Konten dari Pengguna

6 Alasan Mengapa Orang Minang Merantau

Bahren
Dosen Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
17 Oktober 2023 11:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bahren tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rumah Gadang bondanpandusiwi/shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah Gadang bondanpandusiwi/shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Merantau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online termasuk kategori verba (kata kerja). Dimaknai sebagai berlayar (mencari penghidupan) di sepanjang rantau (dari satu sungai ke sungai lain dan sebagainya).
ADVERTISEMENT
Makna lain yang juga ditemukan dalam KBBI adalah pergi ke pantai (pesisir); pergi ke negeri lain (untuk mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya);. Terakhir, merantau diartikan sebagai sebuah kegiatan pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh.
Jika mendengar kata merantau, tentu saja kita akan teringat kepada salah satu suku bangsa di Indonesia yang terkenal dengan budaya merantaunya. Suku bangsa itu adalah suku Minangkabau.
Bagi orang Minangkabau merantau dianggap sebagai sebuah usaha dalam pendewasaan diri dari berbagai hal, karena rantau bagi orang Minang adalah dunia sesungguhnya yang kelak harus mereka taklukkan atau mereka takluk oleh dunia itu. Sebuah adagium yang sering kita dengar perihal merantau bagi orang Minangkabau adalah seperti yang tersirat pada pantun di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Bagian isi dari pantun tersebut tepatnya baris ketiga dan keempat memberi isyarat kepada setiap anak bujang (laki-laki) di Minangkabau untuk merantau, alasannya adalah di rumah (kampoung halaman) dianggap belum berguna.
Maka dengan semangat ingin berguna bagi kampung halaman itulah para lelaki Minangkabau pergi meninggalkan kampung untuk merantau.setidaknya dari pengamatan penulis ada enam alasan bagi seorang laki-laki Minangkabau memutuskan untuk merantau. Berikut alasan-alasan laki-laki di Minangkabau pergi Merantau:

1. Alasan Pribadi

Seorang laki-laki Minangkabau memiliki alasan kuat untuk merantau dengan alasan pribadi bahwa mereka belum akan dianggap berguna (paguno) di kampungnya sebelum mereka meninggalkan kampung dan menguji nasib serta peruntungan di rantau orang.
ADVERTISEMENT
Setelah mereka sukses di rantau barulah mereka akan pulang ke kampung halaman untuk memberi tahu ke keluarga besarnya bahwa ia saat ini adalah orang yang sudah berguna, Sebagi bukti, biasanya para perantau yang telah sukses itu akan membawa serta anggota keluarga atau family lain dari kampung ke daerah tempatnya merantau untuk dibina dan didik sehingga mereka juga bisa menjadi sukses.

2. Alasan Ekonomi

Alasan ekonomi juga menjadi salah satu alasan yang penting bagi orang Minangkabau dalam merantau, alasan ingin mengubah nasib dan perekonomian keluarga besar di kampung mereka bawa ke rantau untuk dijadikan sebagai salah satu alasan kuat untuk menjadikan mereka sebagai seorang yang sukses.
Tidak jarang seorang perantau dari Minangkabau memulai dengan menjadi seorang pesuruh atau anak buah tempat-tempat induk senang mereka yang ketika pulang dari perantau mengajak mereka untuk sukses bersama di rantau. Dengan tekad yang kuat untuk mengubah nasib secara ekonomi itulah tidak jarang orang Minangkabau menjadi seorang perantau yang berhasil dan sukses.
ADVERTISEMENT

3. Alasan Pendidikan

Alasan ingin menambah ilmu dan pengetahuan adalah alasan lain yang menjadikan orang Minangkabau merantau. Bagi orang Minangkabau menuntut ilmu adalah sebuah keharusan untuk menjadikannya sebagai orang yang berakal dan islam tentunya. Ilmu adalah bagian dalam upaya mengisi akal dan pikiran sementara iman, juga membutuhkan ilmu dalam menjalaninya.
Orang yang berpendidikan bagi orang Minang adalah orang yang bermartabat. Sehingga seseorang baru dikatakan orang yang pandai ketika rajin berguru (menuntut ilmu). Dalam adagiumlain dikatakan bahwa “nak pandai rajin baguru” yang maknanya jika ingin pandai rajin-rajinlah berguru dan menuntut ilmu.

4. Alasan Budaya

Alasan budaya adalah alasan keempat mengapa orang Minangkabau merantau, seorang laki-laki yang posisinya bagaikan debu di atas tunggul kayu bekas ditebang, ketika telah menikah dan di rumahnya mereka tidak memiliki kamar untuk ditunggui sebagai tempat istirahat dan menjadikan mereka harus bertahan hidup serta menjadi manusia sukses agar mereka bisa menyediakan kebutuhan sandang, pangan dan papan bagi istri dan anak-anaknya. Merantau adalah upaya yang paling pas untuk mewujudkan harapan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan tersebut.
ADVERTISEMENT

5. Alasan Religi

Alasan religius atau religi juga menjadi sebuah alasan mengapa orang Minang merantau, dalam ajaran Islam dikatakan bahwa tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, bahkan ada ayat yang mengatakan “Kami telah menjadikan untukmu semua di dalam bumi itu sebagai lapangan mengusahakan kehidupan mu: tetapi sedikit sekali di antarmu yang bersyukur (QS Al A’raf ayat10). Artinya kewajiban bagi orang Minang yang sudah pasti Islam untuk melakukan perantauan dalam rangka mengusahakan kehidupannya karena itu diatur dalam ajaran agama.

6. Alasan Politik

Terakhir, alasan politik, orang Minangkabau juga pernah perpindah dan pagi ke rantau dengan alasan politik ini, setidaknya dengan adanya kejadian PRRI. Banyak orang Minangkabau yang ijok (lari/pergi) meninggalkan kampung halaman mereka karena dianggap pemberontak secara politik oleh pemerintah. Untuk memberikan rasa aman bagi sanak keluarga yang lain di kampung halaman, beberapa dari mereka merantau meninggalkan kampung mereka.
ADVERTISEMENT