Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Ciri Fisik Pubertas pada Anak Perempuan dan Perbedaannya dengan Anak Laki-laki
27 April 2022 22:25 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masa pubertas adalah ketika seorang anak mengalami perubahan bentuk fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan organ reproduksi.
Memahami perubahan fisik yang terjadi pada tubuh saat remaja adalah salah satu hal yang penting. Sebab hal ini akan berpengaruh pada organ reproduksi saat dewasa.
Biasanya, masa pubertas akan dimulai sejak usia 9-14 tahun dan berakhir menjelang usia 19-21 tahun. Selama masa tersebut, anak-anak akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan disertai dengan perubahan sikap atau perilaku.
Mengutip dari buku Perkembangan Peserta Didik karangan Pupu Saeful Rahmat, anak yang mengalami masa pubertas selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang cepat matang.
Sedangkan anak yang membutuhkan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang lambat matang.
ADVERTISEMENT
Biasanya, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada anak laki-laki. Hal ini ditandai dengan ciri-ciri perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas.
Lalu seperti apa ciri fisik pubertas pada anak perempuan? Simak jawabannya di bawah ini.
Ciri-ciri Fisik Pubertas pada Anak Perempuan
Pada saat masa pubertas hal yang paling dirasakan oleh remaja adalah perubahan fisik. Mengutip dari jurnal berjudul Efektivitas Penyuluhan tentang Perubahan Fisik pada Masa Pubertas terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa yang disusun oleh Dian Ekawati, dkk., perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda seks primer dan seks sekunder.
Tanda seks primer adalah ciri utama yang terjadi pada masa pubertas. Sedangkan tanda seks sekunder merupakan ciri perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas pada anak perempuan maupun pada anak laki-laki.
ADVERTISEMENT
Adapun urutan perubahan fisik yang terjadi pada remaja secara umum adalah sebagai berikut:
Dirangkum dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI yang disusun oleh Tim Tunas Karya Guru, ciri fisik pubertas pada anak perempuan adalah sebagai berikut:
Umumnya, ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang ditandai munculnya tanda seks primer adalah haid atau menstruasi pertama.
Haid pertama yang dialami oleh anak perempuan disebut dengan menarke. Peristiwa tersebut menandakan bahwa organ kelaminnya sudah berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum.
ADVERTISEMENT
Sementara itu tanda seks sekunder yang terjadi pada fisik pubertas pada anak perempuan adalah sebagai berikut:
Perbedaan Perubahan Fisik Anak Laki-laki dan Anak Perempuan
Perbedaan perubahan fisik anak laki-laki dan anak perempuan dapat diketahui dari ciri-ciri seks primer dan sekunder yang muncul. Masih dari sumber yang sama, ciri-ciri fisik pubertas pada anak laki-laki adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri seks primer atau ciri utama masa pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan munculnya mimpi basah. Peristiwa ini menunjukkan adanya pematangan sel kelamin atau sperma di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Sedangkan ciri-ciri sekunder atau perubahan fisik pada anak laki-laki adalah sebagai berikut:
Perbedaan pubertas pada anak laki-laki dan perempuan lainnya adalah masa pubertas dari keduanya. Sebab, usia pubertas seorang anak berbeda-beda antara satu anak dengan anak yang lain.
Anita Nungki Ernawati dalam buku BPSC Modul Ilmu Pengetahun Alam SD/MI Kelas VI menyebutkan bahwa anak perempuan mengalami masa puber pada usia lebih muda atau lebih cepat jika dibandingkan dengan anak laki-laki.
Masa pubertas anak perempuan terjadi pada usia 8-13 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki pada usia 10-16 tahun. Usia tersebut bervariasi pada setiap anak, ada yang lebih awal atau lebih lambat.
Seperti yang disebutkan di atas, masa pubertas merupakan masa pertumbuhan dan menjadi masa terakhir bagi anak tumbuh dan berkembang. Sehingga, pada masa ini anak-anak membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka yang telah mengalami masa pubertas harus lebih berhati-hati dalam menjaga tubuhnya. Sebab, pada masa ini mereka akan sampai pada tahap kematangan sel organ reproduksi dan siap untuk menghasilkan keturunan.
Jadi, anak perempuan yang sudah pubertas bisa mengalami kehamilan. Meski sudah siap secara fisik, mereka belum tentu matang secara mental. Untuk itu, pada usia tersebut anak-anak harus banyak belajar dan menjaga kesehatan reproduksi.
Salah satunya, yakni tetap bergaul dalam batas yang wajar dengan lawan jenis. Tujuannya untuk menghindari pergaulan yang tidak sehat, kehamilan pada usia sekolah, dan penyakit seks yang menular sepeti HIV/AIDS.
(IPT)