Konten dari Pengguna

Mengenal Rumus Inflasi untuk Menghitung Tingginya Kenaikan Harga

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 Mei 2022 17:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumus inflasi digunakan untuk menghitung tingginya kenaikan harga. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Rumus inflasi digunakan untuk menghitung tingginya kenaikan harga. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam ekonomi, pengertian inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Untuk mengetahui suatu negara mengalami kondisi tersebut, dibutuhkan perhitungan menggunakan rumus inflasi. Dengan begitu, negara bisa mengetahui besar kenaikan harga.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, inflasi merupakan keadaan sangat berat yang dirasakan oleh masyarakat dalam suatu negara. Keadaan inflasi menyebabkan harga-harga barang secara umum mengalami kenaikan, sehingga masyarakat yang memiliki pendapatan tetap dan rendah akan merasakan dampak negatif.
Tentunya kondisi ini bukan hal yang diinginkan, terlebih jika kondisi perekonomian Indonesia belum stabil, dibarengi dengan kondisi kelangkaan barang dan jasa serta keinginan manusia yang selalu meningkat. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk meminimalisasi kenaikan laju inflasi agar tetap rendah.
Menurut buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Siswa SMA/MA Kelas XI karangan Basuki Darsono, inflasi adalah suatu keadaan di mana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik.
Dikatakan tingkat harga umum karena barang dan jasa yang ada di pasaran mempunyai jumlah dan jenis yang sangat banyak, di mana sebagian besar dari harga-harga tersebut selalu meningkat sehingga berakibat terjadinya inflasi.
ADVERTISEMENT
Dalam inflasi pun terdapat istilah laju inflasi yang berarti kenaikan atau penurunan inflasi dari periode ke periode atau dari tahun ke tahun. Seperti yang disebutkan sebelumnya, untuk mengetahui tingginya laju inflasi, simak rumus-rumus perhitungannya pada artikel di bawah ini.

Rumus Inflasi

Sebelum mengetahui rumus inflasi, penting juga memahami apa yang dimaksud dengan angka inflasi. Menyadur buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X karangan Alam S, angka inflasi merupakan suatu indikator ekonomi yang dapat digunakan dalam mengambil berbagai langkah di bidang ekonomi.
Oleh karena itu, angka inflasi harus dapat dihitung untuk menjadi patokan dalam mengambil suatu keputusan. Misalnya, perusahaan hendak menaikkan gaji karyawan untuk mengimbangi kenaikan harga akibat inflasi.
ADVERTISEMENT
Apabila tingkat inflasi adalah 10% dan gaji hanya dinaikkan 5%, kenaikan gaji tersebut tidak cukup mengimbangi kenaikan laju inflasi. Kenaikan gaji dianggap memadai atau tidak jika ada indikatornya, yaitu tinggi rendahnya angka inflasi.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kenaikan angka inflasi atau laju inflasi adalah tingkat persentase kenaikan harga dari beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lainnya.
Berbicara tentang indeks harga, indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar. Tahun dasar yang digunakan adalah tahun yang dibuat sebagai patokan penghitungan.
Untuk menghitung besar kenaikan harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, IHK merupakan kepanjangan dari indeks harga konsumen. Berikut adalah rumus menghitung besar inflasi atau laju inflasi, yaitu:
Adapun tiga macam indeks harga yang digunakan di Indonesia, mulai dari Indeks Harga Produsen (IHP), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), dan Indeks Harga Konsumen (IHK). Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.

1. Indeks Harga Produsen (IHP)

IHP hasil pertanian dihitung berdasarkan fluktuasi harga hasil pertanian di pedesaan, tujuannya untuk menilai kesejahteraan petani yang dilihat dari nilai tukar hasil pertaniannya.

2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Penghitungan IHPB menggunakan data Harga Perdagangan Besar (HPB). HPB mencakup barang-barang perdagangan dalam jumlah besar (grosir) yang terdiri atas lima macam, yaitu hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil industri, impor, dan ekspor. Tujuannya untuk melihat perkembangan perekonomian secara nasional.
ADVERTISEMENT

3. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, IHK dihitung dengan menggunakan data harga konsumen (HK). HK adalah harga barang-barang yang diperdagangkan dalam eceran untuk dikonsumsi sendiri, bukan untuk dijual.
HK diambil dari data empat kelompok, yaitu kelompok makanan, perumahan, sandang, dan aneka barang serta jasa. Dari data HK diolah pula Indeks Bahan Pokok (IBP) yang terdiri dari beras, ikan asin, minyak, dan lainnya. Lebih lanjut, IHK digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai indikator inflasi di Indonesia.
(JA)