Konten dari Pengguna

Apa Itu Jumat Agung? Ini Makna dan Cerita di Baliknya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
14 April 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salib sebagai ilustrasi Jumat Agung. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Salib sebagai ilustrasi Jumat Agung. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa jam, umat Kristiani dan Katolik di berbagai belahan dunia akan memperingati Jumat Agung. Apa itu Jumat Agung? Ini merupakan peringatan yang dilakukan umat Nasrani untuk mengenang kematian Yesus Kristus sebelum hari Paskah.
ADVERTISEMENT
Jumat Agung juga dikenal dengan istilah lain seperti Jumat Suci dan Agung, Jumat Suci, atau Jumat Kesedihan. Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui lebih jelas apa itu Jumat Agung serta makna dan cerita di baliknya.

Apa Itu Jumat Agung?

Jumat Agung merupakan rangkaian Pekan Suci, yaitu satu pekan sejak Minggu Palma hingga Sabtu Suci, yang kemudian diikuti dengan hari Paskah pada hari Minggu. Jumat Agung atau Jumat Suci adalah hari di mana umat Nasrani mengenang kesengsaraan, penyaliban, dan kematian Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus segala dosa yang diperbuat oleh manusia.
Menyadur Learn Religion, kala itu Yesus dipukuli, diejek, dicambuk, dan dibunuh dengan cara yang kejam. Meski demikian, perayaan Jumat Agung ini bukanlah untuk momen duka cita bagi umat Nasrani.
ADVERTISEMENT
Sebab, pada hari ketiga kematiannya, Yesus bangkit dan membuktikan bahwa kematian-Nya tidak sia-sia. Dari situlah, umat Nasrani percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya manusia yang sempurna.
Hal ini telah dijelaskan dalam Roma 5 ayat 8 yang berbunyi: “Namun, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, ketika kita masih menjadi pendosa, Kristus mati bagi kita.
Kemudian diterangkan pula dalam Petrus 3:18 yang berbunyi: “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh.

Makna Jumat Agung

Salib sebagai ilustrasi Jumat Agung. Foto: Pixabay
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, Jumat Agung adalah momen di mana Yesus Kristus dicambuk, dipukuli, hingga disalib di atas kayu secara kejam. Maka dari itu, Jumat Agung disebut juga sebagai hari wafatnya Yesus Kristus.
ADVERTISEMENT
Kematian Yesus Kristus ini bertujuan untuk menunjukkan besarnya kasih Yesus kepada umat-Nya. Menurut Elson Lingga dalam buku Firman Hidup 69, Yesus rela meninggalkan segala kemewahan dan dibunuh dengan kejam demi manusia berdosa yang Dia kasihi.
Meski begitu, dalam Alkitab dijelaskan bahwa kematian Yesus yang di kayu salib ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Jalan sengsara dan kematian kejam adalah sesuatu yang dipilih oleh Yesus sendiri.
Oleh karena itu, Yesus menolak pertolongan murid-muridnya dengan tegas ketika mereka berupaya untuk mengurung-Nya dalam tenda di gunung kemuliaan (Mat. 17:1-3). Ia justru turun dan meninggalkan gunung tersebut untuk menempuh penderitaan di Yerusalem.
Jumat Agung juga mengajarkan manusia tentang arti dari sebuah pengampunan. Dalam Alkitab tertulis bahwa Allah menyerahkan Anak-Nya yang tunggal karena kasih-Nya yang begitu besar kepada umat manusia.
ADVERTISEMENT
Dari sini, dapat dipahami bahwa sejak awal Allah ingin sekali mengampuni dosa-dosa manusia. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita juga saling mengampuni dan menunjukkan kasih terhadap sesama, sebagaimana tertulis dalam Alkitab Efesus 4 ayat 32 yang berbunyi:
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Cerita Tentang Jumat Agung

Salib sebagai ilustrasi Jumat Agung. Foto: Pixabay
Alkitab menjelaskan bahwa Yesus lahir dari perempuan suci Bernama Maria dan datang ke dunia sebagai manusia. Kedatangan Yesus ke dunia ini bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Hal tersebut tercatat dalam injil Yohanes 3:16 yang berbunyi:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan berolah hidup yang kekal.
ADVERTISEMENT
Untuk menyelamatkan umat-Nya dari segala dosa akan perbuatan mereka, Yesus rela menjalani penderitaan hidup sebagai manusia. Bahkan, Dia yang tidak berdosa rela disiksa dan mengalami penyaliban di dunia.
Merangkum buku Kisah tentang Allah dan anaknya, Yesus karya Harald Lark, kisah penyaliban Yesus terjadi setelah Yesus berdoa di Taman Getsemani. Usai berdoa, Dia ditangkap oleh prajurit dan penjaga suruhan orang Yahudi.
Prajurit tersebut datang bersama Yudas yang sudah berkhianat dari-Nya. Setelah ditangkap, Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati dengan disalib. Hukuman ini dijatuhkan atas perintah Pontius Pilatus, seorang gubernur Kerajaan Romawi.
Penyaliban ini didasari oleh laporan pemuka agama Yahudi, ia mengatakan bahwa Yesus mengaku sebagai Raja orang Yahudi. Sebelum disalibkan, jubah Yesus dilepaskan dari tubuhnya kemudian Dia diikat pada sebuah tonggak dengan posisi membungkuk.
ADVERTISEMENT
Yesus juga dicambuk oleh dua algojo di sisi kanan dan kiri secara bergantian. Cambuk tersebut terbuat dari potongan tulang dan besi, sehingga tubuh Yesus pun bercucuran darah. Tak hanya dicambuk, Yesus juga dipakaikan mahkota duri di kepala-Nya hingga darah juga bercucuran dari sana.
Setelah diberikan mahkota duri, tangan dan kaki-Nya dipaku di atas kayu. Kemudian, Yesus digantung di kayu salib dengan rasa sakit yang luar biasa. Dia disalib di antara dua orang penjahat yang juga disalibkan.
Beberapa sumber mengatakan bahwa Yesus mati di kayu salib sebelum matahari terbenam. Selain disalibkan, Yesus juga menanggung hujatan dan ejekan dari banyak orang. Meski begitu, Yesus tetap sabar dan berdoa agar Allah mengampuni semua perbuatan mereka.
ADVERTISEMENT
Dia pun dikuburkan di sebuah makam yang terletak di suatu taman. Pada hari ketiga, makam tersebut menjadi kosong karena Yesus telah bangkit dari kematian. Empat puluh hari setelah bangkit, Yesus pun diangkat ke surga di hadapan murid-murid-Nya.

Kapan Jumat Agung 2022

Ilustrasi memperingati Jumat Agung. Foto: Pixabay
Tahun ini, Jumat Agung jatuh pada 15 April, sedangkan hari Paskah akan diperingati pada Minggu, 17 April. Sementara perayaan Tri Hari Suci 2022 yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah jatuh pada 14–16 April 2022.
Dalam, Jumat Agung kali ini beberapa gereja akan menyelenggarakan misa secara offline dan online. Jadwal misa Tri Hari Suci 2022 di antaranya meliputi misa Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, dan Minggu Paskah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Natal dan Paskah: Perayaan Liturgis dalam Dua Lingkaran oleh C. H. Suryanugraha, Trihari Suci Paskah terdiri atas tiga peristiwa esensial, yaitu Perjamuan Malam Terakhir (Paskah ritual) menjadi Misa Sore Perjamuan Malam Tuhan, Penyaliban (Korban Paskah) menjadi Perayaan Sengsara Tuhan, dan Kebangkitan (Paskah mulia) menjadi Misa Kebangkitan Tuhan.
(NDA)