Ketahui Kalori Telur Rebus dan Manfaatnya untuk Diet

Telur rebus. Foto: iStock

Jika berniat untuk menurunkan berat badan, telur rebus adalah salah satu pilihan makanan yang bisa membantu. Hal ini karena kalori telur rebus termasuk sangat rendah.

Telur rebus kaya akan protein dan vitamin, seperti vitamin K2 dan B12. Selain itu, mengonsumsi telur rebus juga akan membuat perut lebih kenyang dan membantu membatasi jumlah kalori.

Sedikitnya jumlah kalori telur rebus membuat makanan ini baik dikonsumsi untuk orang yang ingin menurunkan berat badan. Lalu, berapakah jumlah kalorinya dan apa manfaatnya untuk diet? Simak selengkapnya di bawah ini.

Kalori Putir Telur Rebus

Ilustrasi putih telur rebus. Foto: iStock

Putih telur merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung banyak nutrisi, seperti kalsium, zat besi, fosfor, vitamin D, vitamin B6, vitamin B12, dan nutrisi lain yang ada di dalamnya.

Dikutip dari Healthline, jumlah kalori dalam telur rebus tergantung pada ukurannya. Berikut rincian umum kalori telur rebus berdasarkan ukuran.

Namun, jumlah kalori telur rebus di atas terkonsentrasi di bagian kuning telurnya. Misalnya, pada telur ukuran besar terdapat 55 kalori pada bagian kuning telur dari 72 kalori yang dikandungnya.

Hal ini berarti jumlah kalori putih telur rebus pada telur ukuran besar hanya 17 kalori. Sedikitnya jumlah kalori putih telur ini karena sifatnya yang hampir tidak mengandung lemak di dalamnya. Selain itu, putih telur terdiri dari 90 persen air dan 10 persen protein.

Jumlah kalori ini juga sangat jauh dari rata-rata kalori maksimal yang boleh dikonsumsi seseorang, yakni 2.000 kalori untuk wanita hingga 2.500 kalori untuk pria per harinya.

Oleh karena itu, putih telur rebus sangat cocok dikonsumsi untuk program diet bagi yang ingin menurunkan berat badan maupun menjaga kesehatannya.

Kalori Kuning Telur Rebus

Ilustrasi kuning telur rebus. Foto: iStock

Kuning telur adalah bagian kuning di tengah telur. Bagian telur ini mengandung kadar kolesterol tinggi, tetapi juga menyediakan berbagai nutrisi penting yang bermanfaat kesehatan.

Sama seperti putih telur rebus, jumlah kalori kuning telur rebus juga berbeda-beda tergantung dari ukuran telurnya. Pada telur ukuran besar, misalnya, terdapat 55 kalori pada bagian kuning telur dari 72 kalori yang dikandungnya.

Dikutip dari studi jurnal The Golden Egg: Nutritional Value, Bioactivities, and Emerging Benefits for Human Health oleh Sophie Rehault-Godbert, meskipun memiliki kadar kolesterol tinggi, kuning telur rebus memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, di antaranya:

Kalori Telur Rebus 1 Butir

Ilustrasi 1 butir telur rebus. Foto: iStock

Jumlah kalori telur rebus untuk 1 butir tergantung pada ukurannya. Secara umum, berikut kalori telur rebus untuk 1 butir berdasarkan ukurannya.

Adapun rincian nutrisi untuk 1 telur rebus ukuran besar adalah sebagai berikut.

Melihat kandungan nutrisi di atas, tentunya telur rebus menjadi salah satu camilan sehat yang baik dikonsumsi untuk program diet. Ada 5 Camilan Sehat yang Bisa Dikonsumsi saat Diet, salah satunya adalah telur rebus.

Kalori Putih Telur Rebus 100 Gram

Ilustrasi putih telur rebus. Foto: iStock

Menurut laman Fat Secret, 100 gram putih telur rebus memiliki kalori yang sangat rendah, yaitu sekitar 52 kalori saja. Adapun rincian nutrisi untuk 100 gram putih telur rebus adalah sebagai berikut.

Putih telur rebus terkenal karena kadar proteinnya yang tinggi. Selain itu, putih telur juga hampir tidak memiliki kadar lemak di dalamnya, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang ingin diet.

Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada risiko kesehatan jika terlalu banyak mengonsumsi putih telur rebus. Perlu diketahui, kandungan protein yang tinggi pada putih telur dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang, seperti mual, muntah, muncul ruam, bengkak, dan lainnya.

Dikutip dari studi jurnal The Hidden Function of Egg White Antimicrobials oleh Eva Krkavcova dkk., putih telur mengandung avidin, yaitu protein yang dapat mengikat biotin dan menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari sumber makanan lain.

Jika dikonsumsi jangka panjang, tubuh bisa menderita kekurangan biotin sehingga tubuh akan kesulitan untuk membentuk sel-sel baru, memecah karbohidrat dan lemak, serta melakukan sintesis asam amino.

(SFR)