Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Jurnal Penutup: Pengertian, Fungsi, dan Komponennya
17 Juni 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam menyusun laporan keuangan, salah satu unsur yang wajib terpenuhi adalah jurnal penutup atau closing entry. Pembuatannya sendiri dilakukan pada akhir periode akuntansi sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Sebelum memahami tentang konsep jurnal penutup, baiknya pelajari terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan akun sementara dan akun permanen. Sebab, salah satu di antara kedua istilah ini berkaitan dengan cara menyusun jurnal penutup.
Akun sementara adalah akun-akun yang menunjukkan jumlah keuntungan yang dihasilkan serta aktivitas apa saja yang dilakukan selama satu periode akuntansi. Akun ini perlu ditutup agar saldonya tidak tercampur dengan saldo pada periode akuntansi berikutnya.
Sementara itu, akun permanen adalah akun-akun yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Akun ini tidak memerlukan jurnal penutup karena saldo akhir pada akun ini akan menjadi saldo awal di periode akuntansi berikutnya.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang pengertian jurnal penutup, fungsi, hingga cara membuatnya yang dikutip dari berbagai sumber.
Apa yang Disebut dengan Jurnal Penutup?
Mengutip buku Akuntansi Dasar: Teori dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan milik Sri Wahyuni Nur, S.E., M.Ak, jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal sementara.
ADVERTISEMENT
Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi. Setelah jurnal penutup diposting ke setiap akun, hal yang tersisa adalah perkiraan riil (assets, liabilities, capital/equity).
Pada akhir tahun, semua akun sementara harus ditutup atau diatur ulang, sehingga awal tahun berikutnya sebuah perusahaan akan memiliki saldo bersih untuk memulai neraca awal. Dengan kata lain, saldo akun sementara akan menjadi nol pada awal tahun, karena selalu ditutup pada akhir tahun sebelumnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat di akhir periode akuntansi sebuah perusahaan. Instrumen ini memiliki peran penting dalam penyesuaian berbagai akun, tanpa mempengaruhi transaksi di periode tersebut.
ADVERTISEMENT
Proses perubahan ini pada umumnya memiliki beberapa komponen akun nominal dan akun pembantu. Akun nominal mengacu pada pendapatan dan beban perusahaan, sedangkan akun pembantu adalah withdraw(prive) dan laba/rugi.
Adapun akun yang mengalami perubahan, yakni akun sementara yang menunjukkan saldo selama periode akuntansi dan dipindahkan pada rekening permanen pada neraca perusahaan yang ada.
Sebagai informasi tambahan, akun sementara lebih mengarah pada akumulasi transaksi selama periode akuntansi tunggal, sebelum dimasukkan pada buku besar.
Apa Fungsi Jurnal Penutup?
Utamanya, jurnal penutup berfungsi untuk melakukan closing entries atau mereset nominal akun menjadi nol di akhir periode akuntansi. Hal ini dilakukan agar akun nominal tersebut tidak masuk dan tercampur dengan hitungan pada periode berikutnya.
Selain itu, buku Kuasai Detail Akuntansi Laba dan Rugi milik Yayah Pudin Shatu juga menjelaskan fungsi-fungsi lain yang tak kalah penting dalam penyusunan jurnal penutup, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Menutup Saldo Sementara di Akhir Periode
Jurnal penutup dibuat agar saldo awal periode baru tidak bercampur dengan saldo akhir periode sebelumnya. Saldo akun modal sendiri akan menunjukkan jumlah akhir saldo akhir periode tersebut, sehingga neraca tidak terjadi ketimpangan.
Dengan menutup saldo pada seluruh prediksi atau perkiraan sementara, keuangan perusahaan harus membuat perkiraan tersebut menjadi 0 (nol) kembali.
2. Memudahkan Tutup Buku di Akhir Periode
Adanya jurnal penutup akan membantu perusahaan dalam hal tutup buku, yaitu pemisahan pendapatan dan beban pada periode tersebut. Selain itu, sesudah dilakukannya tutup buku, maka neraca awal periode pun bisa dimulai kembali.
3. Pemeriksaan Lebih Mudah
Pemeriksaan pada setiap komponen akun saldo bisa dicek dengan mudah melalui pemisahan antara transaksi pada periode akuntansi sekarang dengan periode selanjutnya. Sebab, pada dasarnya antara pengeluaran dan penutupan harus seimbang.
Apa Saja yang Ditutup di Jurnal Penutup?
Jurnal penutup yang disusun tergantung dari bentuk perusahaan, baik itu berupa PT, CV, firma, ataupun perusahaan perseorangan. Sebab, struktur modal dari jenis-jenis perusahaan tersebut tentu saja berbeda.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk membuat jurnal penutup terdapat beberapa komponen yang harus ditutup. Berikut beberapa di antaranya:
1. Akun Pendapatan
Sesuai namanya, akun ini berfungsi untuk mencatat besar pendapatan yang diperoleh perusahaan. Secara umum, pendapatan dikelompokkan ke dalam dua kategori.
Pertama, pendapatan dari penjualan barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan. Sementara yang kedua, pendapatan yang tidak berkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya pendapatan bunga.
2. Akun Beban atau Biaya
Akun beban atau biaya terdiri dari pos-pos pengeluaran yang diperlukan untuk operasional perusahaan. Umumnya, beban juga dapat dibedakan menjadi dua.
Pertama, beban administrasi yang meliputi pengeluaran perusahaan untuk keperluan administrasi, seperti pembelian alat tulis dan biaya listrik kantor.
Kedua, beban biaya operasional yang meliputi pengeluaran perusahaan untuk aktivitas operasional produksi barang atau jasa, misalnya biaya gaji buruh, biaya ekspedisi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary)
Income summary atau ikhtisar laba rugi adalah akun sementara yang digunakan untuk menutup akun pendapatan dan beban. Akun ini nantinya akan dihilangkan pada laporan keuangan.
4. Dividen
Apabila perusahaan mencatat adanya pembagian dividen bagi para pemegang saham, maka atas dividen tersebut perlu dibuat jurnal penutup. Itu karena nantinya akun ini akan menjadi bagian dari akun ekuitas pada laporan posisi keuangan.
5. Prive
Sama halnya dengan dividen, apabila owner mengambil sejumlah uang perusahaan untuk membiayai keperluan pribadi, maka atas jumlah tersebut perlu dibuat jurnal penutup. Sebab, akun prive juga akan menjadi bagian dari akun ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Cara Membuat dan Contoh Jurnal Penutup
Pembuatan jurnal penutup disesuaikan dengan jenis akun yang ingin ditutup. Dihimpun dari buku Siswa EKONOMI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk Siswa Kelas 12 karya Basuki Darsono, simak langkah-langkah pembuatannya berikut ini, lengkap dengan contoh-contoh akun yang membutuhkan jurnal penutup .
ADVERTISEMENT
1. Akun Pendapatan
Akun ini ditutup dengan cara memasukkan total pendapatan pada sisi debit dan ikhtisar laba rugi pada sisi kredit. Contoh akun pendapatan yang ditutup ialah sebagai berikut:
Detail Debit Kredit
Pendapatan Rp. 1.000.000
Ikhtisar Laba/Rugi Rp. 1.000.000
ADVERTISEMENT
2. Akun Beban atau Biaya
Akun beban atau biaya ditutup dengan cara memasukkan total beban atau biaya pada sisi kredit dan ikhtisar laba rugi pada sisi debit. Contohnya penutupannya sebagai berikut:
Detail Debit Kredit
Ikhtisar Laba/Rugi Rp. 1.500.000
Beban Penyusutan Mesin Rp. 1.000.000
ADVERTISEMENT
Beban Biaya Listrik Rp. 500.000
3. Ikhtisar Laba Rugi
Akun ini ditutup dengan cara menghitung selisih antara pendapatan dan biaya. Apabila pendapatan lebih besar dari biaya, akun ini ditutup dengan cara memasukkan selisih lebih pendapatan pada sisi debit, dan laba ditahan pada sisi kredit.
Sebaliknya, apabila biaya lebih besar dari pendapatan, akun ini ditutup dengan cara memasukkan selisih lebih biaya pada sisi kredit, dan laba ditahan pada sisi debit.
4. Dividen dan Prive
Cara menutup akun dividen dan prive pada dasarnya sama, yakni dengan meletakkan total dividen yang dibagi atau prive yang diambil pemilik pada sisi kredit, dan laba ditahan pada sisi debit.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan jurnal penutup, segala akun akan dikembalikan ke posisi nol, sehingga siap untuk memulai pencatatan dan pelaporan laporan keuangan perusahaan dagang di tahun berikutnya.
Melalui jurnal ini pula, perusahaan dapat menilai kinerja selama periode sebelumnya dan memperhitungkan langkah perusahaan selanjutnya. Maka dari itu, jurnal penutup ini harus dibuat dengan teliti dan tepat.
Baca Juga: Apa itu Teks Narasi dalam Bahasa Indonesia?
(VIO)