Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Indikator Polusi Udara Berdasarkan Unsur Kimia di Dalamnya
22 Agustus 2023 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Kementerian Kesehatan, sumber polusi udara terdiri dari dua jenis, yaitu sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari industri, pembangkit listrik, dan rumah tangga. Sedangkan, sumber bergerak adalah aktivitas kendaraan bermotor dan transportasi laut.
Ada beberapa parameter atau indikator yang menunjukkan bahwa suatu udara tercemar. Apa saja indikator polusi udara tersebut?
Indikator Polusi Udara
Dikutip dari buku Pengantar Kesehatan Lingkungan oleh Dr. Budiman Chandra, indikator paling baik dalam menentukan derajat polusi udara adalah dengan cara memeriksa konsentrasi gas sulfur dioksida, indeks asap, hingga partikel-partikel debu di udara.
1. Gas Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida merupakan gas pencemar di udara yang dihasilkan dari sisa pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Tak heran jika gas ini memiliki konsentrasi paling tinggi di daerah kawasan industri dan wilayah perkotaan. Tingginya kadar gas sulfur dioksida menunjukkan bahwa udara telah tercemar oleh polusi.
ADVERTISEMENT
2. Indeks Asap
Indeks asap juga digunakan sebagai salah satu indikator polusi udara. Cara penggunaannya, sampel udara disaring dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter.
Hasil pengukurannya dinyatakan dalam satuan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel udara. Indeks asap bervariasi dari ke hari tergantung pada perubahan iklim yang terjadi.
3. Partikel Debu
Partikel berupa debu dan arang yang dihasilkan dari pembakaran sampah dan industri adalh salah satu indikator untuk mengukur derajat polusi udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per meter kubik udara.
4. Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Gas ini dapat dipakai sebagai parameter untuk indikator polusi, terutama yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar minyak dari kendaraan bermotor.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca oleh Saidal Siburian, sumber antropogin gas CO di udara yang paling besar disumbangkan oleh kegiatan transportasi, yaitu dari kendaraan bermotor berbahan bakar bensin.
Pada mesin kendaraan bermotor, bensin yang teroksidasi dengan sempurna menghasilkan H2O dan CO2. Namun, jika jumlah O2 dari udara tidak cukup atau tidak tercampur baik dengan bensin, pembakaran ini akan selalu membentuk gas CO2 yang tidak teroksidasi.
5. Nitrogen Oksida
Nitrogen dioksida umumnya berasal dari pembakaran bahan bakar atau akibat proses alam seperti aktivitas gunung berapi. Nitrogen oksida yang terbentuk dari sumber-sumber tersebut bergabung dengan senyawa organik yang mudah menguap untuk membentuk ozon. Kadar nitrogen oksida dan ozon itulah yang digunakan sebagai indikator polusi udara.
ADVERTISEMENT
6. Timbal
Timbal adalah logam berat yang dipakai manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran ini menghasilkan timbal oksida berbentuk debu atau partikulat yang bisa terhirup manusia.
Tingginya kadar timbal dalam udara bisa dipakai sebagai indikator polutan. Umumnya, polusi timbal yang terbesar berasal dari pembakaran bensin,pewarna keramik atau pipa, dan pelapis kaleng tempat makanan.
(ADS)