Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
16 Contoh Syair, Pengertian, dan Ciri-cirinya
19 April 2022 10:49 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Syair merupakan salah satu karya sastra lama. Contoh syair yang terkenal adalah Syair Bidasari, Syair Ken Tambuhan, Syair Yatim Nestapa, Syair Panji Semirang, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Selain syair-syair tersebut, terdapat contoh syair lainnya. Simak kumpulan contoh syair berikut ini.
Apa Itu Syair dan Perbedaannya dengan Puisi?
Dikutip dari buku Ensiklopedi Perkembangan Bahasa Indonesia: Kesusastraan Indonesia yang ditulis oleh Yunus Syam dkk, syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
Syair juga dapat diartikan sebagai suatu jenis puisi atau karangan dalam bentuk cerita yang mementingkan irama dari setiap sajaknya.
Syair tentunya memiliki perbedaan dengan puisi. Lantas, apa perbedaan antara puisi dan syair?
Puisi adalah jenis sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait, sedangkan syair merupakan jenis puisi yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama.
Ciri-Ciri Syair
Sebelum mengetahui contoh syair, ciri-ciri syair adalah hal penting yang perlu diketahui agar dapat mengidentifikasi karya sastra ini. Berikut ini adalah ciri-ciri dari syair yang dikutip dari buku Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X karya Sutji Harijanti, M.Pd
ADVERTISEMENT
1. Setiap Bait Terdiri dari Empat Larik
Syair adalah jenis puisi lama yang memiliki beberapa bait. Setiap bait dari syair tersebut terdiri dari empat larik atau baris.
2. Bersajak A-A-A-A
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, syair terdiri dari empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama yang artinya syair bersajakan a-a-a-a.
3. Terdiri dari 4-5 Kata atau 8-12 Suku Kata per Baris
Jumlah kata dalam satu baris dalam suatu syair adalah 4-5 kata, sedangkan jumlah suku kata dalam satu baris 8-12 suku kata.
4. Hanya Memuat Isi
Syair adalah jenis puisi yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Setiap bait hanya berfungsi sebagai isi saja. Artinya, syair tidak memiliki larik yang berfungsi sebagai sampiran.
5. Umumnya Disampaikan secara Lisan
Penyampaian syair pada umumnya bersifat dari mulut ke mulut, sehingga syair dikategorikan menjadi salah satu karya sastra lisan.
Contoh Syair
Berikut kumpulan contoh syair yang dikutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat karya Supriadi, dkk.
ADVERTISEMENT
Contoh Syair 1 Bait
Contoh 1
Harganya murah ayuhai akhwan.
Tawar menawar boleh ketahuan.
Tiadalah tinggi wahai bangsawan.
Dengan yang patut Tuan tawarkan.
Contoh 2
Indonesia negeri yang kucinta.
Ramah penduduknya aman lingkungannya.
Pemandangan tampak di mata.
Sungguh indah tiada duanya.
Contoh 3
Pada zaman dahulu kala.
Tersebutlah sebuah cerita.
Sebuah negeri yang aman sentosa.
Dipimpin sang raja nan bijaksana.
Contoh 4
Orang kaya jangan suka menghina.
Karena kaya miskin sama saja.
Tiada manusia yang hina.
Karena hidup itu layaknya roda.
Contoh 5
Perpisahan adalah akhir kita.
Namun bukankan kita bisa bersua.
Takkan habis termakan usia.
Pertemanan kita yang bersahaja.
Contoh 6
Ilmu akan membuatmu terjaga.
Dari suramnya waktu serta masa.
Cemerlang nantinya akan senantiasa.
ADVERTISEMENT
Menyinarimu saat masa dewasa.
Contoh Syair 2 Bait
Contoh 1
Bulan purnama cahaya terang
Bintang seperti intan pungguk menerawang
Seorang-orang.
Berahikan bulan di tanah seberang.
Pungguk bercinta pagi dan petang.
Melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
Dari saujana pungguk menentang.
Contoh 2
Pemerintah punya kata.
Satu Indonesia punya cerita.
Rakyat semua diberi pertama.
Pencapaian terbaik diberi utama.
Pemerintah perlu terbuka.
Menerima kritik untuk membina.
Jangan marah jangan terhina.
Jika rakyat memberikan kata.
Contoh 3
Lalulah berjalan Ken tambuhan.
Diiringi penglipur dengan tadahan.
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan.
Lakunya manis memberi kasihan.
Tunduk menangis segala puteri.
Masing-masing berkata sama sendiri.
Jahatnya perangai permaisuri.
Lakunya seperti jin dan peri.
Contoh 4
Rakyat Indonesia sangatlah ramai
ADVERTISEMENT
Bangsa Melayu, Pribumi, Cina dan India
Mari kita semua bersama
Membangun negara Indonesia tercinta.
Semua rakyat mesti bersama.
Membina satu bangsa Indonesia.
Tunjukkan kepada seluruh dunia.
Kita mampu maju bersama.
Contoh 5
Hitam langit bak ditampal arang.
Guruh berdentum kilat berselang.
Bagai bertembak di medan perang
Tikus dan burung mencari sarang.
Hujan di gunung hujan di lembah.
Penuh sungai air melimpah.
Banjir kilat pulau bercambah.
Derasnya air membawah sampah.
Contoh 6
Hendak tuan berbuat bakti.
Kepada semua berbangga hati.
Jangan tuan berdua hati.
Kasih sayang sampaikan hingga mati.
Barang kerjanya jangan dilarang.
Itulah tandanya yang kita sayang.
Pada suami bersama timbang.
Serta jangan lupakan sembahyang.
Contoh Syair Panjang
Contoh 1
Sidan fakir empunya kata.
ADVERTISEMENT
Tuhanmu Zaini terlalu nyata.
Jika sungguh engkau bermata.
Lihatlah dirimu rata-rata.
Kekasihmu zahir terlalu terang.
Pada kedua alam nyata terbentang.
Ahl al-Ma’rifa terlalu menang.
Washilnya da’im tiada berselang.
Hapuskan akal dan rasamu.
Lenyapkan badan dan nyawamu.
Pejamkan hendak kedua matamu.
Sana kau lihat permai rupamu.
Adamu itu Yogya kau serang.
Supaya dapat negeri yang henang .
Seperti ‘Ali tatkala perang.
Melepas Duldul tiada berkekang.
Hamzah miskin orang Suryani.
Seperti Isma’il jadi qurani.
Bukannya ‘ajami lagi ‘arabi.
Nentiasa washil dengan yang Baqi.
Contoh 2
Perahu inilah gerangan suatu madah.
Mengarang syair terlalu indah.
Membetuli jalan tempat berpindah.
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah.
Wahai muda kenali dirimu.
Inilah perahu tamsil dirimu.
Tiada berapa lama hidupmu.
ADVERTISEMENT
Ke akhirat juga kekal diammu.
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahu juga kerjakan
Itulah jalan membetuli insan.
Contoh 3
Dengarkan tuan mulia rencana.
Disuratkan oleh dagang yang hina.
Karangan janggal banyak tak kena.
Daripada paham belum sempurna.
Hati yang terus bermunajat
Memandang siapa tinggi derajat
Tiada angkuh walau moderat
Berkedudukan kelak di akhirat
Dengan ilmu engkau terjaga.
Dari suramnya kehidupan dunia.
Cemerlang akan senantiasa.
Menyinari dirimu di masa tua.
Contoh 4
Berhentilah kisah raja Hindustan.
Tersebutlah pula suatu perkataan.
Abdul Hamid Syah paduka Sultan.
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda.
Besarlah sudah bangsawan muda.
Cantik menjelis usulnya syahda.
Tiga belas tahun umurnya ada.
Paras elok amat sempurna.
ADVERTISEMENT
Petah menjelis bijak laksana.
Membuat hati bimbang gulana.
Kasih kepadanya mulia dan hina.
(SAI)