Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Kubikasi Pondasi Berbagai Tipe untuk Mendirikan Bangunan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Juli 2023 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membangun rumah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membangun rumah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cara menghitung kubikasi pondasi perlu dipahami sebelum mulai mendirikan bangunan, baik untuk hunian maupun kebutuhan lainnya. Tanpa perhitungan tepat, pondasi bangunan bisa jadi tidak kokoh dan mudah ambruk.
ADVERTISEMENT
Pondasi merupakan komponen struktur bawah yang berfungsi sebagai penopang suatu bangunan. Pondasi akan mendistribusikan beban bangunan secara merata ke tanah di bawahnya agar lebih stabil, kuat, dan tahan terhadap beban yang diterima.
Lalu, bagaimana cara menghitung kubikasi pondasi bangunan yang tepat agar tahan ambruk? Berikut panduan selengkapnya.

Cara Menghitung Kubikasi Pondasi

Ilustrasi membangun rumah. Foto: Shutterstock
Ada berbagai jenis pondasi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan keinginan. Pemilihan jenis pondasi yang tepat bergantung pada banyak faktor, termasuk karakteristik tanah, kondisi lingkungan, beban yang diharapkan, juga desain bangunan.
Cara menghitung kubikasi pondasi pun berbeda-beda, tergantung jenis pondasi yang ingin dibangun. Berikut penjelasannya dirangkum dari buku Panduan Lengkap Membangun Rumah tulisan Gatut Sutanta:

1. Cara Menghitung Kubikasi Pondasi Batu Kali

Pondasi ini umumnya digunakan pada bangunan sederhana di tanah asli yang cukup baik. Biasanya, kedalamannya antara 60-80 cm dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Cara menghitung kubikasi pondasi batu kali dilakukan menggunakan rumus berikut:
ADVERTISEMENT

2. Cara Menghitung Kubikasi Pondasi Tapak

Pondasi tapak cocok untuk bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek. Biasanya, pondasi ini dibangun di bawah kolam atau tiang dengan kedalaman sampai pada tanah keras. Cara menghitung kubikasi pondasi tapak adalah sebagai berikut:

3. Cara Menghitung Kubikasi Pondasi Tiang Pancang

Ilustrasi membangun rumah. Foto: Shutterstock
Pondasi ini menggunakan tiang pancang yang ditanamkan ke dalam tanah untuk mendukung beban bangunan. Pemasangan tiang pancang dilakukan menggunakan truk tronton ber-crane atau dengan sistem pemancangan hydraulic hammer.
ADVERTISEMENT
Umumnya, ada dua ukuran tiang pancang yang dapat dipilih, yaitu ukuran kecil (mini pile) dan ukuran besar (maxi pile). Mini pile digunakan untuk bangunan bertingkat rendah dan pada tanah yang relatif baik, sedangkan maxi pile digunakan untuk beban besar pada bangunan bertingkat tinggi.
Penghitungan kubikasi pondasi tiang pancang dimulai dengan menghitung bobot bangunan secara kasar. Kemudian, hitung luas bangunan dikalikan dengan beban hidup sesuai peruntukan bangunannya, lalu ditambah dengan volume beton dan volume bata. Rincian beban hidup bisa dilihat pada Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1983.
Angka yang diperoleh selanjutnya dikalikan dengan beban mati dari masing-masing material. Contohnya, diperoleh angka 1.000 ton dengan jumlah tiang 20 buah sehingga masing-masing kolam dapat menahan 25 ton. Dengan demikian, pondasi tiang pancang yang sebaiknya digunakan adalah tipe mini pile berukuran 28 sebanyak satu buah.
ADVERTISEMENT

4. Cara Menghitung Pondasi Cakar Ayam

Sama seperti pondasi tapak, pondasi cakar ayam banyak digunakan untuk mendirikan bangunan bertingkat dan bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Berikut rumus menghitung kubikasi pondasi cakar ayam:
(ADS)