Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Unta Beradaptasi di Gurun Pasir dengan Hidung dan Punuk
12 September 2023 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Unta merupakan hewan yang unik karena dapat hidup di daerah yang kering dengan suhu yang tinggi dan ekstrem. Cara unta beradaptasi di gurun pasir dilakukan hewan tersebut supaya dapat tetap hidup tanpa butuh banyak air. Kemampuan beradaptasi ini memang dirancang untuk mempermudah keseharian unta di sana.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Museum Sejarah Nasional Inggris, unta adalah bagian dari kelompok yang dikenal sebagai camelids. Mereka merupakan kerabat dekat dari hewan-hewan lain seperti llama, alpaca, guanaco, dan vicuña, yang semuanya berasal dari Amerika Selatan.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai hewan yang banyak hidup di Timur Tengah ini, penting untuk mengetahui karakteristik fisik unta, serta bagaimana cara mereka beradaptasi di gurun pasir.
Karakteristik Unta
Ada tiga spesies unta yang hidup saat ini dan sebagian besar sudah jinak. Dikutip dari ensiklopedia Britannica, spesies pertama adalah Dromedari berpunuk satu atau Camelus dromedarius yang ditemukan di daerah kering di Afrika dan Asia, termasuk Gurun Sahara dan Timur Tengah.
Ada pula unta Baktria domestik atau Camelus bactrianus, yang banyak ditemukan di Asia Tengah, dan unta Baktria liar Camelus ferus, yang ditemukan di daerah terpencil di Mongolia dan Tiongkok, namun sudah sangat terancam punah. Unta Baktria domestik dan liar sendiri memiliki dua punuk.
ADVERTISEMENT
Cara Unta Beradaptasi di Gurun Pasir
Dikutip dari laman Museum Sejarah Nasional Inggris, punuk unta sendirilah yang menjadi alat beradaptasi di gurun pasir dan membuatnya memiliki kemampuan hewan untuk bertahan lama tanpa minum. Namun, yang tersimpan di dalam punuk tersebut bukanlah air.
Punuk unta terdiri dari lemak. Unta umumnya ditemukan di gurun pasir , dengan air dan vegetasi yang terbatas. Karenanya, simpanan lemak dapat diubah menjadi energi ketika mereka tidak memiliki akses terhadap sumber daya yang mereka perlukan untuk bertahan hidup.
Agar dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama di daerah kering, hewan ini juga telah beradaptasi untuk mengurangi jumlah air yang hilang. Salah satunya dilakukan karena unta memiliki urin yang kental dan seperti sirup, serta kotoran yang sangat kering.
ADVERTISEMENT
Unta juga bisa menggunakan hidungnya sebagai penurun kelembapan atau dehumidifier. Saat bernapas, udara yang diembuskan berada pada suhu tubuh dan akan membuat makhluk hidup kehilangan air dalam bentuk uap.
Namun, ketika udara melewati selaput lendir unta, udara menjadi dingin dan uap air dikeluarkan dan diserap kembali ke dalam tubuh. Hal ini menyelamatkan mereka dari kehilangan air setiap kali bernapas.
Unta dapat menahan kehilangan hingga 30% berat badannya di air, jauh lebih banyak daripada kemampuan mamalia lain untuk bertahan hidup. Ketika unta bisa minum, mereka akan mengambil cairan dalam jumlah besar dengan cepat untuk menghidrasi dirinya sendiri.
(TAR)