Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Keuntungan Proses Fermentasi Makanan yang Perlu Kamu Ketahui
12 Oktober 2021 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbagai jenis olahan makanan kerap kali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, yakni proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses pengolahan makanan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme seperti ragi dan bakteri menjadi karbohidrat.
ADVERTISEMENT
Proses fermentasi tidak hanya ditemukan dalam pengolahan makanan rumahan, tetapi juga pada industri makanan. Beragam produk makanan hasil fermentasi dapat dengan mudah ditemui seperti cuka, yoghurt, keju, dan beragam hasil olahan makanan lainnya.
Proses pengolahan makanan yang satu ini tentu bukan tanpa alasan. Terdapat banyak sekali keuntungan proses fermentasi makanan. Mulai dari menambah cita rasa hingga meningkatkan kandungan gizi pada makanan.
Keuntungan Proses Fermentasi Makanan
Mengutip sebuah buku berjudul Teknologi Fermentasi, berikut berbagai keuntungan proses fermentasi makanan.
Menambah Cita Rasa pada Makanan
Hasil proses fermentasi pada makanan umumnya memunculkan rasa masam pada makanan. Sebut saja yoghurt yang memiliki rasa masam, tetapi menyegarkan. Tidak hanya itu, rasa unik hasil proses fermentasi juga dapat ditemui pada olahan kimchi.
ADVERTISEMENT
Proses fermentasi pada suatu makanan ternyata mampu memunculkan cita rasa tersendiri.
Meningkatkan Kandungan Gizi
Selain menambah cita rasa yang membuat makanan menjadi khas, fermentasi juga dapat menambah kandungan gizi. Misalnya, tapai yang merupakan hasil olahan fermentasi ubi kayu atau beras ketan.
Jurnal berjudul Manfaat dan Keamanan Makanan Fermentasi untuk Kesehatan (tinjauan dari Aspek Ilmu Pangan) Karya Luh Masdarini menyebut, kandungan protein pada tapai meningkat dari satu hingga dua persen menjadi empat persen. Peningkatan kandungan gizi tiamin dan terosin meningkat secara berturut-turut dari 0,04 miligram per 100 gram menjadi 0,1 dan 0,12 per gram selama proses fermentasi berlangsung.
Dari segi manfaat, tapai memiliki vitamin B1 sekitar 300 persen dibanding bahan dasarnya, ubi kayu maupun beras ketan. Kandungan vitamin B1 pada tapai membantu proses metabolisme dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Tubuh manusia sendiri setidaknya memerlukan 0,5 miligram vitamin B1 untuk setiap kebutuhan kalori sebesar 1000 kalori. Dengan demikian, proses fermentasi pada tapai berpengaruh terhadap kandungan gizi yang tentunya bermanfaat bagi tubuh kita.
Memperbanyak Variasi Makanan
Adanya proses perubahan tekstur, warna, rasa, dan aroma makanan akibat proses fermentasi juga tidak luput dari proses fermentasi. Misalnya, olahan susu yang memiliki banyak produk turunan seperti yoghurt dan keju.
Pemanfaatan teknik fermentasi untuk menciptakan variasi makanan dari satu bahan ini tentunya menguntungkan. Dari segi produsen, proses fermentasi bisa memperkaya varian produk makanan. Sedangkan konsumen bisa dimanjakan dengan berbagai produk olahan, tanpa perlu merasa bosan.
Membantu Proses Pengawetan Makanan
Teknik fermentasi juga dapat dimanfaatkan untuk menyimpan makanan dalam waktu yang lama. Hal ini karena hasil fermentasi berupa alkohol dan asam berperan besar dalam proses mengawetkan makanan.
ADVERTISEMENT
Salah satu produk olahan hasil fermentasi yang kerap ditemui adalah acar. Olahan sayur yang difermentasi menggunakan larutan garam dan cuka ini, bisa disimpan dalam kurun waktu lima minggu hingga dua tahun.
Adanya proses fermentasi merupakan sebuah teknologi pengolahan makanan yang membawa keuntungan. Tidak hanya bermanfaat untuk pengolah makanan rumahan, tetapi juga industri makanan berskala besar. Selain itu, proses fermentasi membantu meningkatkan kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Tentu saja jika dikonsumsi dalam jumlah dan porsi secukupnya.
(ANM)