Konten dari Pengguna

Bacaan Sujud Tilawah Lengkap dengan Arti dan Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
3 Mei 2024 21:49 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bacaan sujud tilawah. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bacaan sujud tilawah. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
ADVERTISEMENT
Bacaan sujud tilawah merupakan bacaan yang dilafalkan ketika seorang muslim yang mendengar atau membaca Al-Quran kemudian bertemu dengan ayat sajdah. Sebagaimana namanya, bacaan ini dibacakan saat atau diiringi dengan gerakan sujud.
ADVERTISEMENT
Menurut Sasmira (Analisis Pendapat Imam Abu Hanifah tentang Sujud Tilawah: 10), sujud tilawah adalah sujud yang menyandarkan akibat pada sebab. Dalam hal ini, tilawahlah yang menjadi sebab adanya sujud, yaitu sujud yang disyariatkan.
Syariat dari Allah Swt. dan Rasulullah saw. tersebut dilakukan sebagai bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan atas keagungan-Nya, serta merasa hina di hadapan-Nya. Oleh karena itu, penjelasan mengenai bacaannya penting untuk dipelajari.

Tata Cara dan Bacaan Sujud Tilawah

Seorang muslim sudah seharusnya melaksanakan segala urusan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, sehingga tuntunan mengenai tata cara sangat penting untuk difahami. Simak tata cara beserta bacaan sujud tilawah dan artinya, berikut ini:
Ilustrasi bacaan sujud tilawah. Unsplash/Ed Us

1. Tata Cara Sujud Tilawah Di Luar Salat

Membaca Niat
Tahapan membaca niat ini dapat dilakukan secara jelas atau di dalam hati, tergantung dengan keyakinan atau kecenderungan dalam mengambil pendapat tentang pembacaan niat. Berikut merupakan bacaan niat sujud tilawah:
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ سُجُوْدَ التَّلَاوَةَ سُنَّةَ للهِ تَعَا لَى
(Nawaitu sujudat-tilawata sunnatallahi ta’ala)
Artinya: “Saya niat sujud tilawah sunnah karena Allah Swt.”
Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah pengucapan takbir, “Allahu akbar.” Hal ini juga dilakukan saat hendak melakukan sujud tilawah. Menurut Abdurrahman et.al., (Kumpas Tuntas Shalat, Tata Cara, dan Hikmahnya), disunahkan mengangkat tangan ketika melakukannya.
Sujud Satu Kali
Para ulama sepakat bahwa sujud tilawah dilakukan satu kali, baik ketika salat maupun tidak, serta dilakukan sebagaimana posisi sujud pada umumnya. Adapun bacaan sujud tilawah yang disunahkan terdiri dari dua bacaan, sebagaimana berikut:
سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
(Sajada wajhi lilladzi khalaqahu washowarahu wasyaqqa sam’ahu wabashorahu bihaulihi waqawwatihi fatabarakallahu ahsanul-khaliqin)
ADVERTISEMENT
Artinya: “Bersujud wajahku (diriku) kepada Zat yang telah menciptakan dan menggambarkannya, yang telah membuka pendengaran dan penglihatannya (untuk dapat mendengar dan melihat) dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.”
اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا وَضَعْ عَنِّي بهَا وِزْرًا وَاعَلَهَا لِي عِنْدَكَ دُخْرًا وَتَقَبَّلُهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ
(Allahummaktubli biha ‘indaka ajra wadha’ ‘anni biha wizra wa’alaha li ‘indaka dukhra wataqabbaluha minni kama taqabbaltaha min ‘abdika Dawud)
Artinya: “Ya Allah, karena sujud ini, catatlah sebagai pahala di sisi-Mu, serta karena sujud ini, hapuslah dosaku. Jadikanlah ia (sujud) sebagai simpanan untukku di sisi-Mu dan terimalah ia seperti Engkau menerimanya dari hamba-Mu, Dawud.”
Duduk atau Tidur Miring
Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani (Buku Pintar Salat Sunnah: 168), menyampaikan bahwa tahapan duduk atau tidur miring setelah sujud tilawah dilakukan tanpa membaca tasyahud, dalam artian, cukup diam dalam kekhusyukan.
ADVERTISEMENT
Salam
Sebagaimana salam pada umumnya, salam dalam sujud tilawah dilakukan setelah duduk pasca sujud, kemudian melakukan salam dengan menggerakan kepala ke kanan dan kekiri dengan iringan bacaan “Assalamu’alaikum” dan seterusnya.

2. Tata Cara Sujud Tilawah Dalam Salat

Niat dalam Hati
Ketika seorang muslim salat dan bertemu dengan bacaan ayat sajdah, maka niat sujud tilawah dilakukan di dalam hati. Hal tersebut karena pelafalan niat selain dalam hati atau diucapkan secara langsung, bisa saja membatalkan salat.
Sujud Satu Kali tanpa Takbiratul Ihram dan Salam
Saat hendak sujud, disunnahkan membaca takbir ketika turun dan bangun dari sujud. Namun, tidak disunnahkan mengangkat tangan, dalam artian makruh mengangkat tangan pada waktu akan sujud dan bangun dari sujud.
Berbeda dengan sujud tilawah di luar salat, dalam salat tidak disunnahkan duduk istirahat pasca sujud tersebut dan diwajibkan untuk berdiri tegak kembali. Setelahnya, lakukanlah gerakan rukuk dan disunnahkan membaca ayat Al-Quran lagi sebelum rukuk itu.
ADVERTISEMENT
Adapun bacaan yang dipakai ketika sujud tilawah dalam salat, yaitu sama dengan bacaan ketika sujud tilawah di luar salat. Sujud tilawah dalam salat dihukumi sunnah jika sedang melakukan salat sendiri dan wajib saat menjadi jamaah imam yang sujud.
Ilustrasi bacaan sujud tilawah. Unsplash/T Foz

Ayat-Ayat Al-Quran yang Mengharuskan Sujud Tilawah

Terdapat beberapa surat dalam Al-Quran yang memiliki ayat sajdah, yaitu ayat yang jika dibaca atau didengar, maka dianjurkan seorang muslim untuk bersujud. Berikut merupakan deretan ayat Al-Quran yang termasuk ayat sajdah (quran.nu.or.id):

1. QS. Al-A’raf: 206

اِنَّ الَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَيُسَبِّحُوْنَهٗ وَلَهٗ يَسْجُدُوْنَࣖ ۩ {۲۰۶}
Artinya: “Sesungguhnya malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidak menyombongkan diri dari ibadah kepada-Nya dan mereka menyucikan-Nya. Hanya kepada-Nya mereka bersujud.”
ADVERTISEMENT

2. QS. Ar-Ra’d: 15

وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّظِلٰلُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ ۩ {۱۵}
Artinya: “Hanya kepada Allahlah siapa saja yang ada di langit dan di bumi bersujud, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa. (Bersujud pula kepada-Nya) bayang-bayang mereka pada waktu pagi dan petang hari.”

3. QS. An-Nahl: 50

يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَࣖ ۩ {۵۰}
Artinya: “Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).”

4. QS. Al-Isra: 109

وَيَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا ۩ {۱۰۹}
Artinya: ”Mereka menyungkurkan wajah seraya menangis dan ia (Al-Quran) menambah kekhusyukan mereka.”

5. QS. Maryam: 58

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْرَاۤءِيْلَۖ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَاۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا ۩ {۵۸}
ADVERTISEMENT
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yakni para nabi keturunan Adam, orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, keturunan Ibrahim dan Israil (Ya’qub), serta orang yang telah Kami beri petunjuk dan Kami pilih. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih, mereka tunduk, sujud, dan menangis.”

6. QS. Al-Hajj: 18

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ {۱۸}
Artinya: “Tidakkah engkau mengetahui bahwa bersujud kepada Allah siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi, juga matahari, bulan, bintang, gunung, pohon, hewan melata, dan kebanyakan manusia?
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Siapa yang dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”

7. QS. Al-Hajj: 77

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ ۩ {۷۷}
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung.”

8. QS. Al-Furqan: 60

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اسْجُدُوْا لِلرَّحْمٰنِ قَالُوْا وَمَا الرَّحْمٰنُ اَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُوْرًا ۩ࣖ {۶۰}
Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih.” Mereka menjawab, “Siapakah Yang Maha Pengasih itu? Apakah kami bersujud kepada (Allah) yang engkau (Nabi Muhammad) perintahkan kepada kami?”
(Perintah) itu menambah mereka makin lari (dari kebenaran).

9. QS. An-Naml: 26

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ۩ {۲۶}
ADVERTISEMENT
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arasy yang agung.”

10. QS. As-Sajdah: 15

اِنَّمَا يُؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِهَا خَرُّوْا سُجَّدًا وَّسَبَّحُوْا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۩ {۱۵}
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur (dalam keadaan) sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya dan mereka pun tidak menyombongkan diri.”

11. QS. Shad: 24

قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَاجِهٖۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْخُلَطَاۤءِ لَيَبْغِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْلٌ مَّا هُمْۗ وَظَنَّ دَاوٗدُ اَنَّمَا فَتَنّٰهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَاكِعًا وَّاَنَابَ ۩ {۲۴}
Artinya: Dia (Daud) berkata, “Sungguh, dia benar-benar telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (digabungkan) kepada kambing-kambingnya. Sesungguhnya banyak di antara orang-orang yang berserikat itu benar-benar saling merugikan satu sama lain;
ADVERTISEMENT
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan sedikit sekali mereka itu.” Daud meyakini bahwa Kami hanya mengujinya. Maka, dia memohon ampunan kepada Tuhannya dan dia tersungkur jatuh serta bertobat.

12. QS. Fushshilat: 38

فَاِنِ اسْتَكْبَرُوْا فَالَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُوْنَ لَهٗ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْـَٔمُوْنَ ۩ {۳۸}
Artinya: “Jika mereka (orang-orang musyrik) menyombongkan diri (enggan bersujud kepada-Nya), maka mereka (malaikat) yang (berada) di sisi Tuhanmu selalu bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari tanpa pernah jemu.”

13. QS. An-Najm: 62

فَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ وَاعْبُدُوْاࣖ ۩ {۶۲}
Artinya: “Bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).”

14. QS. Al-Insyiqaq: 21

وَاِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْاٰنُ لَا يَسْجُدُوْنَۗ ۩ {۲۱}
Artinya: “Apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud.”

15. QS. Al-Alaq: 19

كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ࣖ {۱۹}
ADVERTISEMENT
Artinya: “Sekali-kali tidak! Janganlah patuh kepadanya, (tetapi) sujud dan mendekatlah (kepada Allah).”
Demikian ulasan mengenai bacaan sujud tilawah beserta arti dan tata cara selengkapnya yang dapat pembaca simak dan praktikkan. Lakukanlah sujud tilawah sebagaimana yang disyariatkan dengan ketulusan hati, agar sampai kebaikannya pada Allah Swt.