Konten dari Pengguna

Pengertian Akulturasi, Faktor Pendorong, dan Contohnya dalam Kehidupan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
10 Maret 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian akulturasi budaya erat kaitannya dengan proses adaptasi dengan budaya baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian akulturasi budaya erat kaitannya dengan proses adaptasi dengan budaya baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ilmu sosial, tentu kita familier dengan istilah akulturasi. Secara umum, pengertian akulturasi erat kaitannya dengan proses adaptasi dengan kebudayaan baru dengan tetap mempertahankan kebudayaan yang telah ada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari proses sosial, akulturasi memiliki pengertian yang luas dan proses yang tak singkat. Di samping itu, akulturasi membawa dampak bagi kehidupan masyarakat. Untuk mengetahui konsep akulturasi secara lebih mendalam, simak uraian selengkapnya berikut ini.

Pengertian Akulturasi

Ilustrasi akulturasi. Foto: Unsplash.com
Salah satu fenomena sosial yang satu ini kerap kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kendati demikian, sebagian dari kita masih mempertanyakan apa itu akulturasi? Umumnya, akulturasi merujuk pada percampuran dua budaya atau lebih.
Sekilas, akulturasi memiliki persamaan konsep dengan asimilasi. Sebab, keduanya berkaitan erat dengan interaksi dan komunikasi antara komunitas kebudayaan yang berbeda. Selain itu, keduanya juga berhubungan dengan proses bercampurnya dua kebudayaan. Akan tetapi jika diulas lebih lanjut, akulturasi memiliki perbedaan dengan asimilasi.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Komunikasi Antar Budaya oleh Mulyana dan Rakhmat, akulturasi adalah suatu bentuk perubahan budaya yang diakibatkan oleh adanya kontak antar-kelompok budaya. Melalui kontak tersebut, terdapat penekanan pada penerimaan pola-pola dan budaya baru dan ciri-ciri masyarakat pribumi oleh kelompok-kelompok minoritas.
Sementara itu, dari perspektif etnologi dan antropologi, pengertian akulturasi dapat dipahami sebagai perubahan kultural yang terjadi akibat adanya pertemuan secara intensif dan saling memengaruhi antar-dua kelompok kebudayaan yang berbeda. Dengan kata lain, terdapat interaksi antara dua kebudayaan yang saling membaur satu sama lain.
Berdasarkan definisi di atas, akulturasi budaya adalah bersatunya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.
Berbeda dengan akulturasi, asimilasi dapat dipahami sebagai perubahan pola kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan mayoritas. Inilah mengapa, penting bagi kita untuk memahami konsep keduanya secara lebih mendalam.
ADVERTISEMENT

Proses Akulturasi

Ilustrasi proses terjadinya akulturasi. Foto: Unsplash.com
Terjadinya akulturasi pada sebuah kelompok kebudayaan, tak serta merta muncul begitu saja. Sebab, dalam akulturasi terdapat proses belajar hingga pola penyesuaian terhadap pengetahuan yang dipelajari tersebut.
Berdasarkan pengertian akulturasi yang telah disebutkan sebelumnya, proses sosial yang satu ini muncul karena adanya interaksi antara dua kelompok budaya atau lebih yang memiliki perbedaan satu sama lain.
Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul Pengantar Antropologi II Pokok-pokok Etnografi, menyebutkan bahwa manusia merupakan makhluk sosio budaya yang memperoleh segala bentuk perilaku melalui proses belajar.
Salah satu medium pembelajaran mendasar bagi manusia, yakni komunikasi. Sebab, komunikasi berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan lingkungan fisik dan sosial di sekitarnya, termasuk budaya. Proses yang dilalui oleh individu untuk memperoleh aturan-aturan atau budaya telah dimulai dari masa awal kehidupannya hingga akhir hayat.
ADVERTISEMENT
Dalam proses belajar, seorang individu juga mengalami proses sosialisasi yang berkaitan dengan budaya sekitar dan lambat laun menjadi kepribadian serta perilaku yang melekat. Melalui proses belajar tersebut pula, muncul interaksi dengan individu atau kelompok lain.
Inilah mengapa, penerimaan dan pembauran budaya memakan waktu yang lama. Sebab, dalam proses tersebut terdapat upaya penyaringan terhadap unsur-unsur kebudayaan asing, apakah dapat diterima atau justru ditolak.
Menurut Kun Maryati dalam buku Sosiologi Jilid 2, unsur kebudayaan yang diterima oleh masyarakat perlu melewati berbagai proses. Bila mendatangkan manfaat, unsur kebudayaan asing tersebut dapat diterima.

Faktor Pendorong Terjadinya Akulturasi dan Penghambatnya

Ilustrasi interaksi antar-kelompok budaya merupakan faktor pendorong terjadinya akulturasi. Foto: Unsplash.com
Menurut Rumondor dalam buku Komunikasi Antar Budaya, faktor pendorong terjadinya akulturasi adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Sementara itu, faktor penghambat terjadinya akulturasi di antaranya:

Dampak Akulturasi

Ilustrasi dampak akulturasi. Foto: Unsplash.com
Munculnya sesuatu tentu dapat menimbulkan dampak yang berpengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya. Pun demikian dengan akulturasi.
Menurut Beni dalam buku Komunikasi Lintas Budaya yang disusun oleh Wina Puspita Sari dan Menanti Fajar Rizki, setidaknya terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan akibat adanya akulturasi, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Contoh Akulturasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi wayang sebagai contoh akulturasi. Foto: Unsplash.com
Setelah mengetahui pengertian akulturasi dan aspek yang melingkupinya, tentu kita ingin mengetahui contoh fenomena akulturasi dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai salah satu fenomena dan proses sosial yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia, akulturasi dapat ditemukan dengan mudah dalam kegiatan keseharian. Bahkan tak jarang, sebagian dari kita tak menyadari hal tersebut.
Mengutip dari buku Membangun Desa Transmigrasi Melalui Sinergitas Budaya terbitan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dan berbagai sumber, berikut contoh akulturasi yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
Sistem pendidikan
Menurut Sari dan Rizki dalam buku Komunikasi Lintas Budaya, contoh akulturasi dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam sistem pendidikan. Awalnya, sistem pendidikan Indonesia berupa pembelajaran khas pesantren yang tak menggunakan seragam.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, seiring dengan adanya pengaruh dari bangsa Eropa, terdapat sistem penggunaan seragam yang masih diterapkan hingga saat ini.
Kesenian
Sebagai bagian dari kehidupan, seni tak dapat dipisahkan dari manusia. Unsur yang satu ini juga tak lepas dari adanya fenomena akulturasi. Menurut Poerwanti Hadi Pratiwi dalam buku Asimilasi dan Akulturasi: Sebuah Tinjauan Konsep, contoh akulturasi di bidang kesenian dapat ditemukan dalam pagelaran wayang.
Salah satunya dengan menceritakan kisah Ramayana atau Mahabarata yang merupakan bagian kebudayaan dari India. Sementara wayang merupakan bagian dari kebudayaan Jawa.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kedua kebudayaan ini dapat berjalan berdampingan tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya aslinya.
Sistem kalender
Contoh akulturasi lain dalam kehidupan sehari-hari, yakni sistem penanggalan Hijriah yang digunakan oleh umat muslim di samping penggunaan tahun Masehi.
ADVERTISEMENT
Itulah uraian mengenai pengertian akulturasi dan berbagai aspek yang melingkupinya. Dengan memahami konsep akulturasi, kita dapat memahami alasan di balik beragamnya kebudayaan dan kebiasaan masyarakat di sekitar kita. Semoga bermanfaat!
(ANM)