Amazon Akuisisi Startup E-commerce Besar di Timur Tengah

29 Maret 2017 14:58 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tempat pengiriman barang Amazon (Foto: Reuters)
Situs e-commerce Souq.com dari Dubai yang besar di kawasan Timur Tengah bisa jadi akan segera melakukan ekspansi bisnis dan operasional setelah mereka mencapai kesepakatan untuk menjual 100 persen saham ke peritel online Amazon.com asal Amerika Serikat. Amazon dan Souq mengungkap kesepakatan ini pada Selasa (28/3), dengan nilai akuisisi yang tak mereka ungkap. Amazon menargetkan akuisisi ini ditutup pada akhir tahun 2017. Langkah tersebut menunjukkan sikap Amazon yang bertaruh dan siap lepas landas di pasar Timur Tengah. Amazon mengalahkan penawar lain, Emaar Mal, yang dilaporkan telah menawar Souq sebesar 800 juta dolar AS. Emaar Mal, yang menjalankan bisnis pusat perbelanjaan, dimiliki oleh miliarder Dubai, Mohamed Alabbar.
ADVERTISEMENT
Reuters melaporkan Amazon membayar kurang dari tawaran Emaar Mal, kata sumber yang mengetahui proses akuisisi ini. Ini berarti nilai tersebut lebih rendah dari perkiraan valuasi Souq yang mencapai 1 miliar dolar AS ketika melakukan galang dana tahun 2016. Pemegang saham Souq diketahui antara lain Naspers dari Afrika Selatan dan Tiger Global Management. Amazon terus melakukan ekspansi ke luar negeri untuk memperluas pasar. Di China, mereka digempur oleh Alibaba yang menguasai sebagian besar Negeri Tirai Bambu. Pertarungan keras juga terjadi di India, di mana gesekan terjadi dengan Flipkart. Baca juga: Sistem Kecerdasan Buatan Amazon Bisa Layani 10.000 Perintah Kawasan Timur Tengah bisa dibilang tertinggal dalam hal perdagangan elektronik karena walau akrab dengan teknologi, namun orang di sana lebih memilih untuk belanja di toko fisik. Penjualan ritel secara online kurang dari 1 persen dibandingkan total penjualan ritel di Timur Tengah, menurut lembaga riset Euromonitor International. Negara seperti Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab, dinilai potensial karena kebanyakan warganya telah memiliki ponsel pintar. Souq merupakan pemain mapan di kawasan itu dengan klaim 50 juta kunjungan per bulan. Mereka bergerak di bidang ritel online dengan mempekerjakan lebih dari 3.000 orang dan menjual lebih dari 400.000 produk. Banyak pihak menyebut Souq sebagai “Amazon dari Timur Tengah.” “Amazon sangat cocok dengan kami. Kami memiliki banyak kesamaan nilai-nilai dan itu adalah tentang inovasi, teknologi, dan jenis pengalaman pengguna dan kami pikir Amazon memilikinya,” ujar pendiri dan CEO Souq, Ronaldo Mouchawar. Akuisisi ini akan membuat konsumen Timur Tengah dapat membeli barang yang tersedia di Amazon dari situs Souq, dan pedagang di Timur Tengah akan memiliki akses ke pasar yang lebih luas melalui jaringan Amazon. Baca juga: Amazon Kejar Waktu 30 Menit Kirim Barang Pakai Drone
ADVERTISEMENT