Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Niat Mandi Wajib, Tata Cara, Syaratnya yang Sesuai Syariat Islam
2 Februari 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bacaan niat mandi wajib menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah secara sah. Mandi wajib yang disyariatkan dalam Islam dikerjakan karena sebab-sebab tertentu dengan rukun dan syarat tertentu pula.
ADVERTISEMENT
Mandi wajib juga menjadi proses pembersihan fisik yang hukumnya fardhu ’ain bagi seorang muslim. Artinya, jika diikerjakan akan mendapat pahala, tapi jika ditinggalkan akan berakibat dosa.
Syariat mandi wajib juga diterangkan dalam Alquran surat Al Maidah ayat 6 yang artinya, “jika kamu junub maka mandilah”. Seorang muslim yang ingin mengerjakan mandi wajib, simaklah artikel ini sampai selesai untuk mengetahui rukun dan tata cara mandi wajib yang tepat.
Niat Mandi Wajib
Mandi wajib dalam Islam bertujuan untuk membersihkan tubuh dan menyucikan diri kembali dari hadas besar. Mandi wajib berlaku untuk wanita dan laki-laki.
Mengutip buku berjudul Kajian Fiqih oleh Shofiyun Nahidloh, dkk., sebab mandi wajib di antaranya, yaitu:
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin, bacaan niat mandi wajib sebab haid dan bersyahwat berbeda dengan bacaan niat mandi wajib sebab melahirkan atau nifas. Berikut niat yang dibaca ketika mandi wajib setelah haid atau bersyahwat:
Bismillahirahmanirahim Nawaitul ghusla lirafil hadastsil akbar minal janabati fardhon lillahi ta’ala.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah fardhu karena Allah Ta’ala.
Sementara itu, niat mandi wajib yang dilakukan setelah keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, yaitu:
ADVERTISEMENT
Bismillahirahmanirahim nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minan nafsi farshlon lillahi ta’ala.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, farshu karena Allah Ta’ala.
Perlu diperhatikan, niat mandi wajib sebaiknya diucapkan saat menyiramkan air ke bagian tubuh. Bila niat dilafalkan setelah seseorang membasuh anggota badannya, amalan yang dilakukan tidak sah.
Orang tersebut harus mengulang kembali niatnya ketika memulai membasuhkan air ke seluruh anggota badan. Begitu pula jika berniat sebelum air sampai ke badan, niat tersebut tidak sah dan harus mengulang kembali saat membasuh air ke anggota tubuh.
Lebih lanjut, orang yang tidak berniat mandi wajib tak memenuhi rukun mandi wajib. Maka dari itu, orang tersebut tak dapat dikatakan telah melakukan mandi wajib. Orang itu hanya mengerjakan mandi biasa dan masih terikat dengan hadas besar.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja rukun mandi wajib dalam Islam? Berikut penjelasannya.
Syarat, Sunah, dan Rukun Mandi Wajib dalam Islam
Mandi wajib dalam Islam memiliki syarat dan rukun yang perlu diperhatikan umat Muslim . Mengutip buku dengan judul Blak-Blakan Bahasa Mapel Pendidikan Agama Islam SMP oleh Jondra Pianda, berikut rukun, syarat, dan sunah mandi wajib umat Islam.
a. Rukun Mandi Wajib
b. Syarat Mandi Wajib
Selain rukun, ada juga syarat-syarat mandi wajib dalam Islam yang perlu dipenuhi seorang muslim, yaitu:
ADVERTISEMENT
c. Sunah Mandi Wajib
Setelah memenuhi rukun dan syarat-syarat di atas, ada pula beberapa anjuran yang disunahkan saat melakukan mandi wajib, yaitu:
Tata Cara Mandi Wajib
Melaksanakan mandi wajib bukan sekadar mandi biasa, ada tata cara dan amalan yang harus dilakukan. Dirangkum dari buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin, berikut niat dan tata cara mandi wajib yang dapat dipelajari.
1. Membaca niat Mandi Wajib
Membaca niat mandi wajib di awal seperti yang telah dijelaskan di atas sesuai dengan kondisi dan rukun mandi wajib. Cara membaca niat dapat dilafalkan di dalam hati dan bersuara.
ADVERTISEMENT
2. Membersihkan Telapak Tangan 3x
Agar sesuai sunnah Rasulullah, cucilah tangan sebanyak tiga kali dengan tujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
3. Membersihkan Kotoran
Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat tersembunyi seperti bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain-lain.
4. Bersihkan Tangan
Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya, yaitu mengusap-usap tangan ke tanah atau tembok kemudian dibilas dari langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas.
5. Berwudhu
Lanjutkan dengan gerakan wudu yang sempurna seperti saat akan sholat. Dimulai dengan membasuh tangan sampai membasuh kaki.
6. Basuh Rambut dan kepala
Bagian rambut dan kepala dapat dibasuh secara khusus. Caranya, yaitu masukkan tangan ke dalam air kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala.
Jika sudah, guyur kepala dengana air sebanyak tiga kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
ADVERTISEMENT
7. Bilas Seluruh Tubuh
Terakhir, bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air dimulai dari sisi yang kanan dan lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
(IPT)