Konten dari Pengguna

Bagaimana Cara Mendapatkan Lailatul Qadar? Ini Penjelasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
29 Maret 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Bagaimana Cara Mendapatkan Lailatul Qadar?, Unsplash+/Jonny Gios
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana Cara Mendapatkan Lailatul Qadar?, Unsplash+/Jonny Gios
ADVERTISEMENT
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang paling ditunggu di bulan Ramadan. Hampir seluruh umat Islam ingin bermalam Lailatul Qadar. Bagaimana cara mendapatkan Lailatul Qadar?
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam indah lebih dari 1000 bulan. Selain dianugerahkan lebih dari 1000 bulan, Lailatul Qadar juga menawarkan banyak keistimewaan lainnya, mulai dari pengampunan dosa hingga pahala yang berlipat ganda.

Bagaimana Cara Mendapatkan Lailatul Qadar?

Bagaimana Cara Mendapatkan Lailatul Qadar?, Unsplash/Behnam Norouzi
Mengutip dari www.nu.or.id, Allah sengaja merahasiakan waktu Lailatul Qadar agar umat Islam selalu semangat dalam melaksanakan puasa, tarawih, qiyamul lail dan ibadah lainnya. Jika tanggalnya ditentukan, hampir dipastikan sebagian umat Islam hanya akan semangat beribadah pada tanggal tertentu.
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa, malam Lailatul Qadar biasanya jatuh di malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Hal itu tertuang dalam hadist HR. Muslim, "Rasulullah saw sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan Beliau di waktu lainnya."
ADVERTISEMENT
Rasulullah saw tidak pernah menyebutkan secara pasti kapan Lailatul Qadar terjadi, namun ada hadis yang memberikan petunjuk. Rasulullah saw bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari dalam Shahih-nya dan terdapat dalam Fath Al-Baari bab Fadhl Lailatul Qadar. Imam Muslim turut mengeluarkan riwayat ini dalam Shahih-nya).
Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar tentunya harus melakukan berbagai ibadah untuk menghidupkan malam tersebut. Mengutip dari buku Bunga Rampai Bincang Syariah, Hafid, 2022, berikut penjelasan bagaimana cara mendapatkan Lailatul Qadar.

1. Memperbanyak Salat Sunah

Lailatul Qadar bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, di antara semua amalan, salat adalah yang paling penting. Dalam hadis dari Abu Hurairah r,a, Nabi pernah bersabda:
ADVERTISEMENT
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:"Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)
Berdasarkan hadis di atas, tidak disebutkan secara spesifik jenis shalat yang dilakukan. Dalam hal ini, kita bisa mengerjakan dan memperbanyak salat sunnah yang biasa dilakukan pada malam hari, seperti salat tahajud, salat tarawih, dan salat witir.

2. Ikut Salat Isya dan Subuh Berjemaah

Jangan anggap remeh salat Isya dan Subuh berjamaah, khususnya di malam Lailatulqadar. Menghadiri kedua salat berjamaah tersebut dinilai dapat menyemangati Lailatulqadar dan pahalanya cukup besar.
Imam Asy-Syafi'i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan sampai pada Ibnu 'Abbas disebutkan,
ADVERTISEMENT
أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ
"Menghidupkan lailatul qodar bisa dengan melaksanakan salat isya berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan salat subuh secara berjamaah."
Ibnul Musayyib menyatakan,
مَنْ شَهِدَ لَيْلَةَ القَدْرِ ـ يَعْنِي فِي جَمَاعَةٍ ـ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
"Siapa yang menghadiri salat berjamaah pada malam lailatul qodar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut" (HR. Malik).
Dalam perkataan Imam Syafi'i yang qadim (yang lama),
مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
"Siapa yang menghadiri salat isya dan salat subuh pada malam lailatul qodar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut."
ADVERTISEMENT
Hal di atas sesuai keumuman hadis dari 'Utsman bin 'Affan, dari Rasulullah.
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
"Siapa yang menghadiri salat isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat isya dan subuh berjamaah, maka baginya pahala salat semalam penuh" (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).

3. Membaca Al-Qur'an

Pada malam Ramadan, Rasulullah biasa membaca Al-Qur'an. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut:
"Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadan, dan selanjutnya ia membaca Al-Qur'an bersamanya." (HR. Bukhari)
Jika memperbanyak kuantitas dan kualitas bacaan, baik saat Ramadan maupun di luar Ramadan, tentu Al-Qur'an akan menjadi syafaat bagi yang membacanya.
ADVERTISEMENT
"Bacalah Al-Qur'an karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya." (HR. Muslim)

4. Mengamalkan Doa Malam Lailatul Qadar

Aishah r.a pernah bertanya kepada Rasulullah doa apa yang boleh dibaca ketika malam disebut Lailatulqadar. Rasulullah saw mengajarkan doa berikut:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni
Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, karenanya maafkanlah aku." (HR. Ibnu Majah no. 3850)

5. Memperbanyak Berzikir dan Istigfar kepada Allah

Seperti yang telah disebutkan di awal, malam Lailatulqadar juga merupakan kesempatan bagi kita untuk memohon ampun kepada Allah Swt. Manusia sebaik-baiknya adalah seperti Rasulullah. Ia bahkan meminta maaf kepada Tuhan 100 kali sehari, begitu kata mereka.
"Saat hatiku malas, aku meminta maaf kepada Tuhan seratus kali sehari." (HR. Muslim No. 2702).
ADVERTISEMENT
Dengan membaca istighfar, tidak hanya mendapat ampunan dari Allah tetapi juga menutupi penyelesaian musibah hingga melimpahnya rejeki.

6. Bersedekah

Dalam sebuah hadits shahih, Ibnu Abbas r.a mencatat bahwa Rasulullah Saw sangat rajin dalam memberi sedekah, terutama saat bulan Ramadan tiba. Ini mencerminkan karakter beliau yang penuh kebaikan dan kepedulian terhadap sesama, serta menunjukkan pentingnya berbagi rezeki kepada yang membutuhkan dalam setiap kesempatan yang ada.
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadan. Jibril mengajarkan Al-Qur'an kala itu. Dan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup." (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)
ADVERTISEMENT

7. Mengajak Anggota Keluarga untuk Ikut Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Dalam kebaikan, sangat penting untuk mengajak orang lain, terutama keluarga, untuk melakukan hal yang sama. Hal ini juga dilakukan Rasulullah ketika memasuki penghujung bulan Ramadan.
"Apabila memasuki sepuluh malam akhir, biasanya beliau (Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam) menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, serta mengencangkan kainnya (meninggalkan jimak dan semangat beribadah)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Tanda-Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar, Unsplash+/Tim Schmidbauer
Hal ini diriwayatkan oleh Ubay bin Ka'ab yang berkata: “Lailatul Qadar adalah malam dimana Rasulullah memerintahkan kita untuk salat. Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam tanggal 27 (bulan Ramadan). Dan tandanya pada pagi hari matahari terbit dengan warna putih tanpa sinar yang menyilaukan” (H.R. Muslim 1272).

1. Matahari Terbit Tidak Terlalu Panas

Tanda awal datangnya malam Lailatul Qadar adalah terbitnya matahari di pagi hari yang sinarnya tidak terlalu terik dan cenderung memudar. Langitnya putih cerah tapi tidak panas. Apalagi cuaca hari itu sangat sejuk. Sebagaimana tertulis dalam hadis:
ADVERTISEMENT
هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
Artinya:"..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR. Muslim no. 762).

2. Angin Berhembus Lembut

Malam Lailatul Qadar tiba juga ditandai dengan angin yang berhembus lembut. Kenikmatan angin sejuk ini diberikan oleh Allah Swt agar hamba-Nya dapat merasakan sejuknya malam yang penuh rahmat. Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan." (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya).
ADVERTISEMENT

3. Malam Hari Tampak Terang

Nabi Muhammad saw bersabda bahwa pada malam Lailatul Qadar, malam tampak cerah atau cerah namun tidak dingin dan tidak panas. Malam Lailatul Qadar juga tidak berawan, tidak hujan dan tidak ada satupun bintang yang terlihat di langit.
"...Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu." (HR. Ahmad)
Demikian penjelasan tentang bagaimana cara mendapatkan Lailatul Qadar. Janganlah dilewatkan kesempatan langka ini untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, memohon ampunan, dan mengharapkan rahmat-Nya. (Adi)
ADVERTISEMENT