Aya-Aya Wae Artinya Apa?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
5 November 2021 17:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aya-Aya Wae. Foto: Line Sticker
zoom-in-whitePerbesar
Aya-Aya Wae. Foto: Line Sticker
ADVERTISEMENT
Bagi yang lahir di tanah Sunda, pastinya sudah sering mendengar orang Sunda mengucapkan frasa aya-aya wae.
ADVERTISEMENT
Aya-aya wae merupakan frasa dalam bahasa Sunda yang cukup terkenal karena sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Sunda sendiri merupakan bahasa yang digunakan oleh orang-orang Sunda yang kebanyakan tinggal di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, dan sebagian Provinsi Jawa Tengah.
Aya-aya wae sering diucapkan ketika sedang mengobrol, berbincang, maupun bercanda, dengan keluarga, teman, dan kerabat. Biasanya, setiap daerah di tanah Sunda memiliki ciri khas bahasa Sundanya sendiri untuk berkomunikasi antara perorangan maupun kelompok.
Mereka yang bukan orang Sunda atau baru pertama kali mendengar frasa ini mungkin akan merasa aneh, lucu, bingung, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih jelas terkait arti aya-aya wae dan bagaimana frasa ini bisa terbentuk, simak penjelasan berikut.
ADVERTISEMENT

Aya-Aya Wae Artinya dalam Bahasa Indonesia

Aya-aya wae berasal dari bahasa Sunda. Foto: Ayo Bandung
Pengertian aya-aya wae dalam kamus bahasa Sunda terjemahan bahasa Indonesia adalah ada-ada saja. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, ada-ada saja memilki arti selalu mempunyai sesuatu untuk dikatakan (diminta dan sebagainya).
Contoh penggunaan aya-aya wae dalam kalimat berbahasa Sunda adalah sebagai berikut.
1. Sok aya-aya wae maneh mah dahar sangu dina gelas.
2. Sok aya-aya wae maneh mah ulin nepi ka peuting.
Kalimat pertama di atas jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti "kamu ini suka ada-ada saja, makan nasi di gelas".
Sementara kalimat kedua memiliki arti "kamu ini suka ada-ada saja, main sampai kemalaman".
Frasa aya-aya wae dibangun oleh tiga morfem dasar bebas. Aya artinya ada, termasuk bahasa Sunda loma (biasa) dan sering digunakan dalam ragam bahasa Sunda lemes.
ADVERTISEMENT
Bahasa halus dari aya adalah nyondong. Namun, kata nyondong tidak tepat jika menggantikan frasa aya-aya wae yang menjadi nyondong-nyondong wae.
Jadi, aya-aya artinya ada-ada, secara morfologi bahasa Sunda termasuk kecap rajekan atau kata ulang dwilingga jenis dwimurni. Kecap rajekan dwimurni merupakan kata yang disebut dua kali bentuk dasarnya tanpa mengubah bunyi.
Kata aya bisa langsung menjadi kata, tetapi kata ulang aya-aya tidak punya arti dan makna kecuali ditambah imbuhan. Berikut contohnya.
Sementara wae dalam aksara latin ejaan Sunda ditulis waé, persamaan katanya dengan dan baé yang artinya saja atau melulu.
Dalam morfologi bahasa Sunda, kata wae termasuk kecap panganteb yang mempunyai tugas untuk menegaskan bagian kata atau kalimat yang dianggap penting.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, posisi katanya di belakang kata lain atau bagian kalimat. Contohnya adalah sebagai berikut.
(SFR)