Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Angka Kecukupan Gizi: Pengertian, Tabel, dan Cara Menghitung
4 Februari 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 17 Februari 2022 11:29 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesehatan tubuh secara keseluruhan bukan hanya diperoleh melalui makan sayur, buah-buahan, dan lainnya, melainkan juga harus memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) yang dibutuhkan oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
Memenuhi angka kecukupan gizi berarti mengetahui berapa banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan menurunkan risiko terkena penyakit. Dalam hal ini, asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh harus memenuhi gizi seimbang .
Menurut Pasal 1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, angka kecukupan gizi adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi semua orang dengan karakteristik tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis, untuk hidup sehat.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai angka kecukupan gizi yang ditetapkan Departemen Kesehatan (Depkes) RI, tabel angka kecukupan gizi yang dianjurkan, hingga cara menghitungnya.
ADVERTISEMENT
Angka Kecukupan Gizi
Secara umum, angka kecukupan gizi merupakan suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Angka ini merupakan kecukupan pada tingkat konsumsi, sedangkan pada tingkat produksi dan penyediaan perlu diperhitungkan kehilangan dan penggunaan lainnya dari tingkat produksi sampai tingkat konsumsi.
Angka kecukupan gizi Depkes berbentuk tabel yang berisikan angka kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin, dan mineral yang dianjurkan dikonsumsi oleh orang per hari.
Dalam melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat, angka kecukupan gizi menetapkan estimasi rata-rata angka kecukupan energi dan rata-rata angka kecukupan protein.
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, rata-rata angka kecukupan energi bagi masyarakat sebesar 2.100 kilo kalori per orang per hari pada tingkat konsumsi. Sementara, rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat adalah 57 gram per orang per hari pada tingkat konsumsi.
ADVERTISEMENT
Tabel Angka Kecukupan Gizi
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi masyarakat (per orang per hari) untuk anak umur 7-12 tahun atau angka kecukupan gizi bagi anak usia awal sekolah adalah sebagai berikut.
Adapun tabel angka kecukupan gizi yang dikeluarkan Kemenkes RI memuat anjuran berapa banyak kalori dan zat gizi dalam yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok usia. Berikut rincian tabelnya.
ADVERTISEMENT
1. Tabel Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air yang Dianjurkan
Berikut tabel angka kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, dan air yang dianjurkan bagi masyarakat sesuai kelompok umur.
2. Tabel Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan
Berikut tabel angka kecukupan vitamin yang dianjurkan bagi masyarakat sesuai kelompok umur.
3. Tabel Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan
Berikut tabel angka kecukupan mineral yang dianjurkan bagi masyarakat sesuai kelompok umur.
Cara Menghitung Angka Kecukupan Gizi
Secara umum, fungsi angka kecukupan gizi adalah sebagai patokan dalam penilaian dan perencanaan konsumsi pangan, serta basis dalam perumusan acuan gizi masyarakat.
Angka kecukupan gizi dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan gizi makro dan kebutuhan gizi mikro. Kebutuhan gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar, meliputi kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat. Berikut rinciannya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kebutuhan gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, seperti fosfor, magnesium, kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, dan vitamin.
Untuk menentukan jumlah kebutuhan kalori total per hari, umumnya para ahli gizi menggunakan rumus Harris Benedict. Rumus ini memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas seseorang.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, rumus Harris Benedict harus menghitung basal metabolism rate (BMR) atau laju metabolisme basal, yakni perkiraan jumlah energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi dasar tubuh dalam kondisi istirahat.
BMR pada pria dan wanita dapat diketahui dengan rumus berikut.
Berat badan di atas dicantumkan dengan angka dalam kilogram (kg) dan tinggi badan diisii dalam satuan sentimeter (cm). Selanjutnya, hasilnya dikali dengan aktivitas fisik sehari-hari dengan kategori sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, didapatkan hasil kebutuhan kalori tubuh adalah 2000 kalori. Maka untuk mengetahui kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemak yang diperlukan, dapat melakukan penghitungan sebagai berikut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan protein 75 gram, karbohidrat 325 gram, dan lemak 44 gram dalam sehari.
(SFR)