Konten dari Pengguna

3 Perbedaan Pasca Panen Metode Honey dan Natural

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
18 Juli 2023 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan pasca panen metode Honey dan Natural. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan pasca panen metode Honey dan Natural. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Metode pengolahan kopi pasca panen punya peran penting dalam menciptakan aroma dan karakteristik rasa yang dihasilkan. Jadi, mengetahui perbedaan pasca panen metode honey dan natural dapat membantu pecinta kopi menentukan pilihan sesuai selera.
ADVERTISEMENT
Dalam industri kopi, dua metode pengolahan pasca panen ini memiliki perbedaan yang signifikan, mulai dari dasar metodenya, kesulitannya, hingga hasil akhir kopinya.
Mengutip buku Teknologi Pengolahan Kopi karya Wenny Bekti Sunarharum, di antara banyaknya perbedaan, metode honey dan natural memiliki satu kesamaan, yaitu proses pengeringan yang menggunakan sinar matahari (Sun Drying). Proses ini diklaim dapat memperkuat karakteristik kopi yang dihasilkan dari masing-masing metode.

Perbedaan Pasca Panen Metode Honey dan Natural

Ilustrasi perbedaan pasca panen metode Honey dan Natural. Sumber: Pexels
Pada metode natural, buah ceri kopi yang telah disortir pasca panen dibiarkan kering dengan alami menggunakan sinar matahari. Proses pengeringan kopi secara alami atau natural ini dipercaya banyak petani dapat menghasilkan karakteristik yang spesifik, termasuk citra rasa buah-buahan, pada kopi yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Proses pengeringan pada metode natural memerlukan waktu dua hingga lima minggu sampai kadar air mencapai 12 persen. Di sisi lain, metode honey melibatkan proses pengupasan kulit buah kopi tanpa disertai proses pencucian setelahnya.
Berbeda dengan metode natural yang benar-benar kering, pada metode Honey, lendir buah masih melekat pada biji kopi. Proses pengeringan di bawah sinar matahari pada metode ini memberikan waktu bagi kopi untuk mengalami fermentasi.
Keberadaan lendir dalam biji kopi inilah yang membuat karakteristik rasa kopi sangat manis seperti madu atau kadang juga seperti karamel.
Agar lebih paham, berikut adalah perbedaan metode honey dan natural dalam pengolahan kopi pasca panen yang dikutip dari laman FnB Tech.
ADVERTISEMENT

1. Cara pengolahan biji kopi

Pada metode natural, buah kopi utuh dikeringkan dengan ampas dan biji yang masih ada di dalamnya. Buah kopi kemudian disebar di atas alas untuk dibiarkan mengering di bawah sinar matahari. Setelah kering, kulit atau lapisan luas dihilangkan melalui penggilingan.
Dalam metode honey, buah kopi dikupas dan lendir dibiarkan menempel di sekitar biji. Buah dengan ledir yang tersisa kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari dan dibiarkan berfermentasi. Petani harus memantau secara teratur guna memastikan fermentasi berjalan dengan baik.

2. Rasa dari kopi yang dihasilkan

Kopi yang diolah dengan metode natural akan memiliki rasa buah seperti anggur yang asam dan sedikit rasa manis. Sedangkan kopi yang diolah dengan metode Honey memiliki karakteristik rasa yang lebih kuat, tergantung berapa lama fermentasi dan banyaknya lendir yang tersisa.
ADVERTISEMENT
Kopi dengan metode honey menawarkan rasa yang lebih bervariasi, mulai dari manis seperti karamel atau sedikit gurih seperti kacang.

3. Dampak prosesnya terhadap lingkungan sekitar

Pengolahan biji kopi pasca panen dengan metode natural hanya membutuhkan sedikit air karena tidak melewati proses pencucian dan fermentasi. Metode ini dikenal ramah lingkungan karena tidak membutuhkan air yang berlebihan.
Sedangkan metode honey membutuhkan lebih banyak air karena harus melewati proses pencucian dan fermentasi. Lendir yang tersisa pada biji kopi juga perlu dipantau selama pengeringan untuk mencegah masalah fermentasi yang berdampak buruk pada lingkungan seperti pencemaran air atau penggunaan air berlebihan.
(ALS)