Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
14 Hadits At Tirmidzi dan Asal-usulnya
6 April 2022 20:58 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kumpulan hadits At Tirmidzi tersusun dalam sebuah kitab Jami' at Tirmidzi atau yang lebih dikenal dengan Sunan at-Tirmidzi. Kitab ini disusun oleh Tirmidzi dan termasuk kitab rujukan utama Islam Sunni (golongan yang menjalankan sunnah Nabi Muhammad).
ADVERTISEMENT
Menurut sebagian ulama, Imam At Tirmidzi adalah orang pertama yang mengelompokkan hadits dalam kategori hasan, di antara sahih dan dhaif. Sejak kecil, beliau sudah gemar mempelajari berbagai disiplin ilmu keislaman, termasuk ilmu hadits.
Kecenderungan At Tirmidzi kepada ilmu hadits bermula setelah membaca karangan Imam Syafii yang menerangkan cara mengambil dalil dari hadits dan menggunakannya sebagai hujjah untuk memutuskan hukum-hukum yang perlu kepada ijtihad ulama.
Dalam kunjungan ke berbagai kota, At Tirmidzi banyak mengunjungi ulama-ulama besar untuk mendengar hadits, untuk kemudian dihafal dan dicatat. Selanjutnya, ia kumpulkan dalam sebuah kitab yang tersusun secara sistematis.
Lalu, apa saja contoh hadits yang diriwayatkan At Tirmidzi? Selengkapnya simak pembahasan berikut ini.
Jumlah Hadits Tirmidzi
Lantas, hadits Tirmidzi ada berapa jumlahnya? Menurut buku Kumpulan Hadits Qudsi Pilihan oleh Syaikh Fathi Ghanim, dalam kitab Sunan at-Tirmidzi yang terbagi menjadi 50 bab, hadits yang Beliau riwayatkan berjumlah 3.956 buah teks hadits. Isinya meliputi hukum, akidah, dan akhlak.
ADVERTISEMENT
Imam At Tirmidzi tidak hanya mengelompokkan hadits kepada tingkatan shahih dan dhaif, tetapi mengelompokkan ke delapan tingkatan, yaitu hasan shahih, hasan shahih gharib, shahih, shahih gharib, hasan, hasan gharib, hadits la na’rifuhu illa min hadisi fulan, dan gharib.
Thabaqat hadits yang terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi menjadi salah satu keistimewaan kitab ini, karena Beliaulah ulama pertama yang mempopulerkan istilah hadits hasan.
Imam At Tirmidzi juga mengelompokkan hadits-hadits kepada tingkatan hasan berdasarkan tingkat hafalannya para perawi yang tidak kuat, akan tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan hafalannya para perawi hadits dhaif.
Hal lain yang menjadi keunggulan kitab Sunan ini, yaitu Imam At Tirmidzi menyuguhkan berbagai pandangan antar madzhab dalam menuliskan sebuah hadits. Bahkan, karena begitu banyaknya pandangan madzhab yang terdapat dalam kitab ini, terkesan seperti kitab fikih bukan kitab hadits.
ADVERTISEMENT
Kumpulan Hadits At Tirmidzi
Diambil dari buku Kumpulan 70 Hadits-Hadits Pilihan karangan DR. Muhammad Murtaza bin Aish Muhammad, berikut kumpulan hadits yang diriwayatkan At Tirmidzi:
1. Hadits Imaniat
2. Hadits Ibadaat
3. Hadits Muamalat
ADVERTISEMENT
4. Hadits Muasyaraat
5. Hadits Akhlaqiyaat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Siapa Sumber dari Hadits yang Diriwayatkan oleh At Tirmidzi?
Mengutip dalam buku Hadist-Hadist Shahih Kepribadian dan Budi Pekerti Rasulullah oleh Imam At Tirmidzi, At Tirmidzi tak pernah menyia-nyiakan kesempatan tanpa menggunakannya secara efektif. Selama pengembaraannya, beliau belajar dari banyak guru.
ADVERTISEMENT
Guru At Tirmidzi di antaranya adalah Ziyad bin Yahya al-Hassani (wafat 254 H), Abbas bin Abd al-`Adhim al-Anbari (w 246), Abu Said al-Asyaj Abdullah bin Said al-Kindi (w 257), Abu Hafsh Amr bin Ali al-Fallas (w 249), Ya`qub bin Ibrahim al-Dauraqi (w 252), Muhammad bin Ma`mar al-Qoisi al-Bahrani (w 256), dan Nashr bin Ali al-Jahdhami (w 250 H).
Para ulama di atas, selain tercatat sebagai guru-guru Imam At Tirmidzi, juga merupakan guru dari Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasai, dan Ibn Majah. Selain berguru kepada sembilan guru di atas, Imam At-Tirmidzi juga belajar kepada Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud.
Siapa Nama Asli Imam Tirmidzi?
Imam Tirmidzi lahir dengan nama pemberian orang tuanya, yakni Muhammad bin Isa bin Saurah bin Adh-Dhahak As-Salami Al-Bughi. Ia sering dipanggil Abu Isa. Lalu, ia besar dengan nama sesuai dengan tempat kelahirannya, yaitu Turmudz (sebuah kota kecil di bagian utara Iran).
ADVERTISEMENT
Imam Tirmidzi lahir pada bulan Zulhijjah tahun 209 Hijrah, yaitu kira-kira 15 tahun setelah kelahiran Imam Bukhari dan tiga tahun setelah kelahiran Imam Muslim. Diceritakan bahwa beliau dilahirkan dalam keadaan buta.
Versi lain menyebutkan bahwa beliau mengalami kebutaan ketika usia sudah tua karena terlalu banyak menangis (tangisannya karena sangat takut kepada Allah SWT). Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa At Tirmidzi tidak buta sejak lahir, melainkan musibah itu datang belakangan. Yusuf bin Ahmad al-Baghdadi menuturkan, ''Abu Isa mengalami kebutaan pada masa menjelang akhir usianya.''
At Tirmidzi mulai mempelajari ilmu hadits ketika berumur 20 tahun di sejumlah kota-kota besar di wilayah kekuasaan Islam saat itu, di antaranya adalah Kota Khurasan, Bashrah, Kufah, Wasith, Baghdad, Makkah, Madinah, Ray, Mesir, dan Syam.
ADVERTISEMENT
Imam At-Tirmidzi merupakan salah satu murid yang dibanggakan oleh Imam Bukhari. Imam Bukhari mengungkapkan bahwa Beliau lebih banyak memperoleh manfaat ilmu dari Imam At-Tirmidzi dibandingkan dengan Imam At-Tirmidizi yang memperoleh ilmu dari Imam Bukhari.
Terlepas dari sifat rendah hati yang dimiliki oleh Imam Bukhari, tetapi pujian yang diberikan kepada At Tirmidizi tersebut menggambarkan bahwa Imam at Tirmidzi adalah salah satu murid yang kredibilitasnya tidak diragukan lagi.
(VIO)