Konten dari Pengguna

Pengertian, Jenis-Jenis, dan Urutan Nada

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
9 Maret 2022 16:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nada. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nada. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Urutan nada yang disusun secara berjenjang atau bertingkat disebut juga sebagai tangga nada. Secara umum, urutan nada pada tangga nada ini terdiri dari nada dasar sampai dengan nada oktaf, yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do.
ADVERTISEMENT
Di antara tangga nada tersebut, terdapat jarak tertentu yang dinamakan interval. Ada banyak ukuran interval yang dapat dibuat agar dapat menjadi tangga nada.
M. Noor Said menjelaskan dalam buku Nada dan Irama bahwa interval ini terbagi menjadi beberapa macam, yakni Perfect Uni son, Minor Second, Major second, Major Third, Minor Third, Perfect Fourth, Augmented fourth atau Diminished fourth, Perfect Fifth, Minor sixth, Major sixth, Minor Seventh, Ma Jor Seventh.
Agar lebih paham mengenai tangga nada, sebaiknya pelajari terlebih dahulu pengertian nada, jenis-jenis, dan urutannya. Bagi yang tertarik mempelajari tangga nada, di bawah ini ada penjelasan lengkapnya yang menarik untuk dipahami.

Pengertian Nada

Ilustrasi Nada. Foto: Freepik
Mengutip buku Nada dan Irama oleh M. Noor Said, pengertian nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. Dalam teori musik, setiap nada memiliki tinggi tertentu sesuai frekuensinya.
ADVERTISEMENT
Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tangga nada merupakan beberapa not lagu yang disusun secara berurutan.

Urutan Nada

Menurut Nelly Widyawati dalam buku Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, urutan tangga nada dari yang rendah ke tinggi adalah sebagai berikut:
DO RE MI FA SOL LA SI DO / 1 2 3 4 5 6 7
atau yang bisa juga dituliskan sebagai berikut:
C D E F G A B C'
Masih menurut Nelly dalam buku yang sama, Tingkatan tersebut maknanya, yaitu 1 (tonika); 2 (subtonika; 3 (median); 4 (subdominan); 5 (dominan); 6 (submedian); 7 (laiding tone); dan 8 (oktaf).

Jenis-Jenis Tangga Nada

Ilustrasi Nada. Foto: Freepik
Tangga nada terbagi menjadi tiga jenis, yakni tangga nada diatonis, pentatonis, dan kromatis. Penjelasan mengenai jenis-jenis tangga nada selengkapnya akan dijabarkan di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Tangga Nada Diatonis
Merujuk buku Pengembangan Media Pembelajaran Musik Berbasis Digital untuk Sekolah Dasar oleh J. Julia, Dan Kawan Kawan, diatonis adalah salah satu pengetahuan dasar dari sebuah teori musik, terutama pada musik yang berasal dari Negara Barat seperti Eropa.
Tangga nada ini memiliki tujuh nada yang berbeda di dalam satu oktaf. Tujuh nada tersebut nantinya akan diakhiri dengan satu nada berulang.
Kemudian, jarak antara not maupun nada diatonis adalah satu dan setengah. Salah satu contoh tangga nada diatonis adalah C mayor. Nada ini dimulai dari do kemudian diteruskan dengan A minor yang dimulai dari la.
Tangga nada diatonis terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni nada mayor dan nada minor. Berikut penjelasan lebih lengkapnya, seperti dikutip dari buku Nada dan Irama oleh M. Noor Said:
ADVERTISEMENT
Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga nada diatonis mayor merupakan yang umum digunakan pada sebuah musik. Jarak antara nada atau not pada diatonis mayor adalah 1-1-½-1-1-1-½. Contoh dari tangga nada diatonis mayor yaitu C mayor.
Tangga nada ini terdiri dari do, re, mi, fa, so, la, si, do. Umumnya, jika nada ini dimainkan, diatonis mayor akan memiliki nuansa musik yang ceria dan juga menyenangkan.
Berikut adalah contoh lagu daerah yang menggunakan diatonis mayor:
Tangga Nada Diatonis Minor
Berbeda dengan diatonis mayor, tangga nada diatonis minor memiliki nuansa musik yang melankolis dan cenderung sedih. Tangga nada diatonis minor memiliki jarak antara nada yaitu 1-½-1-1-½-1-1.
Contoh tangga nada ini adalah A minor dan terdiri dari la, si, do, re, mi, fa, sol, la. Berikut ini adalah beberapa contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada diatonis minor:
ADVERTISEMENT
2. Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis diketahui sudah ada sejak pertama kali musik berkembang. Nada ini biasanya dipakai pada musik modern dan tradisional.
Dikutip dari Encyclopedia Britannica, tangga nada pentatonis diketahui memiliki lima nada yang berbeda-beda dalam satu oktaf. Sama seperti tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis juga dibagi menjadi dua jenis, yakni pelog dan juga slendro.
Berikut penjelasan mengenai tangga nada pelog dan slendro sebagaimana dinukil dari buku Nada dan Irama oleh M. Noor Said:
Tangga Nada Pelog
Tangga nada pelog memiliki karakter nada yang menyenangkan dan memiliki kesan penghormatan. Tangga nada yang satu ini mempunyai lima nada dengan perbedaan jarak cukup besar.
ADVERTISEMENT
Nada tersebut, yakni do, mi, fa, sol, si. Berikut ini adalah beberapa contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pelog:
Tangga Nada Salendro
Hampir sama seperti tangga nada pelog, tangga nada yang satu ini juga memiliki karakter yang menyenangkan dan juga lincah. Namun, jarak antar nadanya cukup kecil, sangat berbeda dengan tangga nada pelog yang memiliki jarak nada yang cukup besar.
Nada tersebut, yakni do, re, mi, sol, la. Berikut ini adalah beberapa contoh lagu yang menggunakan nada salendro:
ADVERTISEMENT
3. Tangga Nada Kromatis
Mengutip buku Pengembangan Media Pembelajaran Musik Berbasis Digital untuk Sekolah Dasar oleh J. Julia, Dan Kawan Kawan, tangga nada ini terdiri dari 12 nada yang tersusun dengan interval setengah di setiap notnya.
Sebenarnya, tangga nada kromatis merupakan turunan dari diatonik mayor. Pada bagian nada diatonik mayor kemudian dipecah menjadi ½ dan ½ di tangga nada kromatis.
Jenis tangga nada ini seringnya digunakan pada jenis musik jazz, rohani, pop, dan juga beberapa lagu rock. Contoh lagu yang menggunakan tangga nada kromatis adalah Bungong Jeumpa yang berasal dari Aceh dan Indonesia Pusaka yang diciptakan oleh Ismail Marzuki.
(NDA)