Konten dari Pengguna

3 Antiseptik untuk Penanganan Luka Tanpa Perih dan Perawatannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
12 Oktober 2023 13:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak menggunakan plester luka. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menggunakan plester luka. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menggunakan cairan antiseptik yang tepat dan sesuai merupakan salah satu langkah penanganan luka tanpa perih yang dapat dilakukan. Pasalnya, cairan antiseptik mengandung bahan-bahan yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur penyebab infeksi.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Wound Care Centers, rasa perih pada luka dapat disebabkan oleh kerusakan jaringan atau disfungsi sistem saraf. Ini tergantung pada seberapa berat luka yang diderita tubuh. Skala rasa perih yang muncul pun beragam, ada yang terasa tajam atau menusuk, ada pula yang menimbulkan sensasi terbakar dan kesemutan.
Agar tidak terjadi infeksi, luka harus langsung dibersihkan dan diberi cairan antiseptik. Masalahnya, terkadang orang enggan menggunakan cairan antiseptik karena takut dengan rasa perihnya.
Sebagai solusi, ada beberapa cairan antiseptik penangan luka tanpa perih yang bisa Anda coba. Apa saja?

Cairan Antiseptik Penangan Luka Tanpa Perih

Ilustrasi menggunakan cairan antiseptik penangan luka tanpa perih. Foto: Unsplash
Mengutip laman Healthline, antiseptik adalah zat yang berfungsi menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Antiseptik biasa digunakan untuk mengurangi risiko infeksi selama pembedahan dan prosedur lainnya.
ADVERTISEMENT
Pemberian cairan antiseptik pada luka kerap kali menimbulkan sensasi perih dan terbakar. Itu karena adanya zat povidone iodine yang terkandung di dalamnya.
Nah, bagi Anda yang tidak ingin merasakan sensasi tersebut, cairan antiseptik penangan luka tanpa perih berikut mungkin bisa dicoba:

1. Hansaplast Spray Antiseptik

Hansaplast Spray Antiseptik tidak mengandung povidone iodine sehingga tidak menimbulkan rasa perih ketika disemprotkan ke luka. Produk ini mengandung Polyhexamethylene Biguanide (PHMB), zat antiseptik yang tidak meninggalkan noda, tidak berbau, dan tidak perih.
Hansaplast Spray Antiseptik cocok untuk segala jenis luka yang belum maupun sudah terinfeksi. Produk keluaran Hansaplast ini tidak berwarna alias transparan, yang berarti kondisi lukanya dapat terlihat jelas.
Untuk menggunakannya, cukup semprotkan Hansaplast Spray Antiseptik dengan jarak sekitar 10 cm ke arah luka. Ulangi penggunaan jika dibutuhkan, keringkan kulit sekitar luka dengan lembut.
ADVERTISEMENT

2. Betadine Antiseptic Solution

Ilustasi merawat luka. Foto: Unsplash
Antiseptik ini diklaim mampu membunuh kuman penyebab infeksi. Mengandung bahan aktif povidone iodine, Betadine Antiseptic Solution mungkin akan menimbulkan sedikit rasa perih. Namun, tak perlu khawatir, rasa perih yang ditimbulkan tidak bertahan lama karena persentase zat tersebut hanya sebesar 10%.
Penggunaannya cukup dengan mengoleskan Betadine Antiseptic Solution menggunakan kapas atau cotton bud pada area luka. Kemudian, tutup luka menggunakan Betadine Plaster agar selalu terlindungi.

3. Dettol Antiseptic Liquid

Dettol Antiseptic Liquid adalah antiseptik cair serbaguna yang efektif membantu mempercepat penyembuhan luka, lecet, dan gigitan serangga. Gunakan produk ini untuk membersihkan luka agar tidak infeksi.
Selain untuk luka, Dettol Antiseptic Liquid juga dapat dicampurkan ke air saat mandi sebagai perlindungan ekstra serta digunakan untuk membersihkan perabotan dan cucian.
ADVERTISEMENT

Perawatan Luka yang Baik

Ilustrasi luka pada tangan. Foto: Pixabay
Meski terlihat sepele, penanganan luka yang baik dan benar sangat penting dipahami. Penanganan yang salah dapat memperlambat proses penyembuhan sehingga luka terasa semakin perih.
Untuk menangani luka tanpa menambah rasa perih yang dialami, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Bilas Luka dengan Air Mengalir

Mengutip laman Mayo Clinic, langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi. Cuci area sekitar luka dengan sabun, tapi jangan sampai sabun masuk ke dalam luka. Hindari pula penggunaan hidrogen peroksida atau yodium yang dapat menyebabkan iritasi.

2. Gunakan Cairan Antiseptik

Setelah luka bersih dari segala kotoran yang menempel, gunakan cairan antiseptik untuk membunuh mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan jamur yang berpotensi menyebabkan infeksi.
Sebaiknya, pilih produk antiseptik yang mengandung Polyhexamethylene Biguanide. Sebagaimana telah disebutkan, ini adalah antiseptik dengan sifat antivirus dan antibakteri yang tidak menimbulkan rasa perih ataupun nyeri saat digunakan.
ADVERTISEMENT

3. Kompres dengan Es Batu

Es batu dipercaya dapat membantu meredakan pembengkakan yang terjadi di area sekitar luka. Penggunaan es batu secara langsung pada luka terbuka tidak disarankan. Sebaiknya, balut es batu menggunakan kain bersih, lalu gunakan untuk mengompres area kulit yg terkena luka selama 15-20 menit.

4. Tutup Luka

Gunakan perban atau plester luka untuk menutup luka dan menjaganya tetap bersih. Jika luka hanya berupa goresan kecil, Anda dapat membiarkannya tanpa perlu ditutup agar lebih cepat kering.
(ADS)