Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Contoh Konflik Rasial yang Pernah Terjadi di Indonesia
9 Maret 2022 19:56 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 11 April 2023 14:57 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai contoh konflik rasial yang pernah terjadi, baik itu di Indonesia maupun negara lain. Konflik rasial merupakan salah satu bentuk dari konflik sosial yang kerap terjadi antara masyarakat yang berseberangan.
ADVERTISEMENT
Konflik adalah hal yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat sebagai akibat dari adanya perbedaan dalam hal pandangan, kelompok, dan lain-lain.
Mengutip dari buku berjudul Sosiologi 2 yang ditulis oleh Andreas Soeroso, konflik diartikan sebagai suatu perselisihan dan merupakan salah satu proses sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Konflik yang berkelanjutan dapat menimbulkan suatu hal yang lebih buruk, antara lain kekerasan yang dilakukan untuk melawan orang lain.
Jika suatu konflik dalam masyarakat, baik yang terjadi antarindividu maupun antarkelompok tidak kunjung mendapat penyelesaian, tidak menutup kemungkinan tindak kekerasan akan dilakukan oleh mereka yang saling bertentangan.
Macam-Macam Konflik Sosial
Soerjono Soekanto dalam buku berjudul Sosiologi Jilid 2 yang disusun oleh Bondet Wrahatnala menyebutkan bahwa terdapat lima bentuk spesifik konflik yang pernah terjadi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kelima bentuk tersebut antara lain konflik pribadi, konflik politik, konflik sosial, konflik kelas sosial, dan konflik internasional. Berikut adalah penjelasan dari tiap-tiap bentuk tersebut.
1. Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi antar-individu karena masalah pribadi atau perbedaan pandangan antarpribadi dalam menyikapi suatu hal. Misalnya, individu yang terlilit utang atau bermasalah dengan pembagian harta warisan dalam keluarga.
2. Konflik Politik
Konflik pada politik, yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan atau tujuan politik antara seseorang atau kelompok.
Misalnya, perbedaan pandangan antarpartai politik akibat perbedaan ideologi, prinsip perjuangan, dan cita-cita masing-masing. Contohnya bentrokan antarpartai politik saat kampanye.
3. Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi antara kelompok ras yang berbeda karena adanya konflik kepentingan dan budaya.
4. Konflik Antarkelas Sosial
Konflik ini muncul karena terdapat perbedaan kepentingan antar-kelas dalam masyarakat. Misalnya, konflik antara pekerja dengan pimpinan di suatu perusahaan yang menuntut kenaikan upah.
ADVERTISEMENT
5. Konflik yang Bersifat Internasional
Bentuk konflik ini sudah melibatkan beberapa kelompok negara (blok) karena perbedaan kepentingan masing-masing. Misalnya, konflik antara Irak dan Amerika Serikat yang melibatkan beberapa negara besar.
Konflik Rasial
Konflik rasial ialah konflik yang terjadi antara kelompok ras yang berbeda. Mengutip Sosiologi SMA dan MA Kelas XI IPS yang ditulis Wida Widianti, konflik rasial adalah konflik antar-ras yang satu dengan ras lainnya dan berkembang dalam bentuk perang suku.
Menurut Andreas Soeroso dalam buku yang ditulisnya, ras atau kulit adalah ciri khas yang dibawa manusia sejak lahir. Mereka hidup dalam komunitas dan mengembangkan berbagai kesadaran dan solidaritas kelompok di antara mereka.
Oleh karena itu, konflik yang terjadi karena perbedaan warna kulit dapat menyebar karena adanya solidaritas antara mereka yang memiliki warna kulit yang sama.
ADVERTISEMENT
Konflik antar-ras biasanya sulit dipisahkan dari konflik antar-suku, karena biasanya akan memengaruhi suku yang memiliki kulit yang sama di antara mereka.
Contoh Konflik Rasial
Secara garis besar, konflik rasial atau antar-ras dapat digolongkan menjadi dua macam bentuk, yaitu konflik rasial vertikal dan konflik rasial horizontal. Menyadur dari buku yang ditulis Wida Widianti, berikut adalah beberapa contoh dari tiap-tiap jenisnya.
Konflik Rasial Vertikal
Konflik ini terjadi antara kelompok ras yang dominan dan memiliki peran yang besar dalam menghadapi kelompok ras yang lemah.
Contoh konflik rasial vertikal, misalnya, konflik antara orang kulit putih dan orang kulit hitam di daerah jajahan. Contoh lain dari konflik rasial vertikal adalah konflik antara Yahudi dan Arab di Palestina.
Konflik Rasial Horizontal
Sedangkan konflik rasial horizontal adalah konflik yang terjadi antar-kelompok ras saat satu sama lain tidak berada dalam hubungan yang dominan (kuat) dan subordinat (lemah). Dalam konflik rasial horizontal, antar-kelompok ras yang berkonflik memiliki derajat yang sama.
ADVERTISEMENT
Contoh konflik rasial horizontal, misalnya, adalah kelompok etnis yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Afrika.
Contoh Konflik Rasial di Indonesia
Konflik rasial pun sempat terjadi di Indonesia. Di samping suku dan ras yang beragam ini, perbedaan ras antarkelompok juga dapat menimbulkan konflik yang bahkan sampai menimbulkan tindak kekerasan. Berikut contoh konflik rasial di Indonesia dan uraian singkatnya:
Konflik Etnis Tionghoa dan Jawa di Surakarta pada 1998
Salah satu konflik rasial di Indonesia yang tercatat dalam sejarah adalah penindasan terhadap etnis Tionghoa yang terjadi pada 1998.
Konflik ini salah satunya terjadi karena adanya anggapan masyarakat bahwa etnis Tionghoa bukan bagian dari warga Indonesia, sehingga terjadilah berbagai perusakan fasilitas hingga penjarahan toko.
Konflik Etnis Sampit dan Madura pada 2001
Sebenarnya, titik permasalahan dari konflik ini belum bisa dipastikan. Akan tetapi, penyebab timbulnya konflik ini diperkirakan akibat dari insiden sebelumnya yang sempat terjadi antarwarga Dayak dan Madura. Alhasil, pada 2001 konflik pun mencapai puncak dan terjadi perang antar-ras hingga pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Konflik antara Masyarakat Aceh dan Jawa di Indonesia
Konflik ini telah berlangsung cukup lama. Terdapat beberapa alasan masyarakat Aceh tidak menyukai suku pendatang seperti suku Jawa, misalnya, seperti kerajaan Majapahit yang pernah menyerbu kerajaan Aceh. Di samping itu, banyak pemimpin dan pemerintahan dipegang oleh orang Jawa.
Konflik Suku Lampung dan Suku Bali pada 2009
Contoh konflik rasial di Indonesia pernah terjadi antara suku Lampung dan Bali. Konflik ini timbul karena adanya perselisihan antara kedua suku tersebut, sehingga tragedi ini menelan sampai 12 korban jiwa.
Cara Mengatasi Konflik
Dikutip dari Kepemimpinan di Era Revolusi Industri 4.0 oleh Dian Purwanti, dkk., (2021: 197-199), para pakar perilaku konflik menyimpulkan ada lima cara mengatasi konflik yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Kompetisi
Kompetisi merupakan aktivitas untuk mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain, saling mengatasi, dan berjuang antara dua individu atau antarkelompok untuk memperebutkan objek yang sama.
ADVERTISEMENT
Penyelesaian konflik ini memberikan penggambaran mengenai menang atau kalah. Dalam kehidupan, tentu selalu ada persaingan karena setiap persaingan akan memberikan dampak kepada yang lainnya untuk memperbaiki diri.
2. Akomodasi
Akomodasi adalah penyelesaian konflik yang lebih memberikan ruang untuk mendamaikan diri dengan keadaan. Penyelesaian ini memfasilitasi diri untuk berdamai dengan satu dengan yang lainnya.
Kehidupan tidak selalu berbicara tentang kemenangan, tetapi kadang kala Anda harus menerima kekalahan agar bisa mengukur kemampuan dalam hidup dan memberikan ruang untuk berbenah diri.
3. Sharing
Sharing atau berbagi adalah suatu pendekatan penyelesaian konflik yang dilakukan dengan satu pihak memberi dan yang lain akan menerima sesuatu.
Setiap permasalahan akan selesai apabila Anda dapat menerima dan memahami kondisi masing-masing. Perlu adanya pemahaman yang jelas dan memberikan ruang untuk memberikan alasan dan pendapat mengenai permasalahan yang muncul.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memahami setiap permasalahan yang ada akan memberikan kepuasan tersendiri dan dapat menyelesaikan permasalahan atau konflik dengan jelas dan tidak menimbulkan beban.
4. Kolaborasi
Kolaborasi adalah penyelesaian konflik dengan cara pendekatan pemecahan masalah yang memerlukan kerja sama dan pemikiran sama untuk menyelesaikan masalah dari kedua belah pihak.
5. Penghindaran
Cara terakhir dalam menyelesaikan konflik adalah dengan menghindari permasalahan. Cara seperti ini kadang kala diperlukan apabila berbagai cara tidak memungkinkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Individu atau kelompok menarik diri dari konflik, bisa salah satu atau kedua pihak. Saling menghindar bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi konflik.
Namun, bila kedua pihak mempunyai peran saling tergantung dan menuntut koordinasi, cara ini dapat merusak pelaksanaan tugas dan menghambat pencapaian tujuan organisasi. Cara ini tidak efektif bila digunakan terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Faktor Penyebab Konflik
Konflik bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Dirangkum dari Buku Kantong Sosiologi SMA IPS oleh Agung S. S. Raharjo (2008: 46-47), adapun beberapa faktor penyebab konflik, yaitu:
1. Perbedaan Antarindividu
Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda-beda. Artinya, tiap manusia memiliki perasaan, pendapat, ide ataupun identitas yang tidak sama. Karenanya, perbedaan inilah yang acap kali menjadi sumber potensi konflik.
2. Perbedaan Latar Belakang Budaya
Setiap masyarakat memiliki seperangkat nilai dan norma yang belum tentu sama. Satu daerah dengan daerah yang lain pasti juga memiliki budaya dan ciri khasnya sendiri.
Kebudayaan yang berbeda di suatu daerah menjadi satu faktor pemicu lahirnya konflik di tengah-tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Perbedaan Kepentingan
Setiap individu atau kelompok sering kali memiliki perbedaan kepentingan dengan yang lain. Semua ini sangat bergantung pada keinginan masing-masing. Perbedaan kepentingan inilah yang terkadang tidak bisa disinergiskan, sehingga menimbulkan konflik.
4. Perubahan Nilai Sosial
Masyarakat akan selalu mengalami perubahan. Hanya saja, perubahan yang demikian cepat tanpa diimbangi kemampuan adaptasi yang baik atau perubahan yang tidak diharapkan akan menimbulkan konflik dalam masyarakat.
(AMP & SFR)