Cara Mendesain Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka

Ilustrasi pelajar Pancasila. Foto: Shutterstock

Memahami cara mendesain profil pelajar Pancasila merupakan langkah awal yang dapat dilakukan untuk melahirkan generasi muda dengan karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Langkah ini dapat dilakukan melalui kurikulum pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga menengah.

Dalam Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila sendiri merupakan perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Mengutip situs ditpsd.kemdikbud.go.id, pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Dalam rangka mewujudkan pelajar Pancasila, satuan pendidikan dapat mendesain profil pelajar Pancasila sesuai dengan panduan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Bagaimana caranya?

Cara Mendesain Profil Pelajar Pancasila

Ilustrasi pelajar Pancasila. Foto: Sorapop Udomsri/Shutterstock

Mengutip Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila oleh Kemdikbudristek, penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan mampu memotivasi peserta didik untuk berkontribusi lebih terhadap lingkungan sekitarnya.

Agar hal itu dapat direalisasikan, ada beberapa cara mendesain profil pelajar Pancasila yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Membentuk tim fasilitator

Tim fasilitator terdiri dari sejumlah pendidik dengan tujuan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek profil pemuda Pancasila.Tim ini dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek profil.

Koordinator yang dipilih bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang berpengalaman dalam mengembangkan dan mengelola projek. Jika punya SDM yang cukup, koordinator profil di sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas.

Kemudian, kepala satuan pendidikan bersama koordinator akan memetakan pendidik dari setiap kelas untuk bergabung dengan tim fasilitator tersebut. Nantinya, koordinator bertugas mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator untuk merencanakan dan membuat modul projek profil bagi setiap kelas.

2. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek

Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek ini didasarkan pada kemampuan menerapkan pembelajaran berbasis projek (project based learning). Ini adalah pendekatan pembelajaran di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dunia untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.

Baca juga: Pengertian dan Dimensi Profil Pelajar Pancasila

3. Menentukan dimensi dan tema penguatan profil pelajar Pancasila

Ilustrasi pelajar Pancasila.Foto: Shutterstock

Pada tahap ini, tim fasilitator bertugas menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema projek. Mereka juga bertanggung jawab merancang jumlah projek serta alokasi waktunya. Dimensi dan tema dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

4. Menyusun modul projek

Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah dokumen berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang diperlukan untuk melaksanakan projek tersebut. Pendidik bebas menggunakan modul yang tersedia sesuai kebutuhan peserta didik.

Bagi satuan pendidikan yang ingin merancang modul sendiri, ada berbagai contoh modul yang disediakan pemerintah sebagai sumber inspirasi. Contoh modul tersebut dapat dimodifikasi sesuai karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.

5. Merancang strategi pelaporan hasil projek

Ini merupakan tahap terakhir dalam upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila. Pada tahap ini, fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek yang telah disusun.

(ADS)

Baca juga: Profil Pelajar Pancasila: Pengertian, Aspek, dan Prinsip yang Mendasari