Konten dari Pengguna

Mengenal Diri Sendiri

Jundy Aljihad
Undergraduate Student at University of Islamic State Syarif Hidayatullah Jakarta
20 Agustus 2023 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jundy Aljihad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah nggak sih ngerasa nggak punya tujuan hidup sama sekali? Bahkan sampai berharap nggak dilahirkan ke dunia ini? Karena udah benar-benar stuck sama kehidupan pribadi, masalah yang bertumpuk dan nggak pernah selesai dan hal-hal sejenisnya. Pernah nggak sekali aja merasa seperti itu?
ADVERTISEMENT
Percaya atau nggak hal-hal seperti itu terjadi karena kita nggak kenal sama diri sendiri. Dengan kata lain, kita nggak tahu siapa diri kita sehingga membuat kita kebingungan untuk menjalani kehidupan pribadi. Perasaan bingung yang membawa kita ke posisi nggak tahu apa-apa, nggak tau harus ngapain dan akhirnya kita berpikir, "Untuk apa sih kehidupan itu?"
Karena itu, mengenal siapa diri kita itu sangat penting. Bisa dibilang, itulah hal utama yang harus dikuasai sebagai manusia. Tanpa mengenal diri sendiri, manusia akan kehilangan tujuan untuk melanjutkan kehidupannya. Atau bahkan sampai membawa mereka ke jalan bengkok yang berujung merugikan diri sendiri dan orang lain.
Maksud dari mengenal diri sendiri juga bukan hanya sekadar mengikuti tes psikologi seperti MBTI dan sejenisnya. Mengenal diri sendiri memiliki cakupan yang lebih luas dari pada itu. Setidaknya, ada tiga poin penting dalam mengenal diri sendiri yaitu, mengenal diri sendiri sebagai manusia, mengenal diri sendiri berdasarkan nama pribadi dan mengenal diri sendiri berdasarkan peran di lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
1. Mengenal diri sendiri sebagai manusia
Sumber gambar: Dokumen Pribadi
Dalam agama Islam, Al-Qur'an mengatakan bahwa manusia adalah Khalifah fil Ardhi (pemimpin di muka bumi). Dikatakan juga tujuan manusia diciptakan ialah untuk beribadah kepada Allah SWT. Poin pertama ini mengartikan bahwa manusia pada hakikatnya hanyalah seorang hamba yang harus tunduk dan patuh kepada Sang Pencipta (Allah SWT). Itu berarti memenuhi seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Hal itu harus diingat sampai mati, karena itulah yang menjadi tugas dari sosok manusia. Peran dari manusia tak lain hanyalah beribadah kepada Tuhan (Allah). Tetapi, bukan hanya itu. Tidak sesempit itu. Selain beribadah kepada Allah, manusia juga dianjurkan untuk amar makruf nahi munkar. Jadi, manusia memiliki dua peran. Peran pertama ialah hubungannya dengan Allah dengan melakukan perintah dan menjauhi larangan-Nya dan peran kedua ialah bersosial bersama manusia lainnya dengan mengajak atau menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
ADVERTISEMENT
Mengenal diri sendiri sebagai manusia juga berpengaruh kepada kokohnya tujuan hidup sebagai manusia. Ada sebuah hadis yang berkaitan dengan ini dan sering kali kita dengar, yakni "Barangsiapa dengan bersungguh-sungguh mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya."
Dengan kata lain, kita tidak akan salah mengambil jalan jika kita telah sepenuhnya mengenal siapa diri kita, siapa Tuhan kita. Semuanya akan terasa sangat jelas bagi kita, mulai dari alasan mengapa kita diciptakan hingga tujuan diciptakannya.
2. Mengenal diri sendiri berdasarkan nama
Setiap orang tentu memiliki nama yang beragam, ada yang diberi nama Adit, Rizky, hingga abjad Z seperti Zydan. Pernah nggak mikirin kenapa sih kita diberi nama itu? Banyak alasan, latar belakang sekaligus harapan dari orang tua sebelum memberikan nama kepada anaknya. Sesimpel kayak Nobita, di film "Stand By Me Doraemon 2".
ADVERTISEMENT
Kedua orang tuanya memberikan dia nama Nobi Nobita tentu bukan sembarang asal pilih saja, melainkan ada harapan dibalik nama itu. Nobisuke Nobi (ayah Nobita) mengatakan bahwa nama yang diberikan itu memiliki banyak arti, salah satunya yakni anak yang tumbuh dengan sehat selalu serta bahagia. Itu berarti nama yang sekarang menjadi milik kita memiliki latar belakang yang tidak sembarangan.
Ada harapan, peran sekaligus pertanyaan dibalik nama kita sendiri. Kita harus mengetahui arti dari nama kita sendiri, karena dengan begitu kita bisa menentukan apa yang dapat kita lakukan untuk memenuhi harapan yang menjadi latar belakang nama kita.
Mungkin hal ini terdengar tidak masuk akal karena kita akan melakukan hal-hal yang belum tentu kita inginkan, tetapi jika dipikir-pikir lebih dalam, kita akan kesulitan atau bahkan tak pernah bisa melakukan semua hal yang kita inginkan. Dengan mengetahui latar belakang nama kita, setidaknya kita dapat mengerucutkan tujuan kita menjadi satu titik yang tentunya itu lebih mudah dilakukan dibanding menyebarkan semua titik untuk dicapai sekaligus, bukan?
ADVERTISEMENT
3. Mengenal diri sendiri berdasarkan peran di lingkungan
Peran yang kita miliki tentu akan berbeda tiap saat bahkan tak jarang juga kita memiliki dua peran sekaligus. Terkadang kita menjadi seorang anak, tak lama kemudian kita menyandang gelar ayah. Dalam poin ketiga ini, peran sifatnya sementara, tidak tetap sehingga dapat berubah seiring berjalannya waktu. Karena itu, kita harus sadar, mengetahui dan memahami apa dan bagaimana peran kita, mulai dari apa yang harus dilakukan hingga apa yang tidak boleh dilakukan.
Seorang anak misalnya, mereka memiliki peran tersendiri, bertugas, bertindak dan berkelakuan selayaknya seorang anak. Membantu orang tua, mematuhi perintah orang tua serta tidak durhaka terhadap orang tua. Itu merupakan tugas dari peran seseorang sebagai anak. Begitu juga peran-peran lainnya, kita hanya perlu melakukan hal-hal yang sesuai dengan peran kita.
ADVERTISEMENT
Tetapi karena peran kita tidak tetap, kita juga perlu memperhatikan hal itu. Dengan tujuan agar kita tidak salah dalam memainkan peran. Kan aneh kalo misalnya kita berperan sebagai seorang ayah tapi kelakuan kita seperti anak kecil.