Konten dari Pengguna

25 Puisi tentang Alam yang Menyentuh Jiwa

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Maret 2022 16:57 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang mengarang puisi tentang alam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang mengarang puisi tentang alam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu jenis karya sastra adalah puisi. Puisi biasanya ditulis dengan berbagai tema, seperti puisi tentang alam, percintaan, orang tua, sahabat, pendidikan, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Puisi adalah karya sastra yang dapat menjadi tempat curahan perasaan, ide, dan gagasan pengarang atau penulisnya. Pengungkapan bahasa dalam puisi mayoritas menggunakan makna-makna simbolis, sehingga kerap terjadi penafsiran makna yang berbeda-beda dalam memaknainya.
Puisi dapat mengekspresikan emosi, suasana hati, kekaguman, keresahan, kegelisahan, dan suasana hati lainnya. Melalui puisi, seseorang akan lebih sadar untuk mengamati, mengagumi, atau memikirkan keadaan lingkungan sekitarnya.
Bagi pemula, membuat puisi bisa dimulai dari bait yang paling sederhana, yaitu dua bait hingga kemudian menjadi bait yang tak terhingga atau disesuaikan dengan keinginan sang penulis.
Kebanyakan puisi setiap baitnya terdiri dari 3-5 baris saja. Dikutip dari beberapa sumber, inilah kumpulan puisi tentang alam.
Ilustrasi membaca puisi tentang alam pegunungan. Foto: Pixabay

Puisi tentang Alam Pegunungan

Pegunungan menjadi sebuah kenampakan alam yang begitu megah. Oleh sebab itu, membuat puisi bertemakan pegunungan sangatlah menarik.
ADVERTISEMENT
Menghimpun dalam buku Serpihan Puisi Alam milik Radius. S.K. dkk, berikut contoh puisi tentang alam 3 bait dengan tema pegunungan:
1. Panorama Gunung Pagi Hari
Udara dingin amat membeku
Kabut tipis masih melayah-layah
Perlahan-lahan bangkit sang surya
Cahayanya menembus alam semesta
Kicau burung mulai terdengar
Menemani pagi yang datang
Suasana pun disemarakkan
Agar manusia penuh kebahagiaan
Dari rumah-rumah penduduk
Terlihat asap mulai mengepul
Menanak nasi di pagi hari
Untuk sarapan di pagi ini
2. Keindahan Kaki Gunung
Di kaki gunung nun jauh di sana
Ada hamparan dari sawah
Warnanya menghijau
Menyejukkan pandangan mata
Angin semilir tiada henti
Menerpa ke wajah para petani
Sembari membersihkan padi
Agar panen di tahun ini membuahkan hasil
ADVERTISEMENT
Burung-burung berlarian
Dari pucuk-pucuk dahan
Kadang-kadang mereka menggoda
Petani yang istirahat di Gubuk Tua
3. Kesegaran Udara Pegunungan
Kubentangkan kedua tanganku
Di puncak gunung berwarna biru
Memandang dari ketinggian
Hamparan bumi penuh keindahan
Kupejamkan mata kuhirup udara
Udaranya pun kuhirup dalam dalam
Agar memenuhi rongga dada
Aku pun merasakan kesegarannya
Inilah alam pegunungan
Sangat bersih dan segar
Jauh dari polusi
Yang bisa menyakiti diri
4. Keindahan Alam di Pagi Hari
Ku buka mata
Cahaya pagi menembus kaca jendela
Semerbak mawar merah dan putih merekah
Ku buka jendela
Ku hirup udara nan segar
Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi
Setetes embun membasahi daun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin menembus halus menembus kulit
ADVERTISEMENT
Ku lihat awan seputih melati
Dan langit sebiru lautan samudra
Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi
5. Hutan yang Indah
Air dangkal kujalani
Tubuh yang basah mulai kukeringkan
Akar-akar pohon memakan air dan hujan telah tiada
Kemarau menyambut
Untuk keseimbangan alam
Merdunya burung-burung bernyanyi
Hari baru sebagai tandanya
Aku terpana akan buaian ini
Hanya millikku saja
Sejenak aku menutup mata
Sejenak membentangkan tanganku
Bahagia kurasakan, sejuk, dan bahagia
Ilustrasi membaca puisi tentang alam dan cinta. Foto: Pixabay

Puisi tentang Alam dan Cinta

Puisi tentang alam 2 bait di bawah ini mengekspresikan wujud cinta dan syukur manusia atas keindahan alam yang telah diciptakan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.
6. Keindahan Alam Ini
Berdiri aku di tepi pantai
ADVERTISEMENT
Di bawah langit yang membentang
Merasakan negeri keindahan
Indonesia yang ku sayang
Indonesia Negeri Khatulistiwa
Beribu nikmat di dalamnya
Pemberian dari Tuhan Yang Esa
Agar bersyukur kita kepada-Nya
7. Alamku Sahabatku
Dengan lautan yang dihamparkan
Kami berlayar mencari ikan
Dengan gunung-gunung menjulang
Kami buat persawahan
Dengan alam Tuhan memberikan
Segalanya yang manusia membutuhkan
Agar mereka bersyukur
Jangan sampai manusia kufur
8. Lautan yang Indah dan Tenang
Lautan yang indah dan tenang
Terlihat ikan yang sedang bergurau riang
Dibalik terumbu karang yang tampak kokoh
Bersamana tanaman laut yang bergerak indah
Manusia yang melihat itu sangat terpesona
Ikan ikan berenang dengan ceria
Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang
Suasana lautan sangat nyaman dan tenang
ADVERTISEMENT
9. Damai
Hatiku damai mendengar air yang bergemiricik lembut
Kubentangkan kedua tanganku
Kugenggam udara dan air
Kuteguk udara dan air
Kesegaran alam
Tuhan,
Ini adalah titipan-Mu
Kan kujaga selalu
Pundakku tak dapat memikulnya
Jika tanpa-Mu
Sang Pencipta Alam
10. Hembusan Udara Bukit
Pohon-pohon menari
Menyambut mentari
Tersipu malu bersama burung-burung
Memuji kehangatan mentari
Asri nan damai alam ini
Tak ingin ku beranjak
Sejuk hingga relung hati ini
Tak ada duanya
Tempatku mengadu lelah
Ilustrasi menulis puisi tentang keindahan alam. Foto: Pixabay

Puisi tentang Keindahan Alam

Setelah 2-3 bait puisi, simak contoh puisi tentang alam 4 bait yang menggambarkan keindahannya.
11. Pemandangan Indah
Wahai Tuhan
Aku memendam kagumku padaMu
Dari malam hingga ketemu malam
Tak pernah padam api pesonaku
ADVERTISEMENT
Hembusan angin gunung
Indahnya tarian tumbuhan
Rasanya nyaman
Bagai taman surga di bumi
Sempurnalah alam ini
Terpesona aku
Terpana aku
Harus dijaga selalu
Agar tak pernah sirna
Terjangan laut pun adalah kebiasaan alam
Batu karang dipecahnya
Aneka fauna terhempas
Dari dasar laut paling dalam
12. Desaku yang Permai
Sawah terlihat mulai kuning
Pagi pun siap bersalam sapa dengan mentari
Membuat ayam-ayam berdendang seirama
Para petani pun siap bekerja
Padi merunduk
Siap untuk ditumbuk
Petani senang
Bersama hasil panennya
Air sungai mengalir lembut
Bagai kaca yang sangat bening
Jiwa dan raga terbasuh
Desaku yang permai
Ramainya obrolan alam
Angin yang bersentuhan dengan dedaunan
Hingga menuju samudera langit
Di pinggiran sungai
Aku menari-nari
ADVERTISEMENT
13. Laut yang Ramai
Hamparan laut mengundang
Orang-orang segera datang
Menari-menari memandang bentangan air
Pertemuan pun ditemukan
Datanglah
Dari segala penjur pun datang
Keramaian pun menutupi sepi
Cinta kasih mengalun lagu pantai
Kelabu telah minggat dari sini
Kesunyian guntur yang menggelegar
Turun-turun dari langit pun tiada
Basahnya kaki-kaki dalam tanah
Kesuburan kembali merayap pada pepohonan
Yang menghidupkan alam dan sekitarnya
14. Potongan Surga Nusantara
Masih dalam renungan pagi
Saat burung berkata merdu
Menyanyi kicau sendu tentang alam hari ini
Disana terhampar potongan surga
Terlukis dalam ranah keindahan
Langit selaksa biru nan indah
Awan berarak mengikuti sang angin
Padi menunduk dalam kebersahajaan
Terhampar di atas permadani kuning alam pesawahan
Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya
ADVERTISEMENT
Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari
Inilah Indonesiaku
Keindahan Lukisan Tuhan yang tergores di kanvas negeriku
Inilah Indonesiaku
Hamparan keindahan yang menghias tanah airku
15. Alam di Lembah Semesta
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahayanya menusuk citra
Pahatan gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi.. tajam
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak berteriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki kaki menjejak karya karya-Nya
Ilustrasi kumpulan puisi tentang bencana alam. Foto: Pixabay

Puisi tentang Bencana Alam

Keadaan bencana alam yang menyedihkan juga menjadi inspirasi dalam pembuatan puisi. Menghimpun dalam buku Kumpulan Puisi Cinta, Alam, dan Corona karya Zaim Dzaky Sanjaya, adapun contoh puisinya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
16. Menggenang
Ku lewati jalan itu
Sehabis turun hujan
Air banyak menggenang
Di sepanjang tepian jalan
Baginilah setiap hujan
Air tak tertampung di selokan
Akhirnya jalan pun terendam
Membahayakan bagi pejalan
Kenapa bencana ini terjadi
Mungkinkah karena ulah kita
Yang sudah tak memiliki nurani
Merusak alam tanpa rasa berdosa
17. Bersabar
Bencana datang kapan saja
Kadang-kadang tidak diduga
Datangnya dengan tiba-tiba
Manusia tak siap menghadapinya
Apapun yang sedang terjadi
Rasa sabar harus di hati
Bencana ini ketentuan rabbul Izzati
Sebagai ujian bagi manusia di muka bumi
18. Menjelang Panen
Terhampar luas padi di desa
Warnanya kuning keemasan
Pemandangan yang membahagiakan jiwa
Hamparan sawah bagai hiasan
Sayang sayang seribu sayang
Hujan turun tak kunjung reda
ADVERTISEMENT
Harapan bahagia pun melayang
Air hujan merendam sawah
Bencana ini sungguh menyedihkan
Bagi penduduk di pedesaan
Padi menguning ini rusak
Menyisakan kepedihan
19. Amarah Laut
Sore, di pantai itu
Anak-anak bermain ria
Senang dan bergembira
Dengan teman-teman sebayanya
Tak ada yang asing
Semua seperti hari biasanya
Mereka berkumpul kala sore tiba
Mengisi jerah hari dan letih jiwa
Namun entah mengapa
Laut mengeluarkan amarahnya
Gelombang besar terbentuk jelas
Menghantam daratam dengan ganas
Bagaimana tidak
Amarah yang besar itu
Menyapu rata tanpa permisi
Menggulung apa yang dilalui
Oh Laut
Apa salah kami
Oh Tuhan
Maafkan kami
Ilustrasi membuat puisi tentang lingkungan alam. Foto: Pixabay

Puisi tentang Lingkungan Alam

Lingkungan alam memiliki keindahan yang menakjubkan. Merujuk pada buku Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari dalam Kelas oleh Supriyanto, inilah contoh puisi tentang berbagai lingkungan alam yang ada di bumi.
ADVERTISEMENT
20. Embun Pagi
Kabut turun membumi
Membawakan embun pagi
Embun datang menghampiri
Rumput-rumput berdiri
Butir-butir menatap mentari
Bagaikan permata berseri
Bersama embun pagi
21. Hidup Rukun
Damai tenang
Tenteram dan nyaman
Semua warga bertegur sapa
Sebagai bukti saling kenal semua warga
Lingkungan bersih dan indah
Semua tertata sesuai rencana
Sebab semua warga bekerja sama
Merawat dan memelihara alam semesta
22. Sungai
Oh, sungaiku
Engkaulah bagian dari hidupku
Andaikan saja kau bersih
Air yang mengalir membuatku ingin bermain
Bersama ikan-ikan yang hidup di sana
Oh, sungaiku
Andaikan saja kau bersih
Kau akan membuat kota ini menjadi indah
23. Sehelai Daun
Sehelai daun, kering dan kuning
Ringan melayang dari puncaknya yang tinggi
ADVERTISEMENT
Jatuh ke bumi, berbisik lirih
Aku sudah terbuang dari lingkunganku
Adakah di sini menerima hadirku
Lalu hujan pun turun, menyiram bumi yang murung
Daun yang luruh terbawa arus
Sampai di kaki pohon yang kurus
Menetap melembap dan membusuk, merelakan dirinya jadi humus
Tak lama setelah itu
Pohon yang kurus membangun tubuh
Dahan ranting dan daun tumbuh subur dan rimbun
Sehelai daun, kering dan kuning
Merana tersia-sia, turut menyumbang jasa
24. Dari Bentangan Langit
Dari bentangan langit yang semu
Ia, kemarau itu, datang kepadamu
Tumbuh perlahan, berhembus amat Panjang
Menyapu lautan, mengekal tanah berbongkahan menyapu hutan!
Mengekal tanah berbongkahan!
Datang kepadamu, Ia, kemarau itu
Dari Tuhan, yang senantiasa diam
Dari tangan-Nya
ADVERTISEMENT
Dari tangan yang dingin dan tak menyapa
Yang senyap dan yang tak menoleh barang sekejap
25. Indonesiaku Hijau
Secercah harapan kunanti
Melihat Indonesiaku hijau
Kapan dan kapan
Ia semakin tua
Oh, Indonesia..
Kulihat engkau memutih
Tergerai dentuman industri
Engkau semakin redup
Oh, Indonesia..
Kapan aku menatapmu hijau
Dengan semburat angin sepoi
Kuingin habiskan sisa hidupku
Tuk melihatmu tersenyum
(VIO)