Konten dari Pengguna

Mengenal Pola Lantai Tari Seudati Khas Aceh

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
14 Maret 2022 18:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa bentuk pola lantai tari Seudati? Foto: ACEHKINI
zoom-in-whitePerbesar
Apa bentuk pola lantai tari Seudati? Foto: ACEHKINI
ADVERTISEMENT
Tari Seudati adalah tari tradisional dari Aceh yang dikenal karena ciri khasnya yang energik, semangat, dan kompak. Untuk menciptakan ciri khas tersebut, para penari perlu menghafalkan pola lantai tari Seudati agar setiap perpindahan posisinya dapat menciptakan keselarasan.
ADVERTISEMENT
Pola lantai adalah sebuah garis atau pola yang dibentuk sebagai cara bagi penari dalam berpindah, bergerak ke posisi untuk penguasaan panggung. Itu sebabnya, pola lantai diperlukan dalam setiap tarian baik tradisional maupun modern.
Adapun beberapa fungsi pola lantai, di antaranya:
Umumnya, pola lantai yang digunakan dalam suatu tarian tradisional adalah pola lantai vertikal, diagonal, horizontal, melengkung, dan zig zag. Lantas, seperti apa pola lantai tari Seudati? Berikut informasi selengkapnya.
ADVERTISEMENT

Pola Lantai Tari Seudati

Pola lantai tari Seudati sangat bervariasi dan beragam. Foto: ACEHKINI
Menurut jurnal Karakteristik Tari Seudati pada Masyarakat Kabupaten Pidie karangan Arki Winarti Amalia, tari Seudati mempunyai ragam pola lantai yang bervariasi.
Pola lantai yang digunakan pada tari Seudati ini adalah pola lantai puto, taloe, lidah jang, lang-leng, bintang, buleun, tampong, binteh, tulang angen, dapu, dan teureubang.
Ragam gerakan tari Seudati tersebut dikenal dengan istilah konfigurasi barisan. Selain pola lantai, tari Seudati juga memiliki beberapa babak atau bagian yang memiliki ciri khas atau karakter tersendiri.
Babak-babak tari Seudati yang dikenal adalah glong, saleum, likok, saman, kisah, cahi, panyang, lanie, hingga penutup. Menyadur buku Seudati di Aceh oleh Essi Hermaliza, pada babak pembuka, pola lantai tari Seudati berbentuk garis lurus dan terdiri dari satu baris hingga dua baris.
ADVERTISEMENT
Pada babak tersebut, pola yang digunakan adalah pola segi empat berbentuk silang. Lalu, pada babak seterusnya, pola lantai yang digunakan adalah garis lurus, pola segi empat silang, garis lurus dua baris, lingkaran, pola berbentuk H, dan zig-zag.
Di penghujung pementasan, para penari akan kembali ke pola lantai garis lurus satu baris untuk memberi hormat dan satu per satu akan turun dari panggung.

Pakaian Tari Seudati

Setiap pakaian tari Seudati memiliki ciri khasnya masing-masing. Foto: ACEHKINI
Mengutip buku Ensklopedi Seni dan Budaya 1: Seni Tari Nusantara karangan R. Toto Sugiarto, tari Seudati umumnya dimainkan oleh delapan laki-laki atau Seudati Agam. Namun, tidak menuntup kemungkinan akan ada penari perempuan di dalamnya atau Seudati Inong.
Pakaian dari tari Seudati pun memiliki ciri khasnya sendiri yang membuatnya semakin dikenal di tengah masyarakat luas. Biasanya, busana atau kostum yang digunakan oleh para penari Seudati adalah celana panjang dan kaos oblong berlengan panjang.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pinggang para penari dililitkan kain songket sebatas paha dan pinggang. Sementara itu, properti yang digunakan oleh para penari adalah rencong. Properti tersebut akan diselipkan di pinggang. Untuk mempercantik penampilan, para penari melengkapinya dengan tangkulok.
Tangkulok sendiri adalah sebutan untuk ikat kepala bewarna merah yang diikatkan di kepala serta dilengkapi dengan sapu tangan yang juga berwarna merah.
Sementara itu, penari perempuan dilengkapi dengan baju gunting China, kain sarung tenunan Aceh, celana panjang. Untuk gaya rambutnya, para perempuan akan di sanggul Aceh yang miring ke kanan dan alat kembang goyang digunakan untuk tusuk konde.

Makna Tari Seudati

Tari Seudati ditujukan untuk menyebarkan agama Islam. Foto: ACEHKINI
Tari Seudati berasal dari bahasa Arab, yaitu syahadati atau syahadatain yang bermakna kesaksian atau pengakuan. Adapun pendapat lain yang menyebutkan bahwa nama tari ini berasal dari kata seurasi yang berarti serasi, selaras, dan kompak.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Seni Budaya dan Keterampilan SD Kelas 4 karangan Drs. Dedi Nurhadiat, M.Pd, tari Seudati ditarikan oleh satu kelompok orang berjumlah delapan dan dua penyanyi yang disebut dengan Aneuk Syahie.
Berbeda dengan tari-tari tradisional pada umumnya, tari Seudati tidak dimainkan dengan iringan alat. Pasalnya, para penari hanya melakukan beberapa gerakan, seperti menepukkan tangan ke dada dan pinggul, menghentakkan kaki ke tanah, serta menjentikkan jari.
Awal mulanya, tari Seudati ini dipentaskan untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Aceh. Namun, selanjutnya tarian ini digunakan untuk mengisahkan kepahlawanan yang dapat mengobarkan semangat juang orang-orang Aceh dalam melawan penjajahan Belanda.
Menurut buku Pendidikan Seni Tari karangan Taat Kurnita Yeniningsih, S.Pd, M.Pd, tari Seudati memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Membangkitkan semangat
Tari Seudati termasuk ke dalam kategori tarian tribal war dance atau tarian perang. Pernyataan tersebut dilandasi berdasarkan syair atau lirik lagu pengiring tarian yang diisi dengan kalimat untuk membangkitkan semangat.
2. Menyebarkan agama Islam
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tari Seudati ditujukan sebagai sarana atau media dakwah karena lirik-lirik dan syairnya yang memuat tentang ajaran agama Islam.
3. Mengajarkan nilai kehidupan sosial
Nilai kehidupan sosial pun bisa didapatkan dari tari Seudati ini karena di dalamnya terkandung banyak filosofi dan makna kehidupan. Bahkan ada beberapa syair yang di dalamnya disisipkan cerita masalah hidup seseorang.

Gerakan Tari Seudati

Gerakan tari Seudati adalah tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah dan petikan jari. Menurut buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara karangan Resi Septiana Dewi, gerakan tersebut mengikuti irama dan tempo lagu yang dinyanyikan dengan lincah dan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Delapan penari dalam tarian Seudati memiliki peran masing-masing. Peran-peran tersebut yaitu satu orang pemimpin yang disebut syekh, satu orang pembantu syekh, dua orang pembantu di sebelah kiri yang disebut dengan apeetwie. Lalu, ada satu orang pembantu di belakang yang disebut apeet bak dan tiga orang lainnya pembantu biasa.
(JA)