Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Bahaya Gorengan dan Tips Aman Mengonsumsinya
16 Maret 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Meski gorengan memanjakan lidah, tetapi banyak bahaya gorengan yang tidak bisa dihindari jika terlalu sering mengonsumsinya. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.
ADVERTISEMENT
Gorengan adalah makanan yang diolah dengan minyak, misalnya pisang goreng, cireng, bakwan, tahu isi, kentang goreng dan lain-lain.
Bahaya Gorengan
Gorengan mungkin merupakan hidangan yang tidak boleh dilewatkan. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat banyak orang ketagihan dengan makanan ini. Perlu diketahui bahwa ada risiko jika sering makan gorengan. Apa saja bahaya gorengan?
Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, ada beberapa bahaya makan gorengan bagi tubuh yang penting untuk dipahami, antara lain :
1. Menyebabkan Kelebihan Berat Badan
Makanan yang digoreng menyerap lemak dari minyaknya, sehingga kalorinya lebih tinggi. Semakin tinggi asupan kalori harian, semakin besar pula risiko kelebihan berat badan dan obesitas.
Selain itu, kandungan lemak trans pada gorengan juga berperan penting dalam penambahan berat badan. Lemak ini diketahui mempengaruhi hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan penyimpanan lemak.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Bahaya konsumsi gorengan yang banyak diketahui adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Diketahui bahwa gorengan dapat meningkatkan risiko obesitas dan obesitas merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Minyak goreng juga tinggi lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan kadar kolesterol ini dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular, antara lain jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
3. Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan tepung. Makanan yang diolah dengan cara ini lebih tinggi kalori dan lebih banyak mengandung karbohidrat sederhana dan lemak tidak sehat. Terlalu banyak lemak dalam makanan tidak hanya dapat menyebabkan penambahan berat badan, tapi juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan ibu hamil. Diketahui bahwa wanita yang mengonsumsi gorengan sebelum hamil berisiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional selama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Hal ini perlu diwaspadai karena diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi ibu dan janin.
4. Memperbesar Risiko Munculnya Kanker
Bahaya konsumsi gorengan yang tidak bisa dihindari adalah meningkatkan risiko penyakit kanker. Risiko ini dapat timbul dari zat akrilamida yang dihasilkan pada proses memasak dengan suhu tinggi seperti menggoreng.
Makanan bertepung seperti keripik dan ayam goreng diketahui mengandung kadar akrilamida yang lebih tinggi pada suhu tinggi. Zat ini, dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan terlalu sering, menjadi penyebab beberapa jenis kanker, termasuk kanker ovarium.
Selain itu, lemak trans pada makanan yang digoreng diketahui meningkatkan jumlah senyawa penyebab peradangan dalam tubuh. Hal ini diketahui berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.
Tip Aman Mengonsumsi Gorengan
Banyak orang yang lebih memilih mengolah gorengan sebagai santapan untuk memuaskan rasa lapar atau menjadikan gorengan sebagai tambahan menu utama.
ADVERTISEMENT
Makanan yang digoreng, terutama yang mengandung tepung, menyerap lemak dari minyaknya dan tinggi kalori sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Oleh karena itu, ada kemungkinan terlalu banyak makan gorengan berbahaya bagi kesehatan.
Tak perlu khawatir, jika sangat menyukai gorengan, terdapat upaya makan gorengan lebih aman bagi kesehatan. Pasalnya, bahaya gorengan bisa diminimalisir dengan mengolah sendiri gorengan di rumah. Berikut tipsnya:
1. Mengganti dengan Minyak yang Sehat
Mengganti minyak dengan minyak yang lebih sehat masih dianggap sebagai cara terbaik untuk mengurangi risiko konsumsi gorengan. Minyak yang bisa digunakan antara lain minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak alpukat.
Disarankan untuk berhati-hati saat memilih jenis minyak pengganti. Usahakan untuk tidak menggunakan minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh tingkat tinggi, seperti minyak kedelai, minyak wijen, minyak jagung, minyak kanola atau minyak bunga matahari. Selain itu, hindari penggunaan minyak berulang kali.
ADVERTISEMENT
2. Jaga Minyak Selalu Segar dan Bersih
Selalu gunakan minyak segar (baru) dan bersih saat menggoreng makanan. Minyak yang digunakan berulang kali atau sering dipanaskan dapat rusak, menimbulkan bau tidak sedap pada makanan, dan kemungkinan besar nutrisi yang terkandung dalam minyak akan hilang.
Disarankan untuk menggunakan kembali minyak goreng maksimal tiga kali.
3. Gunakan Tepung yang Tepat
Untuk mengurangi potensi risiko yang terkait dengan konsumsi gorengan, gunakan tepung bebas gluten seperti tepung gandum utuh, tepung beras, dan tepung jagung sebagai pengganti tepung serbaguna atau tepung olahan lainnya.
Jenis tepung bebas gluten ini memberikan rasa dan tekstur panggang yang mirip dengan tepung biasa, namun dengan nilai gizi lebih tinggi.
4. Perhatikan Suhu saat Menggoreng
Untuk mengukur suhu, gunakan termometer khusus penggorengan. Pastikan makanan dimasak pada suhu 176-190°C. Hal ini berguna untuk mencegah minyak terserap ke dalam gorengan. Selain itu, suhu minyak yang terlalu tinggi dapat merusak bahan minyak dan menimbulkan radikal bebas yang berdampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Pastikan juga suhu minyak tidak terlalu rendah saat menggoreng, jika tidak minyak akan terlalu meresap ke dalam makanan dan makanan menjadi berminyak.
5. Ubah Cara Memasak
Teknologi peralatan dapur pun semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Saat ini sudah ada alat untuk menggoreng tanpa minyak yaitu hot air fryer. Alat penggoreng bebas minyak ini dapat membantu dalam makan lebih sehat, meski harganya agak mahal. Selain itu juga dapat menikmati beberapa kue kering dari waktu ke waktu.
Makanan yang dipanggang tidak kalah enaknya dengan makanan yang digoreng dan jauh lebih sehat. Agar lebih enak, taburi masakan dengan bumbu atau rempah sebelum dimasak.
Secara umum, sebagian besar protein hewani seperti daging sapi, ayam, dan ikan sudah banyak mengandung lemak yang dapat keluar jika dipanaskan dalam wajan anti lengket. Gunakan ini agar tidak memerlukan minyak goreng terlalu banyak untuk memasak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk mencegah gorengan atau makanan gorengan lainnya menjadi terlalu berminyak, tiriskan terlebih dahulu atau gunakan tisu untuk menyerap minyak berlebih dari permukaan makanan.
Berhati-hatilah dalam memilih, mengonsumsi, dan membagi porsi. Pasalnya, makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.
6. Tambahkan Soda Kue
Baking powder atau baking soda yang biasa digunakan untuk membuat kue dan roti juga bisa memberikan manfaat yang lebih besar jika digunakan sebagai campuran tepung untuk berbagai gorengan.
Selain membuat gorengan menjadi lebih renyah, baking soda juga dapat menyebabkan gelembung sehingga dapat membantu mengurangi penyerapan minyak pada makanan. Semakin sedikit minyak yang dikonsumsi, semakin rendah kandungan lemak makanan tersebut.
7. Gunakan Tisu Dapur
Jangan lupa tiriskan minyaknya dengan baik setelah menggoreng. Biarkan makanan dalam wadah minyak selama beberapa menit. Disarankan untuk menggunakan tisu dapur atau tisu masak yang mampu menyerap minyak dengan baik untuk mengurangi kandungan minyak pada gorengan yang akan dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
8. Perhatikan Bahan dan Isiannya
Gunakan bahan-bahan segar dan minyak goreng berkualitas tinggi. Hindari menambahkan terlalu banyak garam pada gorengan karena terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah.
9. Tambahkan Sayur-Sayuran
Jangan hanya makan gorengan, tambahkan beberapa sayuran pada menu gorengan agar lebih sehat. Misalnya saja membuat bakwan dengan sayur, makan tahu goreng atau tempe dengan gado-gado, dan lain-lain.
Disarankan juga untuk banyak makan buah-buahan setelah makan gorengan. Saran ini berguna untuk menghambat penyerapan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
10. Porsi yang Terukur
Kontrol porsi penting dalam makanan yang digoreng. Jangan makan berlebihan dan hindari makan berlebihan. Cobalah untuk membatasi pada porsi yang wajar untuk menghindari konsumsi terlalu banyak kalori dan lemak.
11. Minum Air Putih Hangat
Untuk menghilangkan rasa lengket di tenggorokan setelah makan gorengan, ingatlah untuk minum air hangat. Minum segelas air hangat dapat membantu menghilangkan rasa lengket dan tidak nyaman di tenggorokan. Cara ini juga bisa membantu menghilangkan lemak dari saluran pembuangan.
ADVERTISEMENT
12. Minim Jus Buah-Buahan
Jus buah tidak hanya menjadi sumber vitamin yang dibutuhkan tubuh, tapi juga mampu membakar lemak. Kandungan serat yang tinggi pada buah ini sangat baik untuk sistem pencernaan dan kesehatan jantung.
13 Konsumsi Teh Hijau Hangat
Teh hijau adalah minuman kuat yang menghilangkan minyak dan lemak. Teh hijau juga mengandung antioksidan tingkat tinggi yang meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, minuman ini juga melawan radikal bebas akibat konsumsi gorengan. Teh hijau merupakan minuman yang baik setelah makan gorengan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahaya gorengan dapat menempatkan seseorang berisiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.(glg)