendidikan berbasis masyarakat, orang dewasa dapat saling belajar dari sesama anggota komunitas mereka Ini melalui pelatihan keterampilan praktis seperti memasak, pertanian, parenting serta pendalaman dunia bisnis.

Pendidikan Lansia

Kolaborasi kegiatan pemuda, pra lansia dan lansia. Foto: Dok komunitas lansia Lega Lila, Malang.
Lansia merupakan kelompok yang sering diabaikan dalam program pendidikan dan pembangunan. Padahal, lansia tetap membutuhkan perhatian dan dukungan dari masyarakat sekitar dalam wadah-wadah yang memiliki program literasi dan pelatihan untuk lansia dalam bentuk kegiatan seni, olahraga rekreasi, sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan mental dan fisik secara rutin.
ADVERTISEMENT
Sehingga seseorang yang mencapai tahap usia tersebut tetap memiliki kehidupan yang sehat jasmani dan rohani, sehingga lansia tetap memiliki tingkat produktivitas yang dapat disesuaikan dengan usianya.inilah yang disebut pendidikan sepanjang hayat.
Dengan adanya pemanfaatan sumber daya serta kolaborasi antar individu dan komunitas yang ada dalam lingkungan masyarakat akan sangat mudah mencapai keberhasilan dalam membangun sebuah kawasan edukasi yang berbasis masyarakat serta terjalinnya lingkungan yang saling memiliki kepedulian antarwarga.