Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
20 Sifat Mustahil bagi Allah SWT dalam Ajaran Islam
31 Maret 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 20 April 2023 15:48 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sifat mustahil bagi Allah SWT merupakan sifat yang menurut akal pikiran manusia tidak mungkin dimiliki oleh-Nya. Kata mustahil sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak mungkin ada atau terjadi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sifat mustahil Allah ini hanya dimiliki oleh makhluk ciptaan-Nya yang memang memiliki kelemahan dan kekurangan. Misalnya, manusia yang berawal dari segumpal darah kemudian tumbuh dewasa hingga akhirnya meninggal dunia.
Agar lebih paham, simak penjelasan lebih lengkap mengenai pengertian, makna, dan dalil sifat mustahil bagi Allah SWT dalam uraian artikel berikut ini.
Apa Itu Sifat Mustahil Allah
Sifat mustahil Allah SWT merupakan lawan dari sifat wajib yang dimiliki oleh-Nya. Itulah mengapa sifat mustahil dan sifat wajib Allah tersebut memiliki jumlah yang sama, yakni 20.
Sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, Allah SWT memiliki sifat wajib karena Dia merupakan Zat Yang Maha Sempurna. Selain itu, Allah juga Sang Penguasa Alam Semesta, jadi mustahil bagi-Nya memiliki sifat-sifat yang mengingkari keagungannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada pun sifat wajib bagi Allah , di antaranya seperti wujud (ada), qidam (terdahulu), dan baqa (kekal). Sementara untuk 20 sifat mustahil bagi Allah, penjelasan lengkapnya akan dijabarkan di bawah ini.
20 Sifat Mustahil Bagi Allah
Mengutip dari buku Tauhid Kelas VII, VIII, IX oleh KH. Mahir M Soleh, Faisal Muttaqin, dan lainnya, berikut 20 sifat mustahil bagi Allah beserta maknanya:
1. Adam
Adam artinya tiada. Ini merupakan kebalikan sifat wujud. Maksud dari sifat ini adalah segala hal yang ada di di alam semesta ini hidup dan ada karena Allah SWT, jadi mustahil jika sang pencipta itu sendiri tidak ada.
2. Huduts
Huduts berarti awal, permulaan, atau ada yang mendahului. Ini adalah kebalikan dari sifat qidam yang artinya awal atau mendahului. Maksud sifat ini adalah Allah SWT merupakan permulaan dan mendahului segala yang ada dan kemudian Dia menciptakan yang ada atas kehendak dan kekuasaan yang dimiliki-Nya.
ADVERTISEMENT
3. Fana
Fana artinya binasa, tidak kekal, dan memiliki kesudahan. Fana adalah kebalikan sifat baqa' yang berarti kekal. Sifat mustahil ini berarti segala sesuatu di bumi ini akan musnah, kecuali Allah Azza wa Jalla.
4. Mumatsalatu lil hawaditsi
Mumatsalatu lil hawaditsi berarti menyerupai makhluk ciptaan-Nya, ini kebalikan dari sifat Mukholafatul Lilhawaditsi. Ini maksudnya adalah Allah SWT merupakan Zat Yang Maha Sempurna dan tidak ada satu pun makhluk di dunia ini yang mampu menyerupai-Nya.
5. Ihtiyaju lighairihi
Ihtiyaju lighairihi artinya memerlukan yang lain. Allah SWT merupakan Zat Yang Maha Agung, jadi mustahil bagi Dia untuk meminta pertolongan dari makhluk ciptaan-Nya sendiri.
6. Ta’adud
Ta’adud artinya berjumlah lebih dari satu. Sifat ini merupakan kebalikan dari wahdaniyah. Mustahil bagi Allah bila diri-Nya lebih dari satu. Selain itu, Allah juga tidak beranak dan diperanakan.
ADVERTISEMENT
7. Ajzun
Ajzun berarti lemah dan tidak berkuasa. Allah SWT adalah Maha Perkasa dan Maha Kuasa, jadi tidak mungkin Dia bersifat lemah. Sifat mustahil karahah ini berkebalikan dengan sifat Iradat Allah SWT.
8. Karahah
Karahah berarti terpaksa, tidak atas kehendak sendiri, atau tidak berkemauan. Sifat ini tidak mungkin dimiliki Allah SWT, sebab segala sesuatu di alam semesta ini dapat terjadi karena kehendak-Nya dan tidak ada satu pun yang mampu mencegahnya.
9. Jahlun
Jahlun artinya tidak mengetahui atau bodoh. Ini kebalikan dari 'ilmun yang artinya mengetahui. Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak tampak.
10. Maut
Maut artinya mati. Seperti yang sudah dicontohkan sebelumnya, Allah SWT tidaklah sama dengan manusia yang tumbuh berkembang kemudian meninggal. Sebab, Allah SWT bersifat kekal dan abadi.
11. Shamamun
ADVERTISEMENT
Shamamun artinya tuli atau tidak mendengar. Allah SWT adalah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya, baik yang dikatakan secara terang-terangan maupun yang disembunyikan. Maka dari itu, shamamun merupakan sifat yang mustahil dimiliki-Nya.
12. Ama
Ama artinya buta atau tidak melihat. Sifat ama ini berkebalikan dengan sifat Allah SWT basar, yakni maha melihat. Allah melihat segala sesuatu, bahkan dalam kegelapan sekalipun.
13. Bakamun
Bakamun artinya bisu atau tidak berbicara. Sifat ini kebalikan dari Qadam yang memiliki arti berfirman. Allah SWT tidaklah bisu, Dia berfirman melalui ayat-ayat Alquran. Bahkan, Allah SWT juga akan berbicara kepada manusia-manusia pilihan-Nya.
14. Kaunuhu ‘Ajiza
Arti kaunuhu ‘ajizan berarti keadaan yang lemah dan tidak berkuasa. Sifat mustahil ini adalah kebalikan dari sifat wajib qadiran yang artinya berkuasa. Seperti yang sudah dijelaskan, Allah Maha Kuasa atas segalanya, jika dia berkehendak maka terjadilah.
ADVERTISEMENT
15. Kaunuhu Karihan
Kaunuhu karihan berarti keadaan yang terpaksa dan tidak atas kehendak sendiri. Sifat mustahil bagi Allah ini kebalikan dari muridan yang artinya berkehendak. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa menghentikan kehendak Allah, karena semua urusan-Nya sempurna.
16. Kaunuhu jahilan
Kaunuhu jahilan artinya bodoh. Sifat ini kebalikan dari aliman yang artinya mengetahui. Allah SWT merupakan Zat Yang Maha Mengetahui, tidak ada satu pun ilmu di dunia ini yang mampu menyaingi yang dimiliki-Nya. Bahkan, Allah yang memberikan ilmu kepada para manusia.
17. Mayyitan
Mayyitan artinya adalah Zat yang mati. Mustahil bagi Allah untuk mati karena Dia adalah Zat yang tidak pernah tidur, bersifat kekal, dan tidak akan binasa.
18. Kaunuhu Ashamma
ADVERTISEMENT
Kaunuhu ashamma berarti tuli dan tidak mendengar. Padahal, pendengaran Allah tak terbatas dan meliputi segala sesuatu. Bahkan, Allah SWT dapat mendengar langkah kaki seekor semut yang sedang berjalan.
19. Kaunuhu 'Ama
Kaunuhu 'ama berarti buta atau tidak melihat. Sifat ini adalah kebalikan dari bashiran yang artinya melihat. Mustahil Allah bersifat kaunuhu ‘ama karena Dia Maha Melihat segala sesuatu, bahkan makhluk terkecil di alam semesta yang berada di kegelapan sekalipun.
20. Kaunuhu Abkama
Kaunuhu abkama berarti bisu dan tidak berbicara. Allah tidak bisu karena Dia berfirman melalui kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi. Selain itu, Allah SWT juga akan berbicara dengan manusia pilihannya.
Dalil Sifat Mustahil Allah
Banyak dalil tentang sifat mustahil Allah dalam Alquran . Beberapa di antaranya adalah seperti yang dikutip dari buku Filsafat Iman dan Filsafat Ilmu Manajemen oleh Mansur Chadi Mursid dan Pustaka Rumah Cinta berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Al A’raf ayat 54
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.
(Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.”
2. Al Hadid ayat 3
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Artinya: “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
ADVERTISEMENT
3. Al Ikhlas ayat 1-4
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Artinya: “Katakanlah ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
4. Al Furqan ayat 58
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ
Artinya: “Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya,”
5. Hud ayat 107
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ
Artinya: “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
ADVERTISEMENT
(NDA)