Konten dari Pengguna

Filsafat Islam: Pengertian, Karakteristik, hingga Ajarannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
22 Juni 2022 21:38 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah dasar dan umum tentang masalah-masalah seperti keberadaan, pengetahuan, nilai, akal, pemikiran, dan bahasa. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah dasar dan umum tentang masalah-masalah seperti keberadaan, pengetahuan, nilai, akal, pemikiran, dan bahasa. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Filsafat Islam adalah salah satu cabang filsafat yang dilakukan oleh umat Islam yang berhubungan erat dengan ajaran-ajaran dalam agama Islam.
ADVERTISEMENT
Filsafat Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan filsafat ilmu. Hanya saja, konteks filsafat Islam mengaitkan pemikiran manusia terhadap kehidupan dengan konteks spiritualitas dari agama Islam.
Filsafat Islam diklaim tidak sepenuhnya berasal dari pemikiran filsafat Yunani, tetapi banyak dilahirkan dari ajaran-ajaran filsuf muslim yang berada di wilayah Timur Tengah.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai filsafat Islam, mulai dari pengertian, karakteristik, ajaran, dan tokoh-tokohnya. Simak penjelasan lengkap mengenai filsafat Islam tersebut di bawah ini.

Pengertian Filsafat Islam

Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalam, dan shopia artinya kearifan atau kebijakan sehingga filsafat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan.
Secara umum pengertian filsafat adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah dasar dan umum tentang masalah-masalah seperti keberadaan, pengetahuan, nilai, akal, pemikiran, dan bahasa.
ADVERTISEMENT
Filsafat memiliki berbagai macam cabang yang dibedakan dari kajian dan pemikirannya. Salah satu cabang filsafat adalah filsafat Islam.
Menurut Elvi Damayanti dalam bukunya yang berjudul History Of Filsafat Islam, filsafat Islam adalah suatu ilmu yang di dalamnya terdapat ajaran Islam dalam membahas hakikat kebenaran segala sesuatu.
Filsafat Islam itu adalah filsafat yang berorientasi pada Alquran, mencari jawaban mengenai masalah-masalah asasi berdasarkan wahyu Allah. Filsafat Islam sendiri merupakan filsafat yang diterapkan berdasarkan hukum dan ajaran yang berlaku dalam agama Islam.
Filsafat Islam lahir dari aktivitas usaha penerjamahan naskah-naskah ilmu filsafat Yunan ke dalam bahasa Arab. Aktivitas ini berjalan selama masa khalifah Abbasiyah berkuasa.
Meskipun demikian, filsafat Islam disebut tidak terpengaruhi oleh pemikiran filsafat Yunani sebab konsep pemikiran dan ajarannya bersumber dari Alquran dan hadis yang dijadikan rujukan dalam ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Alquran sendiri banyak membahas tentang konsep ketuhanan, manusia, alam semesta, moralitas, etika dan estetika, sehingga filsafat Islam lahir sebagai ajaran filsafat yang baru.
Berdasarkan beberapa penjelasan, dapat disimpulkan bahwa filsafat Islam adalah berpikir secara sistematis, radikal dan universal tentang segala sesuatu berdasarkan ajaran Islam.

Karakteristik Filsafat Islam

Salah satu karakteristik filsafat islam adalah filsafat yang bersifat religius dan spiritual. Foto: Unsplash.com
Filsafat Islam memiliki karakteristik tertentu yang membedakan filsafat ini dengan cabang filsafat lainnya. Berikut ini adalah karakteristik dan ciri khusus filsafat Islam yang dikutip dari buku Untuk Apa Belajar Filsafat Islam? karya Muhammad Iqbal M.

Sebagai Filsafat Religius-Spiritual

Filsafat Islam disebut sebagai religius karena filsafat ini berasal dari ajaran Islam. Tokoh pemikirnya merupakan umat Islam yang hidup dengan kebudayaan Islam.
Filsafat Islam juga hadir sebagai lanjutan dari pembahasan-pembahasan keagamaan dan teologi yang ada sebelumnya. Oleh sebab itu, topik-topik pembahasan dalam Islam yang bersifat religius dan mengesakan Tuhan.
ADVERTISEMENT

Bersifat Rasional

Meskipun bersifat religius dan spiritual, filsafat Islam juga masih mengemukakan akal dan menafsirkan problematika di alam semesta berdasarkan akal dan logika.
Penyatuan rasional dan spiritual terlihat jelas dalam berbagai diskursus yang dikaji oleh para filosof muslim. Teori Emanasi yang dikembangkan al-Kindi, al-Farabi dan Ibnu Sina membuktikan hal tersebut, dikatakan bahwa al-Farabi, merasa kecewa atas buku Metafisika Aristoteles.
Dengan cara religius dan spiritual ini, filsafat Islam bisa mendekati filsafat skolastik, bahkan sejalan dengan filsafat kontemporer.

Bersumber dari Alquran dan Hadis

Filsafat Islam berlandaskan pada prinsip agama Islam dalam hal ini Alquran dan hadis. Maka sumber ilmu dalam filsafat Islam adalah dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil rasional (‘aqli).
Secara umum, seluruh sarjana baik timur ataupun barat meyakini bahwa Alquran dan hadis berperan penting dalam perkembangan pemikiran filsafat dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat dari beberapa ide yang disampaikan oleh filsuf muslim, seperti al-Kindi yang membagi lapangan filsafat Islam menjadi tiga bagian, yakni ilmu fisika, ilmu matematika, dan ilmu ketuhanan.

Tokoh-Tokoh dalam Filsafat Islam

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pemikiran Islam banyak berasal dari filsuf muslim, bukan filsuf Yunani. Lantas, siapa saja tokoh-tokoh filsafat Islam?
Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam memberikan pemikiran dalam filsafat Islam.

1. Al-Kindi

Pemikiran filsafat Islam banyak dipengaruhi oleh pemikiran para ilmuwan Islam. Foto: Unsplash.com
Al-Kindi merupakan filsuf Islam yang ternama. Bukan hanya seorang filsuf, Al-Kindi juga merupakan seorang ilmuwan ternama pada zamannya.
Berkaitan filsfat, Al-Kindi berpendapat bahwa antara agama dan filsafat tidak ada pertentangan. Menurut Al-Kindi, ilmu tauhid merupakan cabang ilmu termulia dari filsafat.
Selain itu, Al-Kindi berpendapat bahwa filsafat adalah cara untuk mencari hakikat dari suatu kebenaran dan hakikat pertama adalah Tuhan.
ADVERTISEMENT

2. Al-Farabi

Al-Farabi adalah seorang filsuf Islam yang memberikan pemikiran mengenai konsep kebahagiaan. Menurutnya, kebahagian merupakan hal tertinggi yang didambakan manusia.
Al-Farabi berpendapat bahwa kebahagian bisa diperoleh dengan perbuatan terpuji melalui kehendak dan pemahaman yang telah diniatkan. Dari aspek psikologis, Al-Farabi melakukan 'amal iradi. Untuk itu, ia membedakan iradah dari ikhtiar.
Menurut Al-Farabi, iradah atau kehendak dilahirkan oleh rasa rindu dan keinginan yang dibangkitkan oleh rasa dan imajinasi, sedangkan ikhtiar semata-mata dilahirkan pemikiran dan analisa.
Al-Farabi menjelaskan bahwa manusia bisa berbuat baik jika berkehendak. Namun, hal tersebut dibatasi oleh hukum alam, lingkungan sekitar dan qada dan qadar.

3. Ibnu Sina

Ibnu Sina terkenal dengan dua bukunya yang berkontribusi besar pada dunia kedokteran. Meskipun latar belakang sebagai seorang dokter, ternyata Ibnu Sina pun juga salah satu filsuf yang tertarik dan banyak mengembangkan metafisika dan filsafah tentang jiwa.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemikiran Ibnu Sina yang terkenal dalam filsafat Islam adalah "berbuatlah karena masing-masing diberi kebebasan sesuai dengan kodratnya".

4. Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd adalah tokoh ilmuwan dan filsuf Islam yang dikenal dengan pemikirannya yang kritis dan rasional. Dalam dunia Barat, ia dikenal dengan nama Averroes.
Ibnu Rusyd adalah pendukung ajaran filsafat  Aristoteles atau Aristotelianisme. Ia banyak mempelajari filsafat Aristoteles dan menuliskan tasfsirannya dan berusaha mengembalikan filsafat dunia Islam ke ajaran Aristoteles yang asli.
Ibnu Rusyd pernah mengkritik pemikiran Neoplatonisme yang banyak ditemukan dalam pemikiran Al-Farabi dan Ibnu Sina yang dianggapnya bertolak belakang dengan pemikiran Aristoteles.
Salah satu pemikirannya yang terkenal adalah akal pikiran bekerja berdasarkan maj’ani kulliyah yang mana di dalam pengertian umum di dalamnya mencakup hal-hal penting yang bersifat juzi’iyah (partial).
ADVERTISEMENT

5. Al-Ghazali

Al-Ghazali adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang terkenal dengan karya-karya filsafatnya. Salah satu pemikirannya adalah ilmu pengetahuan sebenarnya tidak dapat ditangankan menggunakan panca indera manusia.
Oleh sebab itu, Al-Ghazali disebut lebih mempercayai akal daripada panca indera.  Sebagai filsuf yang menjadi seorang akademisi di Nidzamiyah, Baghdad, Al-Ghazali banyak menerbitkan karya-karya filsafatnya.
Karya-karya Al-Ghazali yang terkenal adalah kitab Ihya Ulum Ad-din, Al-Munqidz min adh-Dhalal dan Tahafut al-Falasifah. Sampai saat ini, karya-karya Al-Ghazali masih
Itulah beberapa penjelasan mengenai filsafat Islam. Filsafat Islam sampai hari ini senantiasa terus berkembang dan melakukan kajian tentang segala sesuatu dengan nalar dan berlandaskan ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
(SAI)