Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jam Berapa Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasannya
29 Maret 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar, umat Islam harus senantiasa memperbanyak ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah Swt pada bulan Ramadan. Antusiasme tersebut membuat rasa penasaran umat Islam dalam mengenai waktu terjadinya malam Lailatul Qadar.
Pengertian Malam Lailatul Qadar
Sebelum mengetahui jam berapa Malam Lailatul Qadar terjadi, sebaiknya umat Islam mengetahui terlebih dahulu pengertian dari Lailatul Qadar. Berdasarkan buku yang berjudul Malam Seribu Bulan Renungan-Renungan 30 Hari Ramadan, Azyumardi Azra, (2005:158), malam Lailatulqadar merupakan malam penuh istimewa yang sangat dinanti-nantikan setiap mukmin yang berpuasa.
Kehadirannya ditunggu-tunggu setiap tahun menjelang akhir-akhir masa Ramadan. Ibadah-ibadah yang dilaksanakan bertepatan dengan Lailatul Qadar akan memiliki nilai yang sama dengan ibadah-ibadah yang dikerjakan selama seribu bulan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian dapat dikatakan, siapa saja yang mendapatkan Lailatul Qadar di bulan Ramadan, sedangkan orang tersebut menjalankan ibadah kepada Allah, maka sebenarnya telah memperoleh pengalaman ruhani yang tidak terhingga nilai harganya selama seribu bulan atau lebih 80 tahun.
Lailatul Qadar terdiri dari dua kata yaitu layl yang berarti malam, sedangkan al-qadr memiliki beberapa arti. Pertama, al-qadr berarti penetapan dan pengaturan. Dalam hal ini, lailatul qadar mempunyai pengertian sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pada Lailatul Qadar itu, Alq-Quran turun kepada Nabi Muhammad saw sebagai penetapan dan pengaturan bagi kehidupan manusia.
Al-Quran menjadi pengatur atau pembeda jalan kebenaran dan kesesatan. Kedua, al-qadr berarti kemuliaan. Dengan demikian, Lailatul Qadar diartikan sebagai malam kemuliaan, karena di dalamnya Al-Quran diturunkan dan menjadi titik langkah dari segala kemuliaan yang dapat diraih manusia.
ADVERTISEMENT
Melalui Alquran, umat manusia dapat memperoleh kemuliaan di dunia dan akhirat. Ketiga, al-qadr berarti sempit. Jadi, Lailatul Qadar diartikan sebagai malam yang sempit. Sebab, pada malam itu, para malaikat turun berbondong-bondong ke bumi dengan izin Allah, untuk membawa wahyu-wahyu Allah.
Ketiga arti Lailatul Qadar di atas semakin mempertegas, bahwa malam itu adalah malam penetapan perjalanan sejarah manusia yang penuh kemuliaan, dan dimeriahkan oleh turunnya para malaikat ke bumi, sekaligus juga turunnya Al-Quran yang menjadi pedoman langkah hidup manusia sepanjang sejarahnya. Karena itu, para ulama menegaskan, bahwa umat Islam harus meyakini adanya Lailatul Qadar.
Untuk menyambut kedatangannya, umat Islam harus menyiapkan diri dengan berbagai ibadah. Nabi Muhammad saw menganjurkan umat Islam untuk mencari Lailatul Qadar dan mengisinya dengan ibadah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad bersabda, "Carilah malam lailatul qadar dalam sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Dan siapa yang menghabiskan malam lailatul qadar dengan beribadah, dengan motif keimanan dan kepasrahan, maka dosanya akan diampunkan."
Ibadah-ibadah yang perlu ditingkatkan intensitasnya, antara lain, melakukan iktikaf, berzikir, berdoa, bertadarus dan bertadabur atas kandungan Al-Quran, mengeluarkan zakat fitrah, dan lainnya. Dengan melaksanakan ibadah- ibadah tersebut, sebenarnya dapat memiliki kesadaran ruhani untuk meningkatkan kepasrahan kepada Allah.
Penyerahan atau kepasrahan total itu akan menjadikan hati benar-benar merasakan kebenaran Allah. Dengan kata lain, Lailatul Qadar adalah momen penemuan diri terhadap jalan kebenaran, yang nilai pahalanya lebih dari 80 tahun.
Jam Berapa Malam Lailatul Qadar?
Jam berapa malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan ? Untuk waktu tepatnya malam Lailatul Qadar merupakan raasia Allah, hanya Allah lah yang mengetahuinya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku yang Berjudul Ramadan dan Pembangkit Esensi Insan: Pengajian 30 Malam Ramadan, Shabri Shaleh Anwar, S.Pd.I. M.Pd.I, (2014:271), waktu turunya Lailatul Qadar diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bahwa malam tersebut terjadi pada tanggal malam 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam bulan Ramadan.
Nabi Muhammad saw bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadan". (HR. Bukhari no.1878).
Berdasarkan buku yang berjudul Mengikat Makna di Tengah Corona: Perjalanan Disipli Membaca & Menulis, Lukmanul Hakim, (2023:93), perbedaan kapan waktu lailatul qadar masih menjadi bahasan hangat di kalangan masyarakat muslim, terlebih menjelang mendekati 10 terakhir bulan Ramadan.
Pertama, ada ulama yang berpendapat bahwa terjadinya Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir bulan Ramadan pada malam- malam ganjil 21, 23, 25, 27, 29. Kedua, mayoritas ulama berpendapat Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 Ramadan.
ADVERTISEMENT
Ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan tujuh lapis langit, menjadikan bilangan hari tujuh hari, menetapkan tawaf di baitullah tujuh kali, menetapkan sa'i tujuh kali, melempar jumroh tujuh kali, menciptakan manusia tujuh tahap, memberikan rezeki dari tujuh macam, dan Lailatul Qadar pada 23, karena sisa bulan Ramadan tinggal 7 hari lagi.
Semua itu dibenarkan. Namun, kepastian kapan datangnya tidak ada informasi yang pasti. Bahkan Nabi Muhammad saw sendiri menyembunyikan kapan pastinya malam Lailatul Qadar. Ini lebih menekankan bahwa malam lailatul qadar adalah rahasia Allah Swt.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Berdasarkan buku yang berjudul Inspirasi Ramadhan, H. Brilly El-Rasheed, S.Pd, (2020:59), walaupun malam Lailatul Qadar tidak tetap pada satu malam tertentu, karena malam tersebut dapat berpindah- pindah pada setiap tahunnya. Akan tetapi Nabi Muhammad saw telah memberikan beberapa tanda-tanda yang terdapat pada malam Lailatul Qadar. Diantara tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun tanda tersebut tak perlu dicari-cari. Akan tetapi setip muslim hendaknya meyakini dan berusaha untuk mendapatkannya. Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata,
وَقَدْ وَرَدَ لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتٌ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي
"Ada beberapa dalil yang membicarakan mengenai tanda-tanda lailatul qadar. Namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu."
Nabi Muhammad saw pun tidak mencari-cari tanda tersebut. Yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah memperbanyak ibadah saja di akhir-akhir bulan Ramadan, seperti yang dikabarkan oleh Aisyah;
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : - كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَي : الْعَشْرُ الْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِثْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari 'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau bersungguh- sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri- istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.
ADVERTISEMENT
1. Tanda Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar
Sebagian ulama menyatakan bahwa tidak ada tanda khusus jika seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar. Kalau seseorang memperbanyak beribadah terus menerus di sepuluh hari terakhir Ramadan, tentu akan mendapatkan malam penuh kemuliaan tersebut.
Yang patut pula dipahami bahwa cara menghidupkan malam tersebut bisa dengan mengerjakan shalat isya, shalat tarawih (shalat malam) dan shalat shubuh. Mengerjakan ketiga shalat ini dapat dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk.
Dari 'Utsman bin 'Affan, Nabi bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
"Siapa yang menghadiri shalat 'Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat 'Isya dan Subuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh."
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan dari "jam berapa malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan". Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan umat Islam tentang Lailatul Qadar. (Adm)