Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Apa Saja Contoh Inflasi yang Terjadi di Indonesia?
27 Mei 2022 17:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia ekonomi, pengertian inflasi adalah suatu kondisi di mana tingkat harga secara umum atau price level yang cenderung naik. Di Indonesia, ada beberapa contoh inflasi yang pernah terjadi, salah satunya adalah inflasi yang terjadi pada tahun 1963-1965 pada era demokrasi terpimpin.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Indonesia mencapai taraf hiperinflasi yang bahkan angka inflasinya sudah mencapai 600% lebih. Sebagai informasi, hiperinflasi termasuk ke jenis-jenis inflasi. Setiap jenis-jenis memiliki contoh inflasinya tersendiri.
Merujuk buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI karangan Alam S, jenis-jenis inflasi bisa diklasifikasikan berdasarkan beberapa tingkat, yaitu keparahannya, sifatnya, hingga asal muasalnya. Untuk lebih jelas, berikut penjelasan singkatnya.
Adanya jenis-jenis inflasi di atas dipengaruhi oleh beberapa teori yang sudah dikemukakan. Dalam inflasi, beberapa teori yang kerap dikemukakan adalah teori kuantitas, keynes, hingga struktural.
ADVERTISEMENT
Contoh-Contoh Inflasi
Indonesia termasuk negara yang cukup sering mengalami inflasi dari tahun ke tahunnya. Beberapa inflasi yang terjadi di Indonesia yakni pada saat awal kemerdekaan dan awal pandemi Covid-19. Ingin tau penjelasan lebih lengkap dari contoh-contoh inflasi yang disebutkan sebelumnya, berikut informasinya.
ADVERTISEMENT
1. Inflasi pada awal kemerdekaan
Indonesia pertama kali mengalami inflasi pada saat kemerdekaan. Sebagai informasi, keadaan ekonomi Indonesia pada masa itu sangat terpuruk karena kebutuhan masyarakat meningkat hingga 100%.
Penyebab terjadi inflasi di awal kemerdekaan Indonesia, yakni terdapat tiga jenis mata uang yang beredar di masyarakat secara tidak terkendali.
Mata uang tersebut meliputi uang kertas De Javasche Bank peninggalan kolonial Belanda, uang kertas dan logam pemerintah Hindia Belanda, uang buatan Jepang yaitu De Japansche Regering, Dai Nippon emisi 1943, dan Dai Nippon Teikoku Seibu emisi 1943.
Kondisi tersebut semakin bertambah para ketika pasukan sekutu berhasil merebut beberapa pusat perkotaan dan bank-bank terpusat di sana. Pada saat itu, Indonesia juga belum memiliki mata uang resmi sendiri. Akibatnya, pemerintah menerapkan pemberlakuan tiga mata uang sekaligus.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, inflasi yang tinggi pada awal kemerdekaan terjadi karena poin-poin di bawah ini, seperti yang disebutkan dalam buku Sejarah Indonesia yang diterbitkan oleh Grafindo.
2. Inflasi pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19
Menyadur laman resmi Kementerian Keuangan yang datanya telah diriset oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen.
Pada saat itu, pengaruh dari pandemi Covid-19 berperan sangat besar. Hal ini disebabkan oleh adanya peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga menimbulkan lockdown kepada beberapa kota bertujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT
Peraturan ini menyebabkan meningkatnya penurunan perekonomian, seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena perusahaan tidak dapat membayarkan upah yang seharusnya. Tidak hanya itu, penurunan ini banyak yang menyebabkan perusahaan memutuskan untuk gulung tikar atau bangkrut.
Sebetulnya, laju inflasi 2020 sebetulnya sebagian besar disebabkan karena makanan, minuman, hingga tembakau dengan andil sebesar 0,19%. Tidak hanya itu, tingkat inflasi dari sektor lainnya mencapai 3,63%.
Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memiliki andil terhadap keseluruhan inflasi sebesar 0,35% dengan tingkat inflasi sebesar 5,8%.
(JA)