Konten dari Pengguna

Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri dengan Benar

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
28 Februari 2025 15:00 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri, Foto: Unsplash/afiq fatah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri, Foto: Unsplash/afiq fatah
ADVERTISEMENT
Meskipun umumnya dilakukan secara berjamaah di masjid, beberapa orang terkadang menghadapi kondisi yang membuatnya harus salat tarawih sendiri. Oleh sebab itu, memahami niat dan tata cara shalat tarawih sendiri adalah hal yang penting.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Pintar Shalat, M. Khalilurrahman A. M., (2008: 189), Shalat tarawih adalah shalat malam yang dilaksanakan setelah shalat Isya’ pada bulan Ramadan, dan dinamakan tarawih karena Rasulullah dan para sahabat biasa beristirahat atau rehat setiap salamnya.

Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri

Ilustrasi Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri, Foto: Unsplash/Hasan Almasi
Meskipun shalat tarawih berjamaah lebih utama, melaksanakan shalat ini sendirian tetap memiliki keutamaan. Niat dan tata cara shalat tarawih sendiri perlu diketahui agar ibadah ini tetap sah.
Niat shalat tarawih harus diucapkan dengan sungguh-sungguh agar setiap rakaat yang dikerjakan akan menjadi sarana untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan di bulan Ramadan. Berikut adalah niatnya.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa an lillahi ta'ala.
ADVERTISEMENT
Artinya: Aku berniat sholat tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah taala.
Sementara itu, tata cara shalat tarawih sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dengan shalat pada umunya. Shalat tawarih dilakukan setiap dua rakaat disertai dengan salam, kemudian dilanjutkan sesuai kemampuan, misalnya 8 rakaat hingga 20 rakaat.
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjutkan saat bulan Ramadan. Berikut adalah tata cara shalat tarawih sendiri dengan benar.
ADVERTISEMENT

Doa Setelah Salat Tarawih

Ilustrasi Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri, Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
Setelah selesai melaksanakan shalat Tarawih, disunnahkan untuk berdoa. Berikut adalah doa setelah shalat tarawih, serta maknanya.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
ADVERTISEMENT
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
ADVERTISEMENT

Shalat Witir Setelah Shalat Tarawih

Ilustrasi Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri, Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
Shalat Witir adalah shalat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah dan tidak pernah ditinggalkan. Shalat ini berfungsi sebagai penutup bagi shalat malam. Jumlah rakaatnya harus ganjil, yaitu bisa satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, hingga sebelas rakaat. Rasulullah saw. bersabda:
اَلْوِتْرُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ
Artinya: “(Shalat) witir adalah hak bagi semua umat Islam, maka barang siapa yang suka untuk melakukan witir dengan lima rakaat, maka lakukanlah. Barang siapa yang suka melakukan witir dengan tiga rakaat, maka lakukanlah. Dan, barang siapa yang yang suka melakukan shalat witir dengan satu rakaat, maka lakukanlah.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
ADVERTISEMENT
Namun, para ulama memiliki pendapat yang berbeda terkait jumlah rakaat shalat Witir. Hal ini disebabkan karena jumlah rakaat yang biasanya dilakukan oleh umat Islam dalam melaksanakan shalat Witir sangat bervariasi dan tidak sama.
Selama bulan Ramadan, shalat witir dapat dikerjakan setelah shalat tarawih. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya sebagai penutup shalat malam, penghapus dosa, dan sebagai bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah Swt.
Selain itu, shalat witir juga dipercaya sebagai pelengkap ibadah seseorang, yang mendekatkan dirinya kepada Allah dan memperkuat keimanan. Rasulullah saw. bahkan menganjurkan umatnya untuk tidak meninggalkan shalat witir.
Demikianlah niat dan tata cara shalat tarawih sendiri. Meskipun dilakukan seorang diri, shalat ini tetap memberikan banyak pahala dan keberkahan jika dilaksanakan dengan niat yang tulus dan ikhlas. (Nab)
ADVERTISEMENT