Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah sebagai Panduan
6 Maret 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:57 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salat tarawih adalah salah satu ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan. Selain dilakukan secara berjamaah, salat tarawih juga bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, niat dan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah perlu diketahui agar bisa beribadah dengan benar.
ADVERTISEMENT
Salat tarawih dilakukan setiap malam selepas melaksanakan salat isya. Salat ini biasanya dilakukan secara berjamaah dengan umat muslim lainnya di tempat ibadah, seperti masjid atau musala. Namun, salat tarawih juga bisa dilakukan sendiri tanpa berjamaah.
Melakukan salat tarawih di rumah terdapat perbedaan dengan salat tarawih yang dilakukan berjamaah di masjid atau musala. Perbedaan yang paling terlihat adalah dari niatnya. Oleh karena itu, tata cara salat tarawih dengan benar penting untuk diketahui sebelum mulai beribadah.
Pengertian dan Keutamaan Salat Tarawih
Sebelum membahas mengenai niat dan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah, ada baiknya mengetahui pengertian dari salat tarawih terlebih dahulu. Dikutip dari Buku Pintar Shalat, M. Khalilurrahman Al Mahfani, (2008:189), salat tarawih merupakan salat malam atau qiyamul lail yang dilaksanakan hanya pada bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Salat tarawih juga dilakukan dengan tata cara dan bilangan rakaatnya yang sama dengan salat tahajud, yaitu delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat. Delapan rakaat salat tarawih bisa dilaksanakan dengan empat rakaat salam atau dua rakaat salam.
Pelaksanaan salat tarawih empat rakaat salam ini berdasarkan dengan hadits Bukhari Muslim yang bersumber dari Aisyah RA. Sementara untuk dua rakaat salam didasarkan pada hadits riwayat Bukhari Muslim yang bersumber dari Ibnu Umar RA.
Salat tarawih juga memiliki keutamaan yang mendatangkan kebaikan bagi para umat muslim yang menjalaninya. Rasulullah Saw. juga bersabda mengenai keutamaan salat tarawih, yaitu sebagai berikut sebagaimana dikutip situs resmi NU di islam.nu.or.id:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
ADVERTISEMENT
Man qaama ramadhaana iimaanan wahtisaaban ghufiro lahu maa taqaddama min dzanbihi.
Arti: “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR Al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Para ulama juga sepakat bahwa kalimat ‘qaama ramadhaana’ pada hadits tersebut mengarah kepada salat tarawih. Hal ini ditegaskan oleh Syekh Khatib Al-Syarbini sebagai berikut:
“Ulama sepakat atas kesunnahan tarawih dan sesungguhnya tarawih adalah salat yang dikehendaki dalam hadits Nabi, Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau. Hadits diriwayatkan Al-Bukhari. Adapun sabda Nabi “imanan”, maksudnya adalah membenarkan bahwa yang demikian itu haq seraya meyakini keutamaannya. Sabda Nabi “wahtisaban”, maksudnya ikhlas” (Syekh Khatib Al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 1, hal. 459).
ADVERTISEMENT
Memiliki banyak keutamaan bagi umat muslim, maka melaksanakan salat yang memiliki hukum sunnah muakkad ini lebih baik dilakukan selama bulan Ramadan. Tidak hanya melaksanakannya secara berjamaah di masjid dan musala, salat tarawih juga bisa dilakukan sendiri di rumah.
Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri
Agar bisa beribadah salat tarawih sendiri dengan benar, maka penting untuk tahu niat dan tata cara sholat tarawih sendiri. Berikut adalah niat beserta tata cara salat tarawih yang bisa diikuti sebagai panduan beribadah pada bulan Ramadan.
1. Niat Salat Tarawih Sendiri 2 Rakaat Salam
Sebelum memulai salat, maka wajib membaca niat terlebih dahulu. Dikutip dari situs resmi NU di nu.or.id, niat salat tarawih sendiri adalah sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Arti: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Swt.”
2. Niat Salat Tarawih Sendiri 4 Rakaat Salam
Niat tersebut bisa dibaca jika akan melaksanakan salat tarawih sendiri sebanyak dua rakaat salam. Sementara ingin melaksanakan salat tarawih dengan empat rakaat salam, maka niatnya adalah sebagai berikut:
اُصَلِّىسُنَّةَالتَّرَاوِيْحَِارْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًِللهِتَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi arba’a raka’atim mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Arti: "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Salat Tarawih Sendiri
Setelah mengetahui niat dari salat tarawih yang dilakukan sendiri, maka penting untuk mengetahui tata cara dan urutan salat tarawih yang benar. Berikut tata cara salat tarawih sendiri yang bisa diikuti sebagai panduan:
ADVERTISEMENT
Tata cara di atas merupakan urutan untuk salat tarawih dua rakaat salam dan bisa diikuti hingga selesai mengerjakan delapan rakaat. Apabila salat dengan empat rakaat salam, maka bisa mengerjakan hingga empat rakaat barulah salam dan menyelesaikan hingga delapan rakaat.
Setelah menyelesaikan salat tarawih sebanyak delapan rakaat, maka dilanjutkan dengan salat witir sebanyak tiga rakaat. Jika sudah, maka salat tarawih sendiri telah selesai dilakukan.
Perlu diingat bahwa dalam melakukan salat tarawih tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Melakukan delapan rakaat tetapi panjang lebih baik daripada melakukan dua puluh rakaat namun tergesa-gesa.
ADVERTISEMENT
Doa Setelah Tarawih
Sebagai penutup, selesai melaksanakan salat tarawih terdapat doa yang bisa dibaca. Doa tersebut populer dengan sebutan doa kamilin. Adapun bunyi doanya adalah sebagai berikut sebagaimana dikutip dari situs lampung.nu.or.id:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
ADVERTISEMENT
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
ADVERTISEMENT
Arti: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam (Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Setelah mengetahui niat dan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah, kini beribadah di bulan Ramadan akan jadi lebih mudah. Pastikan untuk mengikuti tata cara yang ada agar bisa beribadah dengan benar dan mendapat pahala dari Allah Swt. (PRI)
ADVERTISEMENT