9 Fungsi Vitamin B6 dan Takarannya untuk Berbagai Usia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 11:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi fungsi vitamin B6. Foto: pexels.com.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi fungsi vitamin B6. Foto: pexels.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fungsi vitamin B6 berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan sistem saraf. Vitamin ini termasuk golongan vitamin B kompleks yang ikut terlibat dalam pembentuk sel dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Vitamin B6 atau piridoksin dapat ditemukan dengan mudah di berbagai bahan pangan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Contohnya, pisang, kentang, kacang-kacangan, daging ayam, hingga susu.
Selain tersedia pada makanan, jenis vitamin ini dapat ditemukan dalam multivitamin bentuk kapsul, tablet, dan cairan. Berikut fungsi vitamin B6 untuk kesehatan tubuh.

Fungsi Vitamin B6

Ilustrasi fungsi vitamin B6. Foto: unsplash.com.
Berdasarkan buku Vitamin Seri Biokimia Pangan Dasar tulisan Aung Sumbono, penemuan vitamin B6 di berbagai zat dan strukturnya ditemukan secara bertahap. Vitamin B6 pertama kali ditemukan oleh Paul Gyorgy pada tahun 1934.
Saat itu, Paul menemukan zat yang dapat menyembuhkan penyakit kulit pada tikus kemudian diberi nama vitamin B6. Selanjutnya, pada tahun 1938 Samuel Lepkovsky berhasil mengisolasi vitamin B6 dari dedak padi.
ADVERTISEMENT
Harris dan Folkers pada tahun 1939 berhasil menentukan struktur dari vitamin B6, kemudian pada tahun 1945 Snell berhasil menunjukkan dua bentuk vitamin B6 sebagai piridoksal dan piridoksamin.
Dirangkum dari buku yang berjudul Vitamin B: Nutrisi Penting untuk Kesehatan Anda karya Tresno Saras dan buku yang berjudul Vitamin oleh Elsa Yuniarti dan Sari Ramadhani, berikut fungsi vitamin B6 untuk kesehatan tubuh dan otak.

1. Sebagai Sintesis Neurotransmitter

Sistesis Neurotransmitter adalah zat kimia yang memungkinkan sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain. Contoh zat tersebut adalah serotonin, dopamine, dan norepinefrin.
Kekurangan Neurotransmitter dalam tubuh dapat mempengaruhi keseimbangan suasana hati dan fungsi kognitif pada otak. Menurut laman National Institutes of Health, kekurangan zat ini dapat meningkatkan risiko penyakit Alzhaimer.
ADVERTISEMENT

2. Kesehatan Mental

Vitamin B6 juga terlibat dalam produksi hormon yang mempengaruhi kesehatan mental. Vitamin ini berperan untuk mengikat reseptor steroid dengan cara menghambat peningkatan hormon, sehingga menurunkan efek negatif. Kekurangan vitamin 6 dapat menyebabkan masalah penyakit mental seperti depresi dan kecemasan.

3. Sistem Saraf

Selain untuk membentuk zat kimia aktif, vitamin B6 juga berfungsi untuk perkembangan otak pada anak-anak dan sistem saraf pada orang dewasa. Vitamin ini membantu tubuh untuk mengatur aktivitas saraf dan menjaga kesimbangan ion dalam sel-sel saraf.

4. Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Vitamin B6 berfungsi memecah protein dan meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika metabolisme bekerja lebih cepat, energi yang dihasilkan oleh tubuh juga akan lebih cepat. Jenis vitamin ini sangat cocok bagi orang yang terbiasa bergerak aktif dan rutin melakukan olahraga.
ADVERTISEMENT

5. Meningkatkan Produksi Hemoglobin

Vitamin B6 berfungsi sebagai produksi hemoglobin. Itu adalah zat protein dalam sel darah merah yang memberikan warna pada darah. Fungsi utama dari hemoglobin adalah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh agar dapat bekerja secara optimal.

6. Mencegah Penyakit Jantung

Dikutip dari Mayo Clinic, sebuah penelitian menemukan bahwa kombinasi vitamin B6 dan vitamin B-12 dapat mencegah penyakit jantung dan stroke. Pasalnya, kombinasi ini dapat mengurangi kadar asam amino dalam darah.

7. Mengurangi Mual pada Ibu Hamil

Mengonsumsi vitamin B6 dapat mengurangi keparahan mual di pagi hari selama kehamilan atau morning sickness. Mual dan muntah merupakan gejala kehamilan yang umum. Bisanya keluhan tersebut dirasakan saat trimester pertama.

8. Mengurangi Sindrom Premenstruasi

Vitamin B6 juga membantu mengurangi gejala PMS atau pre-menstruasi secara signifikan. Meski begitu, fungsi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
ADVERTISEMENT

9. Menjaga Kadar Gula Darah

Konsumsi vitamin B6 diketahui dapat menjaga kadar gula darah agar tetap normal, terutama pada penderita diabetes gestasional. Vitamin ini membantu mengontrol dan mencegah peningkatan kadar gula.

Takaran Asupan Vitamin B6

Ilustrasi asupan takaran vitamin B6. Foto: unsplash.com.
Berdasarkan buku Vitamin Seri Biokimia Pangan Dasar, asupan vitamin B6 berbeda-beda tergantung jenis kelamin, umur, dan kondisi tubuh. Berikut rincian asupan vitamin B6 dengan estimasi kebutuhan rata-rata (EAR) dan asupan makanan yang dibutuhkan (RDI) per hari.

Bayi dan Anak-Anak EAR/Per hari dan RDI/hari

Remaja Laki-laki EAR/Per hari dan RDI/hari

ADVERTISEMENT

Remaja Perempuan EAR/Per hari dan RDI/hari

Pria dewasa EAR/Per hari dan RDI/hari

Wanita Dewasa EAR/Per hari dan RDI/hari

Ibu Hamil EAR/Per hari dan RDI/hari

Ibu Menyusui EAR/Per hari dan RDI/hari

Kekurangan dan Kelebihan Vitamin B6

ilustrasi kekurangan dan kelebihan vitamin B6. Foto: unsplash.com.
Berdasarkan laman ods.od.nih.gov, kekurangan dan kelebihan vitamin B6 dapat menyebabkan efek samping pada kesehatan tubuh. Meski kasus kekurangan vitamin B6 masih jarang terjadi, ada berbagai gejala yang dapat diketahui.
ADVERTISEMENT
Gejalanya mulai dari dermatitis, glossitis atau sakit lidah, depresi, kebingungan, hingga kejang. Bahkan kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan anemia. Kasus kekurangan vitamin B6 sering terjadi pada lansia, pecandu alkohol, dan orang yang memiliki gangguan autoimun.
Sementara itu, mengonsumsi vitamin B6 yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan saraf yang luas, adanya gejala gastrointestinal pada lambung dengan keluhan mual dan mulas.
Lebih lanjut, mengonsumsi vitamin B6 dari suplemen terlalu banyak dapat mengurangi kontrol otot dan sensititivitas terhadap sinar matahari. Jadi, pastikan untuk mengonsumsi suplemen B6 dengan takaran yang cukup.
Supaya lebih aman, konsumsi vitamin B6 dari sumber alami, seperti sayur-sayuran, buah-buah maupun makanan berprotein tinggi, seperti daging tanpa lemak.
(IPT)