Mengenal Instrumen Kebijakan Fiskal dalam Perekonomian Sebuah Negara

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
1 Juli 2022 7:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kebijakan fiskal yang sangat memengaruhi kondisi perekonomian sebuah negara. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebijakan fiskal yang sangat memengaruhi kondisi perekonomian sebuah negara. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Istilah kebijakan fiskal tak pernah terlepas dari kebijakan ekonomi suatu negara. Kebijakan satu ini memang sangat memengaruhi kondisi perekonomian negara. Pembahasan ini akan memaparkan tentang apa saja instrumen kebijakan fiskal.
ADVERTISEMENT
Kebijakan fiskal dibuat oleh pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara. Kebijakan ini secara langsung berdampak pada kegiatan perekonomian makro suatu negara.
Kegiatan ekonomi makro yang dimaksud antara lain agregat permintaan pasar, jumlah tenaga kerja dan pengangguran, pertumbuhan ekonomi, serta inflasi. Dengan demikian, kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengelola keuangan negara.
Kebijakan fiskal terbatas pada alokasi pendapatan dan belanja negara yang tercantum dalam APBN. Keseluruhan instrumen ini bertujuan untuk mengarahkan kondisi perekonomian negara, agar menjadi lebih baik.
Untuk menambah pengetahuan tentang kebijakan fiskal, simak instrumen-instrumennya berikut ini, lengkap dengan contoh penerapan dan jenis-jenisnya.
Ilustrasi menerapkan kebijakan fiskal yang bertujuan untuk menjaga kestabilan negara. Foto: Pixabay

Instrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal adalah sektor-sektor dalam perekonomian yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian makro. Sandra Dyana dalam bukunya CCM Cara Cepat Menguasai Ekonomi SMA dan MA Rangkuman menyebutkan sektor-sektor perekonomian yang masuk ke dalam instrumen kebijakan fiskal, meliputi:
ADVERTISEMENT

1. Pajak

Poin pertama instrumen kebijakan fiskal adalah pajak dari seluruh sektor domestik dan luar negeri. Demi mencapai tujuan kebijakan fiskal, pemerintah dapat memanipulasi pajak dalam bentuk pengurangan, penambahan, penundaan, sampai peniadaan.

2. Pengeluaran Belanja

Instrumen kebijakan fiskal berikutnya adalah pengeluaran belanja negara yang bisa dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan.
Hal ini seperti konsep dasar dari kehidupan perekonomian seseorang. Sebagai contoh, pendapatan sebuah keluarga menurun, tentunya mereka akan berusaha untuk menghemat dan menekan pengeluaran, agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.
Apabila neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi pengeluaran belanjanya di sektor tertentu, misalnya penundaan pembayaran THR bagi PNS.

3. Obligasi Publik

Instrumen kebijakan fiskal yang ketiga adalah penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara. Berbeda dengan utang luar negeri, obligasi publik memiliki coupon rate atau bonus komisi saat pemerintah mengembalikan pinjamannya ke masyarakat.
ADVERTISEMENT

4. Alokasi Anggaran

Instrumen kebijakan fiskal terakhir adalah alokasi anggaran. Agar tujuan kebijakan fiskal dalam periode tertentu berhasil, pemerintah memiliki wewenang untuk memindahkan alokasi anggaran dari satu sektor ke sektor lainnya. Misalnya, di masa pandemi pemerintah dapat memprioritaskan anggaran untuk fasilitas kesehatan.
Ilustrasi pembebasan pajak sebagai salah satu contoh kebijakan fiskal di Indonesia. Foto: Pixabay

Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia

Agar lebih memahami penerapan kebijakan fiskal di suatu negara, bersumber dari buku EKONOMI : - Jilid 1 karangan Drs. Alam S, simak contoh kebijakan fiskal yang berlaku di Indonesia di bawah ini.

1. Tax Amnesty

Contoh kebijakan fiskal di Indonesia, yaitu tax amnesty, pembebasan pajak berupa pengurangan atau peniadaan dalam kurun waktu tertentu bagi masyarakat yang mau melaporkan seluruh kekayaannya.

2. Subsidi BBM dan Gas

Contoh selanjutnya, kebijakan fiskal berupa subsidi BBM dan gas. Tujuan kebijakan fiskal di bidang bahan bakar ini adalah untuk memperlancar mobilitas dan transaksi ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT

3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)

Penetapan harga jual maksimum untuk barang tertentu yang disebut dengan kebijakan HET juga merupakan salah satu contoh penerapan kebijakan fiskal. Umumnya, barang dengan sistem HET diaplikasikan pada obat-obatan dan sembako.

Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal

Apa saja jenis-jenis kebijakan fiskal? Santi Sari Dewi, M. Pd. dalam bukunya Hafal Mahir Materi Ekonomi SMA/MA KELAS 11, 12 menjelaskan bahwa kebijakan fiskal digolongkan dalam dua jenis, yaitu:

1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal ekspansif bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan cara menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak. Kebijakan fiskal jenis ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat, sekaligus tingkat pengangguran yang tinggi.
Contoh kebijakan fiskal ekspansif, seperti yang dilakukan BKF sepanjang tahun 2020-2021, yakni defisit belanja pemerintah tetap dalam kategori besar, agar perekonomian selama pandemi Covid-19 tetap stabil.
ADVERTISEMENT

2. Kebijakan Fiskal Kontraktif (Contractionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi dengan cara membuat pemasukan lebih besar daripada pengeluarannya.
Kebijakan jenis ini dikeluarkan saat perekonomian suatu negara pada kondisi yang ekspansi dan mulai memanas (overheating), sehingga tekanan terhadap permintaan dapat menurun.
Contoh dari kebijakan fiskal kontraktif adalah saat Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) menjadi 35%, khusus bagi orang berpenghasilan tinggi.
(VIO)