8 Tanda Mau Melahirkan Bayi Perempuan, Mitos atau Fakta?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring berkembangnya teknologi, masyarakat modern banyak menggunakan teknologi USG untuk memprediksi jenis kelamin bayi. Meskipun demikian, ada sejumlah tanda mau melahirkan bayi perempuan yang dipercaya oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sebagian besar informasi tersebut bisa jadi hanyalah mitos belaka. Ada beberapa tanda yang sampai saat ini belum terbukti secara medis.
Artikel ini akan membahas beberapa tanda melahirkan anak perempuan yang dipercayai oleh masyarakat dan apakah terdapat penjelasan ilmiah yang membuktikan hal tersebut. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Tanda Mau Melahirkan Bayi Perempuan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada beberapa gejala yang dimiliki ibu hamil yang dipercaya oleh masyarakat sebagai tanda akan melahirkan bayi perempuan.
Berikut ini daftar tanda-tanda akan melahirkan bayi perempuan beserta penjelasan medisnya yang dikutip dari Medical News Today dan Healthline.

1. Morning Sickness yang Parah Setiap Pagi

Salah satu tanda mau melahirkan bayi perempuan yang banyak dipercaya oleh orang-orang adalah ibu hamil mengalami morning sick yang parah. Foto: Unsplash.com
Gejala pertama yang banyak dipercaya sebagai tanda akan melahirkan anak perempuan adalah mengalami mual dan muntah yang parah setiap hari.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian, terdapat kemungkinan terkait hubungan antara rasa mual dan jenis kelamin bayi yang sedang dikandung.
Sebuah studi pada tahun 2017 menyatakan bahwa wanita yang mengandung anak perempuan lebih banyak mengalami peradangan ketika sistem imunitas mereka terserang bakteri dibandingkan dengan wanita hamil yang mengandung anak laki-laki.
Perbedaan tersebut kemudian memberikan mempengaruhi morning sickness yang dimiliki oleh wanita yang hamil anak perempuan. Namun, beberapa ahli medis menyatakan bahwa penelitian ini perlu dilakukan lebih lanjut untuk menemukan korelasi antara tingkatan morning sickness dan jenis kelamin bayi yang dikandung.

2. Tingkat Stres

Tingkatan stres pada wanita sebelum hamil disebut dapat mempengaruhi jenis kelamin dari bayi yang akan dikandung nantinya. Sebuah studi pada tahun 2013 menemukan hubungan antara kadar hormon kortisol (hormon penyebab stres) dan rasio kelahiran anak laki-laki dan perempuan.
ADVERTISEMENT
Dalam studi ini, wanita dengan tingkat kortisol tinggi secara statistik lebih mungkin untuk memiliki anak perempuan. Meskipun demikian, hal ini masih memerlukan pengkajian lebih lanjut terkait hal tersebut.

3. Perubahan Emosi yang Ekstrem

Adanya perubahan emosi yang ekstrem pada ibu hamil biasanya dipercaya sebagai tanda bahwa ibu hamil sedang mengandung anak perempuan. Namun, faktanya hal tersebut hanyalah mitos belaka.
Perubahan hormon selama kehamilan seringkali dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah naik turunnya hormon kehamilan dan pasca kehamilan terjadi pada semua ibu hamil, terlepas dari jenis kelamin bayi yang dikandungnya.

4. Berat Badan Naik

Berat badan naik, khususnya bagian tengah badan, seperti perut disebut sebagai salah satu tanda hamil anak perempuan. Namun, hal ini belum terbukti kebenarannya secara ilmiah.
ADVERTISEMENT
Bentuk dan berat badan ibu hamil dipengaruhi oleh pola hidup, pola makan, dan faktor genetik yang dimiliki oleh ibu hamil. Artinya, tidak ada kaitan antara berat badan naik dan mengandung anak perempuan.
Di samping itu, berat badan naik bisa terjadi pada ibu hamil mana saja. Penyebab berat badan naik saat hamil adalah meningkatnya nafsu makan, meningkatnya jumlah cairan dalam tubuh, dan lain-lain.

5. Posisi Bayi

Ketika bayi berada dalam kandungan ibu pada posisi di atas (perut ibu tidak menurun) juga merupakan hal yang dipercaya sebagai tanda wanita mengandung anak perempuan. Akan tetapi, hal ini tidak dapat dijelaskan secara medis.
Posisi bayi atau kandungan ibu dipengaruhi oleh bentuk badan, berat badan, tingkat kebugaran ibu, dan kekuatan otot yang dimiliki oleh ibu hamil.
ADVERTISEMENT

6. Kulit Berjerawat dan Berminyak

Kulit berubah menjadi berjerawat dan berminyak banyak dipercaya oleh orang-orang sebagai salah satu mitos wanita mengandung anak perempuan sebab hal ini tidak didukung oleh penjelasan ilmiah yang valid.
Dalam suatu studi menyatakan bahwa perubahan produksi minyak selama kehamilan memiliki hubungan erat dengan perubahan hormonal atau perubahan pola makan.

7. Mengidam Makanan Manis

Mengindam makanan manis adalah salah satu mitos ibu hamil mengandung anak perempuan. Foto: Unsplash.com
Wanita hamil yang mengidam makanan manis atau yang banyak mengandung gula sering kali disebut tengah mengandung anak perempuan. Namun, hal tersebut hanyalah mitos belaka.
Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ada hubungan antara keinginan ibu hamil dalam mengonsumsi makanan manis dan jenis kelamin dari bayi yang dikandung.

8. Detak Jantung Janin

Menurut kepercayaan beberapa orang, apabila kecepatan detak jantung janin lebih dari 140 denyut per menit memiliki arti bahwa jenis kelamin janin adalah perempuan.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, detak jantung bayi perempuan biasanya lebih cepat daripada bayi laki-laki. Namun, hal ini hanya berlaku setelah persalinan dimulai. Sebelum itu, usia janin sangat mempengaruhi kecepatan detak jantung.
Sekitar minggu ke-5 kehamilan, detak jantung janin kira-kira sama dengan detak jantung ibu, antara 80 hingga 85 detak per menit. Detak jantung akan semakin cepat hingga minggu ke-9, dengan kecepatan antara 170 dan 200 denyut per menit. Kemudian mulai melambat di antara 120 dan 160.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan bahwa apakah ada hubungan antara detak jantung janin dan jenis kelamin.
Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 terhadap 477 kehamilan menyatakan detak jantung rata-rata janin perempuan adalah 151,7 bpm, sedangkan janin laki-laki adalah 154,9 bpm.
ADVERTISEMENT
Artinya, hanya terdapat selisih yang kecil antara detak jantung janin perempuan dan laki-laki sehingga hal tersebut menyatakan bahwa bahwa tidak ada hubungan antara detak jantung dengan jenis kelamin bayi.

Kapan Biasanya Bayi Perempuan Lahir?

Lakukan konsultasi dengan dokter untuk memastikan waktu kelahiran bayi. Foto: Unsplash.com
Pada dasarnya, jenis kelamin janin bukanlah patokan yang digunakan untuk menentukan kapan bayi akan dilahirkan sebab proses melahirkan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Pada wanita hamil, sebagian besar kelahiran dimulai antara usia kehamilan di minggu ke-39 dan minggu ke-41. Bahkan, pada beberapa kasus, wanita hamil melahirkan pada usia kehamilan di minggu ke-37
Lantas, berapa lama bayi perempuan dalam kandungan? Sama halnya dengan bayi laki-laki, bayi perempuan pada umumnya berada dalam kandungan sekitar 9 bulan atau sekitar 38–42 minggu.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan waktu kelahiran bayi, ibu hamil dapat melakukan perhitungan HPL atau Hari Perkiraan Lahir atau bisa melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan.

Bagaimana Cara agar Bayi Cepat Keluar?

Bayi yang tak kunjung lahir bahkan telah melewati HPL atau perkiraan dokter tentunya membuat ibu khawatir. Lalu, apa yang menyebabkan bayi tak kunjung lahir?
Ada beberapa hal yang menyebabkan bayi tak kunjung lahir, seperti usia ibu hamil, berat badan ibu, dan faktor genetik. Cara mengatasi hal ini adalah dengan melakukan cara agar kontraksi cepat terjadi.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merangsang kontraksi perut ibu hamil:
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa informasi terkait tanda-tanda wanita hamil sedang mengandung anak perempuan. Berdasarkan penjelasan di atas, tanda-tanda tersebut tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis kelamin janin.
Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, dianjurkan untuk menghubungi dokter langsung dan melakukan USG untuk mendapatkan hasil yang lebih valid dan penjelasan langsung dari ahli.
(SAI)