Konten dari Pengguna

Arti Kembar Mayang dalam Pernikahan Adat Jawa dan Filosofinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Juli 2023 17:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pernikahan adat Jawa. Foto: farhankudosan/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan adat Jawa. Foto: farhankudosan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam upacara pernikahan adat Jawa, baik yang diselenggarakan secara sederhana maupun mewah, hampir selalu dilengkapi dengan dekorasi kembar mayang. Wajar saja, arti kembar mayang dalam pernikahan adat Jawa memang mengandung filosofi yang cukup dalam.
ADVERTISEMENT
Kembar mayang selalu dibuat sepasang dan diletakkan di samping kanan dan kiri kursi pelaminan sebagai hiasan. Tujuannya tak lepas dari filosofi kembar mayang itu sendiri yang menyangkut dengan harapan bahagia untuk kedua mempelai.
Agar lebih memahaminya, simak informasi seputar arti kembar mayang dalam pernikahan beserta filosofinya berikut ini.

Apa Itu Kembar Mayang?

Ilustrasi pernikahan adat Jawa. Foto: Pixabay
Mengutip buku Pengantin Yogya Putri & Paes Ageng oleh Puspita Martha International Beauty School, kembar mayang atau kembang mayang adalah hiasan janur yang dirangkai dengan bunga potro menggolo (bunga merak-merakan) dan dibentuk berbagai model. Kembar mayang biasanya disusun menggunakan batang atau gedebog pisang sebagai penopang.
Menurut sejarahnya, tradisi membuat kembar mayang untuk perlengkapan upacara pernikahan telah berlangsung di Keraton Yogyakarta sejak awal tahun 90-an. Kini, kembar mayang umumnya berfungsi sebagai tanda untuk mengawali dan mengakhiri acara pernikahan.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya, kembar mayang telah mengalami perubahan dan perkembangan, baik dari bentuk maupun material pembuatannya. Meski begitu, ada bentuk-bentuk dasar hiasan yang sampai sekarang masih dipertahankan, yaitu gunung-gunungan, keris-kerisan, pecut-pecutan, payung-payungan, manuk-manukan, dan walang-walangan.

Arti Kembar Mayang dalam Pernikahan

Ilustrasi janur pernikahan. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sesuai namanya, kembar mayang selalu dibuat sepasang. Yang satu melambangkan kembar mayang wanita, dan yang satunya lagi kembar mayang pria. Sepasang kembar mayang ini menjadi simbol keinginan bersama dari dua insan manusia.
Mengutip buku Corak Puteri Tata Rias Pengantin dan Adat Pernikahan Gaya Yogyakarta tulisan Sri Supadmi Murtiadji, kembar mayang juga dimaksudkan sebagai penolak bala agar kedua mempelai yang sedang berbahagia terhindar dari marabahaya yang mengancam mereka.
ADVERTISEMENT
Bahan-bahan kembar mayang terdiri atas janur kuning, daun kruton, daun beringin, dan dlingo bengle. Selain bahan-bahan tersebut, kembar mayang juga dihias menggunakan anyaman janur yang dibentuk menjadi motif-motif dengan filosofi khusus.
Berikut arti kembar mayang dalam pernikahan adat Jawa yang dipercaya masyarakat secara turun-temurun:

1. Janur Kuning

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, warna kuning pada janur yang digunakan sebagai salah satu bahan utama kembar mayang melambangkan keluhuran dan kekuatan gaib. Ini adalah simbol tolak bala agar kedua mempelai senantiasa dilindungi dari marabahaya.

2. Daun Kruton

Kembar mayang juga menggunakan daun-daun kruton yang pohonnya dipercaya sebagai tempat tinggal roh halus. Penggunaan daun kruton pada kembar mayang dimaksudkan agar tidak ada gangguan gaib yang menimpa pasangan mempelai.

3. Pohon Beringin

Orang Jawa menyebut pohon beringin sebagai wit kaswargan (pohon surgawi). Pohon ini dianggap sebagai lambang perlindungan agar pengantin selalu mendapat perlindungan dari Tuhan yang menguasai alam semesta ini.
ADVERTISEMENT

4. Dlingo dan Bengle

Ilustrasi pernikahan adat Jawa. Foto: Unsplash
Dlingo dan bengle digunakan sebagai bahan pembuatan kembar mayang untuk menjadi simbol penangkal segara pengaruh gaib alias tolak sawan. Adanya kedua bahan ini merupakan harapan agar pasangan pengantin dijauhkan dari gangguan gaib yang berusaha mencelakai mereka.

5. Bentuk Gunung

Mengutip buku Indonesia Nan Indah Upacara Adat tulisan Maryani, bentuk kembang mayang yang menyerupai gunung adalah simbol harapan agar pengantin laki-laki memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kesabaran layaknya gunung yang tinggi dan besar.

6. Keris

Janur dibentuk menyerupai keris melambangkan bahwa pasangan pengantin harus berhati-hati dalam menjalani kehidupan bersama. Mereka harus pintar dan bijaksana dalam mengambil segala keputusan agar pernikahannya langgeng sampai maut memisahkan.

7. Cemeti

Janur yang dibentuk seperti cemeti melambangkan pasangan pengantin berpikir positif. Ini menjadi pengingat agar keduanya dapat menjalani hidup dengan optimis demi meraih kebahagiaan bersama.
ADVERTISEMENT

8. Payung

Janur yang dibentuk layaknya payung pada kembar mayang adalah simbol perlindungan. Meski sudah menikah dan menempuh hidup baru, kedua mempelai harus tetap dapat melindungi keluarga dan masyarakat sekitar mereka.

9. Burung

Menurut cerita rakyat, kembar mayang yang disiapkan di kamar pengantin sejak midodareni adalah syarat turunnya Dewi Nawang Wulan untuk memberi doa restu dan mempercantik Dewi Nawangsih (calon pengantin).
Janur kembar mayang yang dibentuk seperti burung menjadi simbol turunnya Dewi Nawang Wulan tersebut. Tandanya, pasangan harus memiliki tujuan hidup yang tinggi agar kehidupan pernikahannya senantiasa diliputi kebahagiaan.
(ADS)