Imunisasi IPV: Fungsi, Harga, dan Efek Samping

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
3 Februari 2022 19:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin polio. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin polio. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Imunisasi IPV (Inactive Polio Vaccine) atau dikenal dengan vaksin polio suntik merupakan program imunisasi yang diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan untuk mencegah penyakit polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi IPV berisikan virus polio yang sudah tidak aktif (mati) yang diberikan melalui suntikan.
Polio sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang hidup di tenggorokan dan saluran usus. Penyakit ini umumnya ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, imunisasi IPV menjadi salah satu imunisasi dasar yang harus diberikan pada anak. Simak penjelasan tentang pentingnya imunisasi IPV, harga, dosis yang diberikan, hingga efek sampingnya berikut ini.

Pentingnya Imunisasi IPV

Ilustrasi pemberian imunisasi IPV. Foto: iStock
Pemberian imunisasi IPVpada anak sangat penting untuk melindungi anak dari bahaya kelumpuhan dan juga risiko penyebab kematian yang dibawa virus polio.
Dikutip dari Pendidikan Ilmu Kebidanan oleh Hamdan Firmansyah dkk., ada beberapa alasan lain pentingnya pemberian imunisasi IPV pada anak, antara lain:
ADVERTISEMENT

Harga Imunisasi IPV

Ilustrasi vaksin polio untuk imunisasi IPV. Foto: iStock
Harga imunisasi IPV bermacam-macam, tergantung tempat melakukan imunisasi. Secara umum, harga imunisasi IPV di klinik dan rumah sakit berkisar dari Rp85 ribu sampai dengan Rp500 ribu.
Meskipun demikian, imunisasi IPV juga bisa didapatkan secara gratis karena termasuk dalam kategori imunisasi polio sehingga tidak dipungut biaya. Untuk memperoleh imunisasi IPV gratis, bisa melakukannya di puskesmas maupun posyandu terdekat.
Selain itu, untuk informasi mengenai jadwal imunisasi bisa melihat jadwal imunisasi IDAI untuk anak usia 0-18 tahun, salah satunya ada imunisasi IPV.
ADVERTISEMENT

Efek Samping Imunisasi IPV

Ilustrasi bayi yang mengalami demam ringan. Foto: iStock
Meskipun hanya sebagian kecil kasus, ada beberapa efek samping yang mungkin dapat dirasakan anak setelah mendapatkan imunisasi IPV.
Anak yang telah disuntik imunisasi IPV dapat mengalami kemerahan dan rasa nyeri pada bagian yang disuntik serta demam ringan. Demam ini dapat diatasi dengan pemberian paracetamol dengan dosis rendah, sesuai anjuran dokter.
Selain kemerahan dan demam, berikut beberapa efek samping lainnya yang mungkin dialami anak setelah imunisasi IPV, yaitu:
Beberapa efek samping di atas biasanya akan hilang dalam kurun waktu 3-4 hari, meskipun kadang bisa lebih lama. Namun, jika berlangsung lebih dari seminggu, segera periksakan anak ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, orang tua tidak perlu khawatir dengan imunisasi IPV. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), imunisasi IPV merupakan vaksin yang aman untuk anak.
Imunisasi tersebut baik diberikan sendiri maupun dikombinasikan dengan vaksin lain. Tidak ada efek samping serius yang dapat ditimbulkan dari pemberian imunisasi IPV.

Pemberian Dosis Imunisasi IPV

Ilustrasi pemberian imunisasi IPV oleh dokter. Foto: iStock
Dikutip dari Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah oleh Ni Wayan Armini dkk., imunisasi IPV tersedia dalam kemasan tunggal 1 dosis, 5 dosis dan 10 dosis per vial.
Adapun pemberian dosis imunisasi IPV pada anak adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Supaya anak tidak tertinggal untuk mendapatkan imunisasi IPV, ada jadwal imunisasi bayi lengkap usia 0-24 bulan yang bisa dilihat, salah satunya terdapat imunisasi IPV.

Jarak Imunisasi DPT 3 ke IPV

Ilustrasi pemberian imunisasi DPT 3 pada bayi. Foto: iStock
Imunisasi DPT adalah vaksin yang diberikan untuk melindungi anak dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus (3 penyakit). Imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali sebagai imunisasi dasar, dilanjutkan dengan imunisasi ulangan 1 kali (interval 1 tahun setelah DPT 3).
Dikutip dari Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (PIO Nas BPOM RI), di Indonesia saat ini tersedia vaksin DPT sebagai berikut.
Imunisasi DPT dianjurkan diberi pada anak saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Imunisasi DPT yang bisa mulai diberikan umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP.
ADVERTISEMENT
Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Kemudian, diberikan booster pertama umur 18 bulan dan booster berikutnya umur 5-7 tahun.
Berdasarkan jadwal tersebut, imunisasi DPT dapat diberikan dengan jarak waktu yang berdekatan dengan imunisasi polio, baik imunisasi OPV maupun IPV. Perlu dicatat bahwa pada pemberian imunisasi polio harus ada minimal 2 kali imunisasi IPV sebelum berumur 1 tahun bersama dengan vaksin DTwP atau DTaP.
(SFR)