Konten dari Pengguna

Cara Membaca Multimeter Analog untuk Mengukur Besaran Listrik

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
5 Juli 2023 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi multimeter analog. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi multimeter analog. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Multimeter analog merupakan alat ukur besaran listrik yang mempunyai tiga fungsi utama pengukuran, yakni untuk mengukur resistansi (hambatan), arus listrik, dan tegangan listrik. Karena itu, multimeter analog biasa disebut dengan AVO-meter (Ampere-Volt Ohm meter).
ADVERTISEMENT
Cara membaca multimeter analog dilakukan secara manual sehingga diperlukan ketelitian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Berbeda dengan multimeter digital yang hasil pengukurannya dapat langsung dilihat pada monitor.
Penggunaan multimeter analog juga dianggap lebih sulit karena ada banyak deretan angka yang bertumpuk dan dua jenis jarum untuk mengukur hasilnya. Agar tidak salah hitung, berikut penjelasan cara membaca multimeter analog yang dapat disimak.

Bagian-Bagian Multimeter Analog

Ilustrasi multimeter analog. Foto: Pixabay
Sebelum mengetahui cara membaca hasil pengukurannya, sebaiknya pahami dulu apa saja bagian-bagian multimeter analog. Dikutip dari Buku Ajar Listrik dan Elektronika Dasar Teknik Pertanian oleh Mareli Telaumbanua, berikut penjelasannya:

1. Papan Skala

Papan skala berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dari suatu komponen. Papan skala terdiri atas skala tegangan (ACV dan DCV), tahanan/resisten dalam satuan ohm, kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.
ADVERTISEMENT

2. Saklar Jangkauan Ukur (Selector)

Skala ini digunakan untuk menentukan posisi besaran yang akan diukur dan batas maksimum pengukurannya. Umumnya, ada empat posisi pilihan besaran pada alat ukur ini, yaitu pengukuran resistansi (ohm), arus DC (ampere), tegangan DC (volt), dan tegangan AC (volt).

3. Sekrup

Digunakan untuk mengatur posisi Zero Adjust Screw, yakni keadaan di mana jarum pada multimeter sudah berada di titik nol. Sekrup ini bisa diubah dengan cara diputar ke kanan atau kiri menggunakan obeng.

4. Tombol Zero Adjustment

Merupakan tombol yang berfungsi untuk mengatur jam penunjuk ada posisi nol dalam satuan ohm. Cara menggunakannya yaitu dengan menyatukan kedua kabel penyidik (probes) dan memutar tombolnya hingga posisi jarum berada pada angka nol.
ADVERTISEMENT

5. Saklar Pemilih

Saklar pemilih atau disebut juga selektor skala ukur berfungsi untuk memilih batas skala ukur besaran listrik yang diukur, seperti tegangan, arus, resistansi, dan lain-lain. Sebagai contoh, jika ingin mengukur tegangan AC, maka saklar pemilih diputar hingga menyentuh skala AC.

6. Lubang Kutub +

Merupakan tempat memasukkan lead test + (probe positif) yang digunakan pada multimeter analog maupun digital. Lubang kutub + biasanya berwarna merah untuk membedakannya dengan probe negatif.

Cara Membaca Multimeter Analog

Ilustrasi multimeter, alat ukur listrik. Foto: Pixabay
Multimeter analog menggunakan jarum penunjuk yang diarahkan pada skala yang tertera pada alat ukur. Prinsip kerjanya menggunakan kumparan yang terpasang jarum penunjuk dan diletakkan di antara kutub magnet.
Secara garis besar, cara membaca multimeter analog dilakukan dengan tiga langkah. Berikut panduannya yang dikutip dari buku Listrik & Elektronika Dasar Otomotif tulisan Dr. Muji Setiyo, MT. dan Buku Ajar Dasar-Dasar Teknik Pengukuran Besaran Listrik oleh Ivany Sarief, S.T., M.T. dkk.:
ADVERTISEMENT

1. Mengukur Tegangan DC

2. Mengukur Tahanan

3. Mengukur Arus

ADVERTISEMENT
(ADS)