Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Demam Berdarah pada Anak: Gejala, Fase, dan Cara Mengobatinya
2 Februari 2022 10:07 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 17 Februari 2022 10:23 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Demam berdarah pada anak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini umumnya terjadi akibat kebersihan lingkungan yang kurang terjaga sehingga nyamuk pembawa virus menyebarkannya ke manusia yang ada di dekatnya, terutama anak-anak dengan kondisi tubuh lemah.
ADVERTISEMENT
Secara alami, daya tahan maupun kualitas tubuh anak sebenarnya cukup baik dalam menangkal setiap serangan penyakit yang datang. Terlebih lagi untuk anak-anak yang secara konsisten memperoleh air susu ibu sampai berumur 2 tahun.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai gejala, ciri-ciri, dan fase demam berdarah serta cara mengobatinya.
Gejala Demam Berdarah pada Anak
Dikutip dari Pola Asuhan Anak dan Ibu Hamil oleh Yusuf CK Arianto, penyakit demam berdarah umumnya bersifat asimtomatis, artinya gejalanya tidak terlihat. Beberapa gejala demam berdarah pada anak yang muncul sering kali salah diagnosis.
Tidak jarang, penyakit ini dikira sebagai penyakit flu, tipes, ataupun gejala batuk dan pilek biasa. Salah diagnosis dapat menyebabkan salah pengobatannya. Hal ini dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian karena penanganan yang terlambat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ketahui gejala awal demam berdarah pada anak agar bisa diwaspadai dan ditangani dengan cepat. Berikut beberapa gejala demam berdarah yang perlu diketahui.
Ciri-Ciri Demam Berdarah pada Anak
Setelah mengalami gejala awal, umumnya anak-anak yang terserang demam berdarah akan mengalami tanda-tanda lanjutan. Dikutip dari Buku Pintar Mencegah dan Mengobati Penyakit Bayi dan Anak oleh Eiyta Ardinasari, berikut beberapa tanda demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Apabila terdapat beberapa tanda-tanda lanjutan seperti yang disebutkan di atas, anak yang terkena demam berdarah harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Jika tidak, anak akan mengalami dehidrasi, pendarahan berat, hingga tekanan darah menurun dengan cepat.
Fase Demam Berdarah pada Anak
Dikutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, siklus demam berdarah pada anak memiliki tiga fase. Adapun tiga fase demam berdarah pada anak yang akan dilalui tersebut adalah sebagai berikut.
1. Fase Demam
Pada fase ini, kehadiran virus dalam aliran darah yang menyebabkan demam tinggi. Tingkat veremia dan demam biasanya erat mengikuti satu sama lain. Kehadiran virus yang tertinggi ialah tiga atau empat hari setelah demam pertama muncul.
ADVERTISEMENT
2. Fase Kritis
Pada fase ini, terdapat berbagai kebocoran plasma secara tiba-tiba ke dalam rongga pleura dan perut.
Penderita menunjukkan tanda-tanda penyempitan intravaskuler, syok, atau pendarahan berat, dan harus segera dirawat di rumah sakit. Fase ini terjadi 3-7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24-48 jam.
3. Fase Penyembuhan
Pada fase ini, kebocoran plasma berhenti seiring dengan reabsorpsi plasma dan cairan. Indikator yang menunjukkan masuknya fase penyembuhan antara lain:
ADVERTISEMENT
Cara Mengobati Demam Berdarah pada Anak
Untuk memberikan pertolongan pertama demam berdarah pada anak, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan. Berikut beberapa cara mengobati demam berdarah pada anak yang bisa dilakukan para orang tua sebagai bantuan awal.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bandung, sampai saat ini belum ada obat (antivirus) yang spesifik untuk mengatasi demam berdarah.
Penanganan demam berdarah pada anak yang utama adalah terapi suportif atau mempertahankan keseimbangan cairan dengan pemberian cairan yang cukup.
Jika tidak ada muntah dan anak masih mau minum pada fase demam, boleh dirawat di rumah dengan pemberian cairan atau minum air dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
Namun, apabila demam tidak turun dalam dua atau tiga hari setelah pemberian obat, segera dibawa ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diperiksa.
ADVERTISEMENT
(SFR)