Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendirian Lengkap dengan Tata Caranya
3 April 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Niat sholat Idul Fitri penting diketahui oleh umat Islam yang akan menjalankan salat id pada hari raya nanti. Salat Idul Fitri menjadi ibadah yang dilakukan hanya pada tanggal 1 Syawal dengan niat dan tata cara yang sedikit berbeda dari salat lainnya.
ADVERTISEMENT
Salat Idul Fitri yang disebut juga dengan salat id merupakan ibadah yang dilakukan setelah melaksanakan puasa selama satu bulan pada bulan Ramadan. Pada hari raya Idul Fitri yang merupakan hari kemenangan bagi umat Islam, salat ied dilaksanakan pada pagi hari.
Salat Idul Fitri dikerjakan sebanyak dua rakaat dan bisa dilakukan secara berjemaah di masjid atau tempat khusus yang sudah disediakan, maupun di rumah secara sendirian. Agar bisa menjalankan ibadah salat Idul Fitri dengan benar, maka penting untuk tahu niatnya terlebih dahulu.
Niat Sholat Idul Fitri Berjemaah dan Sendirian
Setiap ibadah yang dilakukan manusia pasti diawali dengan niat, termasuk dengan menjalankan ibadah salat Idul Fitri. Niat salat ini bisa diucapkan melalui lisan maupun hanya dilafalkan dalam hati.
ADVERTISEMENT
Niat salat Idul Fitri berbeda dengan salat wajib maupun salat sunah lainnya. Agar tidak salah, inilah niat sholat Idul Fitri yang bisa dilakukan secara berjemaah maupun sendiri beserta tata caranya untuk panduan beribadah:
1. Niat Salat Idul Fitri sebagai Imam
Dikutip dari situs resmi nu.or.id:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Arti: "Saya niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta'ala."
2. Niat Salat Idul Fitri sebagai Makmum
Dikutip dari situs resmi nu.or.id:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Arti: "Saya niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala."
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dikerjakan secara berjemaah, salat Idul Fitri juga bisa dilakukan sendirian. Biasanya salat Idul Fitri yang dilakukan secara sendirian karena tidak bisa datang ke masjid atau lokasi diselenggarakannya salat id berjemaah.
Jika mengalami hal seperti itu, maka diperbolehkan untuk salat di rumah secara sendirian.
Perlu diketahui, bahwa niat salat id sendirian juga berbeda dari salat yang dilakukan secara berjemaah. Adapun niat salat Idul Fitri sendirian adalah sebagai berikut sebagaimana dikutip dari situs nu.or.id:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Arti: "Saya niat salat Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah ta'ala."
Walaupun boleh dilaksanakan sendirian, namun ibadah salat Idul Fitri ini lebih baik dikerjakan secara berjemaah. Sebab, salat Idul Fitri merupakan salat sunah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan luar biasa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat pula hadis yang menjelaskan pentingnya menjalani ibadah salat id untuk dikerjakan secara berjemaah. Hadis tersebut berasal dari keterangan mazhab Syafi’i dalam Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi Banten yang berbunyi:
القسم الثاني من النفل المؤقت وهو ما تسن فيه الجماعة (صلاة العيدين) الأصغر والأكبر وهي من خصائص هذه الأمة
Arti: “Jenis kedua dari salat sunah yang ditentukan waktunya adalah salat yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjemaah adalah (salat dua id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha). Salat id disyariatkan khusus untuk umat Nabi Muhammad saw.” (Dikutip dari situs resmi kemenag.go.id)
Sehingga jika tidak dalam kondisi darurat, maka lebih baik mengerjakan salat Idul Fitri dengan berjemaah di masjid atau lokasi salat ied terdekat.
ADVERTISEMENT
Melaksanakan salat secara berjemaah juga akan mendapatkan keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat sendirian.
Hukum dan Waktu dalam Melaksanakan Salat Idul Fitri
Setelah mengetahui niat salat Idul Fitri tersebut, maka informasi mengenai hukum, dan waktu pengerjaan salat Idul Fitri juga tidak kalah penting untuk diketahui. Pada buku Panduan Muslim Sehari-hari, DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA., (2016:274), disebutkan bahwa hukum salat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah.
Sunnah muakkadah ini berarti sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam, baik bagi laki-laki ataupun perempuan yang sudah dewasa maupun anak-anak.
Keutamaan salat Idul Fitri ini sangat besar sehingga Rasulullah saw. memerintahkan wanita yang sedang haid untuk ikut hadir ke tempat salat id.
ADVERTISEMENT
Waktu pelaksanaan salat id umumnya dilakukan saat matahari mulai naik setinggi tombak hingga waktunya matahari tergelincir. Pada pelaksanaan salat Idul Fitri disunahkan untuk sedikit menundanya agar umat Islam bisa menunaikan zakat fitrah.
Tata Cara Salat Idul Fitri sebagai Panduan Beribadah
Agar bisa melaksanakan salat id dengan benar, maka penting untuk tahu tata cara lengkapnya. Sebab, terdapat beberapa perbedaan dalam melaksanakan salat Idul Fitri dibandingkan dengan salat sunah lainnya. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:
1. Melafalkan Niat Salat Idul Fitri
Dalam melaksanakan salat Idul Fitri, hal pertama yang dilakukan adalah membaca niat salat Idul Fitri.
Membaca niat ini disesuaikan dengan posisi saat salat yaitu apabila menjadi imam, maka membaca niat sebagai imam. Sementara jika menjadi makmum, maka membaca niat sebagai makmum.
ADVERTISEMENT
Pembacaan niat bisa dilakukan secara lisan maupun diucapkan di dalam hati. Hukum melafalkan niat pada salat id adalah sunah. Sementara wajib dengan sadar dan sengaja dalam batin bahwa seseorang akan menunaikan ibadah salat sunah Idul Fitri tersebut.
2. Melakukan Takbiratul Ihram
Setelah membaca niat, maka dilanjutkan dengan melakukan takbiratul ihram dan membaca doa iftitah. Selesai membaca doa iftitah, maka disunahkan untuk kembali melakukan takbir hingga tujuh kali pada rakaat pertama.
Pada sela-sela takbir, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa, yaitu sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila.
Arti: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."
ADVERTISEMENT
Atau membaca doa:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar.
Arti: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar."
3. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek di Al-Qur’an
Surat Al-Fatihah juga wajib dibaca seusai membaca doa iftitah dan melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Selesai membaca surat Al-Fatihah, maka salat dilanjutkan dengan membaca surat pendek yang ada di dalam Al-Qur’an.
Dalam pelaksanaan salat Idul Fitri ini dianjurkan untuk membaca surat pendek berupa surat Al-A’la. Sehingga imam yang memimpin salat lebih baik membacakan surat tersebut pada pelaksanaan salat Idul Fitri.
4. Melakukan Rukuk, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud dan Seterusnya
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, maka selanjutnya melakukan gerakan salat seperti rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud dengan berurutan. Pastikan gerakan tersebut dilakukan secara tumaninah.
ADVERTISEMENT
5. Berdiri untuk Melaksanakan Rakaat Kedua
Setelah melakukan gerakan salat tersebut secara berurut, maka kembali berdiri untuk melakukan salat Idul Fitri pada rakaat kedua.
Pada rakaat kedua ini disunahkan untuk melakukan takbir sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan mengucapkan allahu akbar seperti sebelumnya.
Pada sela-sela takbir juga dianjurkan untuk membacakan doa seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pada poin 2.
Setelah itu, salat dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, untuk kemudian dilanjutkan hingga gerakan rukuk, sujud, tahiyat akhir, dan salam.
6. Mendengarkan Khotbah
Selesai mengakhiri salat dengan salam, maka berikutnya adalah mendengarkan khotbah yang akan disampaikan hingga selesai.
Khotbah Idul Fitri sendiri dilaksanakan sebanyak dua kali sebagaimana diungkapkan melalui hadis oleh Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
Arti: “Sunah seorang imam berkhotbah dua kali pada alat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khotbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i) (Dikutip dari situs resmi nu.or.id.)
Selain itu, khatib yang membawakan khotbah juga dianjurkan untuk memulai khotbah pertama dengan melakukan takbir sebanyak sembilan kali dan tujuh kali pada khotbah kedua.
Para jemaah juga dianjurkan untuk tetap mendengarkan khotbah hingga selesai, sebelum kembali pulang ke rumah.
Itulah informasi mengenai niat sholat Idul Fitri yang perlu diketahui oleh umat Islam yang akan menjalankan ibadah tersebut di hari raya nanti. Walau salat ini termasuk salat sunnah, tetapi lebih baik dikerjakan sebagai bentuk syukur akan datangnya hari kemenangan. (PRI)
ADVERTISEMENT