Mata Uang Jepang: Sejarah, Jenis-Jenis, dan Nilainya terhadap Rupiah

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
Konten dari Pengguna
16 Maret 2023 9:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mata uang Yen, Jepang. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Yen, Jepang. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mata uang Jepang adalah Yen. Dalam penulisan kurs internasional, kode mata uang Jepang ditulis dengan format JPY. Saat artikel ini ditulis, nilai mata uang Jepang setara dengan 114,69 rupiah.
ADVERTISEMENT
Yen Jepang biasa digunakan untuk keperluan transfer kapital berdasarkan utang luar negeri. Artinya, mata uang tersebut cukup dominan dan banyak digunakan dalam pembayaran angsuran pokok utang.
Dijelaskan dalam buku Best of Japan susunan Maria Fransiska (2015), hampir semua money changer di Indonesia bisa menukarkan mata uang Yen. Namun, biasanya terdapat perbedaan kurs ketika menukarkan mata uang tersebut.
Selisih kurs untuk mata uang Yen biasanya berkisar antara 1-3 rupiah. Bagaimana sejarah mata uang Jepang? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Sejarah Mata Uang Jepang

Ilustrasi mata uang Yen. Foto: Shutterstock
Yen adalah bagian dari kebijakan modernisasi ekonomi Jepang yang dibentuk oleh pemerintah Meiji pada abad ke-19. Gagasan ini dirancang berdasarkan Sistem Moneter Desimal Eropa.
ADVERTISEMENT
Sebelum Restorasi Meiji, semua wilayah feodal Jepang mulanya mengeluarkan mata uang sendiri. Bank mempertahankan hak untuk mencetak mata uang tersebut. Sampai akhirnya, pembentukan Bank of Japan (BOJ) pada tahun 1882 memonopoli kontrol pasokan uang di seluruh wilayah Jepang.
Sejak Perang Dunia II, mata uang Jepang telah kehilangan banyak nilai. Untuk menyeimbangkan ekonomi, nilai tukar Yen akhirnya ditetapkan pada 360 Yen per 1 USD sebagai bagian dari Perjanjian Bretton Woods.
Ketika skema tersebut dibatalkan pada tahun 1971, nilai JPY jatuh. Yen mencapai nilai tertinggi di 271 yen per USD pada tahun 1973. Kemudian mencapai nilai 227 yen per USD pada tahun 1980.
Bank of Japan mempertahankan rezim suku bunga nol atau hampir nol. Kemudian, pemerintah Jepang juga secara historis mempertahankan kebijakan anti-inflasi yang ketat. Namun, gelombang deflasi berbalik setelah Krisis Keuangan Global tahun 2008.
ADVERTISEMENT
Pada 2013, Bank of Japan menyatakan akan memperpanjang Kebijakan Akuisisi Aset sebesar 1,4 triliun USD selama dua tahun. BOJ berupaya membawa negara dari deflasi ke ekspansi, dengan target inflasi 2%. Karena volume penjualan terlalu tinggi, jumlah uang beredar diproyeksikan menjadi dua kali lipat.
Pada tahun 2018, JPY dinobatkan sebagai salah satu mata uang berkinerja terbaik. Dari segi kekuatan, mata uang ini diproyeksikan melampaui dolar AS.

Jenis Mata Uang Jepang Koin

Ilustrasi mata uang Jepang koin. Foto: pixabay
Dikutip dari situs Bank of Japan, berikut ini daftar mata uang Jepang koin selengkapnya yang bisa Anda simak:

1. Koin 1 Yen

2. Koin 5 Yen

ADVERTISEMENT

3. Koin 10 Yen

4. Koin 50 Yen

5. Koin 100 Yen

6. Koin 500 Yen

Jenis Mata Uang Jepang Kertas

Ilustrasi mata uang Yen dan Rupiah. Foto: Shutter Stock
Mata uang Jepang kertas terdiri dari 1000 Yen, 2000 Yen, 5000 Yen, dan 10.000 Yen. Berikut penjelasannya:

Uang Kertas 1000 Yen

Uang Kertas 2000 Yen

ADVERTISEMENT

3. Uang Kertas 5000 Yen

4. Uang Kertas 10000 Yen

(MSD)