Konten dari Pengguna

Mengenal Piutang: Definisi, Hukum, dan Perbedaannya dengan Utang

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
15 Februari 2022 18:25 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi piutang atau accounts receivable. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi piutang atau accounts receivable. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Dalam akuntansi, piutang berkaitan dengan jenis transaksi ekonomi yang lekat dengan penagihan ke konsumen yang berutang. Dalam buku Pengendalian Akuntansi dan Manajemen oleh Hery, piutang erat kaitannya dengan sejumlah tagihan yang akan diterima perusahaan. Umumnya, tagihan tersebut diterima dalam bentuk kas dari pihak lain.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih banyak yang memahami piutang layaknya utang. Padahal, utang dan piutang merupakan dua hal yang berbeda. Guna memahami pengertian piutang secara menyeluruh, simak uraian selengkapnya berikut ini.

Definisi Piutang

Dalam arti luas, piutang dipahami sebagai uang yang dipinjamkan dengan harapan dapat dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun sejak tanggal dikeluarkannya tagihan.
Sementara dalam arti sempit, piutang adalah salah satu unsur dari aktiva lancar yang mudah dicairkan dalam neraca perusahaan. Aktiva lancar tersebut akan muncul akibat penjualan barang, jasa maupun pemberian kredit terhadap debitur.
Ilustrasi pengertian piutang. Foto: Unsplash.com
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat dipahami bahwa utang piutang adalah kegiatan ekonomi berupa pinjam-meminjam sejumlah uang oleh dua pihak atau lebih. Mengutip sumber yang sama, jenis piutang dapat dibedakan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Dalam piutang, terdapat prosedur pencatatan yang melibatkan kartu piutang. Dalam modul Mengelola Kartu Piutang yang disusun oleh Dian Anita Nuswantara dan Suyono, kartu piutang adalah catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan ke setiap pelanggannya.
ADVERTISEMENT

Surat Perjanjian Utang Piutang

Suatu kegiatan ekonomi kerap terjadi tanpa dilengkapi dengan surat pernyataan utang piutang. Umumnya, masyarakat mengandalkan perjanjian lisan dengan jaminan yang tak sesuai dengan nilai jual yang diperjanjikan antara pihak kreditur dan debitur.
Ilustrasi menyusun surat perjanjian utang piutang. Foto: Pexels.com
Mengutip jurnal berjudul Perjanjian Utang Piutang yang Objek Jaminannya Cacat Hukum oleh Florensia Pratiwi, dkk., perjanjian utang piutang dan perjanjian penyerahan benda jaminan harus melalui kesepakatan antara pihak yang terlibat dalam perjanjian.
Inilah mengapa surat perjanjian utang piutang memiliki kedudukan penting sebelum kegiatan ekonomi ini dilangsungkan. Adapun contoh surat perjanjian utang piutang adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Tak hanya surat perjanjian, komponen lain yang harus disertakan dalam kegiatan utang piutang, yakni kartu piutang. Dengan demikian, pihak yang terlibat dapat memantau pergerakan utang piutang yang dilakukan. Adapun contoh kartu piutang adalah sebagai berikut:
Kartu Piutang. Sumber: Modul Mengelola Kartu Piutang yang disusun oleh Dian Anita Nuswantara dan Suyono.

Hukum Utang Piutang

Islam juga menyoroti secara serius kegiatan utang piutang. Aktivitas ini dipandang sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan hidup selain kewajiban bekerja bagi tiap individu. Utang piutang dalam perspektif Islam dinilai sebagai tindakan saling menolong.
Dengan demikian, hukum utang piutang dalam Islam diperbolehkan. Hal tersebut sesuai dengan potongan dalil utang piutang dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 2 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Ayat di atas memerintahkan manusia untuk saling tolong menolong. Hal tersebut berkaitan dengan sifat manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan pertolongan orang lain. Salah satunya dapat diwujudkan melalui utang piutang.
Ilustrasi hukum utang piutang dalam Islam. Foto: Unsplash.com
Akan tetapi, hukum utang piutang menjadi haram apabila pengutang bertujuan untuk menganiaya pemberi utang ataupun sebaliknya. Tak hanya itu, utang piutang menjadi tak diperbolehkan jika si pengutang memanfaatkan pinjaman untuk tujuan maksiat. Hal tersebut tertuang dalam hadis tentang utang piutang yang berbunyi:
Itulah sebabnya, sebelum melakukan utang piutang ada baiknya jika pihak yang terlibat memiliki niat tulus untuk saling membantu dan didasarkan pada kebutuhan yang bermanfaat. Selain itu, penting untuk mengetahui rukun utang piutang sebelum melakukan jenis kegiatan yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Fiqh Muamalah Kontekstual oleh Ghufron A. Mas’udi, syarat dan rukun utang piutang terdiri dari tiga poin, di antaranya:

Perbedaan Utang dan Piutang

Dalam catatan akuntansi, utang berkedudukan dalam posisi kredit yang mengurangi aktiva atau aset dalam bisnis. Selain itu, utang berada dalam kategori pasiva. Sementara itu, piutang dapat disebut sebagai aset perusahaan meski keberadaannya belum diterima secara langsung. Artinya, sudah termasuk ke dalam aktiva.
Ilustrasi perbedaan utang dan piutang. Foto: Unsplash.com
Selain perbedaan mendasar antara utang dengan piutang. Terdapat perbedaan antara utang dengan piutang usaha. Perbedaan utang usaha dan piutang usaha terletak pada akibat transaksi barang atau jasa yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dalam bisnis, utang usaha merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar angsuran dalam jangka waktu yang singkat. Sementara itu, piutang usaha merupakan jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang tersebut muncul akibat adanya transaksi barang atau jasa.
Sedangkan perbedaan piutang dagang dan piutang wesel dalam Modul Piutang Dagang dan Wesel yang diakses melalui laman repositori Universitas Gunadarma adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Manajemen Piutang

Ilustrasi manajemen piutang. Foto: Unsplash.com
Dalam kegiatan utang piutang, keberadaan jaminan memiliki peran yang penting dan wajib dipahami oleh pelakunya. Menyadur laman repositori Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, fungsi jaminan dalam utang piutang adalah untuk memberi kepastian dalam pelunasan utang sesuai dengan perjanjian yang berlaku.
Tak hanya jaminan utang piutang, hal lainnya yang perlu dipahami oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yakni manajemen piutang. Dalam manajemen piutang, terdapat metode penghapusan piutang.
Mengutip buku Akuntansi Keuangan SMK/MAK Kelas XI oleh Sumiati dan Yatimatun Nafi'ah, secara sederhana, metode piutang merupakan kerugian yang harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tak dapat ditagih.
Adapun metode penghapusan piutang dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT

Cara Membuat Kartu Piutang

Ilustrasi cara membuat kartu piutang. Foto: Unsplash.com
Menurut Dian Anita Nuswantara dan Suyono dalam modul Mengelola Kartu Piutang, perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengelola kartu piutang di antaranya kartu piutang, catatan akuntansi lain yang terdiri atas jurnal penjualan, jurnal retur penjualan, jurnal umum, dan jurnal penerimaan kas.
Berdasarkan hal tersebut, penting bagi pihak yang terlibat untuk mencatat segala bentuk piutang yang dilakukan, beberapa di antaranya seperti pencatatan saldo piutang maupun kuitansi utang piutang.
Menurut sumber yang sama, cara mencatat saldo piutang dagang adalah dimulai dari transaksi penjualan kredit, retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang yang dicatat dalam jurnal berdasarkan bukti transaksi.
Sementara itu, cara mengisi kuitansi utang piutang memiliki persamaan dengan jenis kuitansi pada umumnya. Pada kuitansi utang piutang harus mencakup nama peminjam, tempat, tanggal, bulan, dan tahun, jumlah dan tujuan peminjaman uang. Lalu ditandatangani oleh pihak yang meminjam uang dan disertai dengan meterai.
ADVERTISEMENT
(ANM)