Konten dari Pengguna

6 Elemen P5 yang Mesti Dimiliki oleh Siswa Di Sekolah

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
30 Juli 2023 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock
ADVERTISEMENT
P5 merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini termuat dalam kurikulum merdeka sebagai sarana untuk menciptakan kegiatan kokurikuler berbasis projek.
ADVERTISEMENT
Selain itu, P5 juga dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter siswa agar sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila.
Mengutip buku, ada 7 tema yang dipelajari dalam P5 antara lain kewirausahaan, suara demokrasi, perubahan iklim global, kearifan lokal, bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raganya, serta berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI.
Selain tema, ada juga elemen P5 yang mendasari setiap prosesnya. Simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini.

6 Elemen P5

Ilustrasi siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Foto: Toto Santiko Budi/Shutterstock
Ada 6 elemen P5 yang mesti dipahami, di antaranya berakhlak mulia, berbhinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Semua elemen tersebut dilihat sebagai satu kesatuan yang saling mendukung.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari modul yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut penjelasan dari keenam elemen P5:

1. Berakhlak mulia

Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

2. Berbhinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Sehingga, sikap ini dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

3. Gotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela. Tujuannya yaitu agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
ADVERTISEMENT
Pelajar harus mampu bekerja sama dengan orang lain dalam suasana hati yang senang. Tindakan ini menunjukkan sikap yang positif terhadap orang lain, sehingga bisa menciptakan suasana yang harmonis dan damai.
Ilustrasi siswa muslim. Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO

5. Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Ia juga senang melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya.

6. Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Beberapa elemen kunci yang bisa diterapkan untuk bernalar kritis yaitu memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
ADVERTISEMENT
(MSD)