Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pentingnya Kritik Seni pada Suatu Karya
12 Oktober 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 29 April 2023 15:29 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suatu karya seni tidak hanya diciptakan untuk kebutuhan hiburan semata. Melainkan membutuhkan kritik sebagai sarana meningkatkan kualitas dan media untuk terus berkembang. Sebuah kritik seni menempati bagian krusial dari penciptaan suatu karya.
ADVERTISEMENT
Adanya kritik seni, secara tidak langsung dapat memacu kreativitas para seniman untuk terus berinovasi melalui karyanya. Dengan melakukan pembaruan dan mengembangkan kreativitas, apresiasi masyarakat terhadap suatu karya diharapkan semakin bertambah. Lalu apa sebenarnya kritik seni itu?
Pengertian Kritik Seni
Kritik berasal dari kata kritikos dan dapat dikaitkan dengan kata kranein dalam Bahasa Yunani. Arti kata tersebut, yakni memisahkan, mengamati, menimbang, dan membandingkan.
Dalam Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni berjudul "Kritik Seni Pertunjukan", M. Jazuli mengutip pernyataan Kwant (1975) yang menyebut bahwa kritik merupakan penilaian terhadap kenyataan yang dihadapi dalam suatu norma.
Dalam hal ini, kritik mengandung unsur normatif yang berfungsi sebagai dasar penilaian atau pembahasan terhadap sesuatu yang kita hadapi. Kritik juga selalu didasarkan pada banyaknya kriteria sebagai ukuran penilaian. Dengan artian, orang yang melakukan kritik selalu terikat oleh banyak kriteria.
ADVERTISEMENT
Di bidang seni, konsep kritik masih sering diperdebatkan oleh para ahli seni. Hal ini terjadi karena tiap-tiap ahli seni memiliki perspektif dan orientasi kajian yang berbeda.
Untuk menengahi perbedaan perspektif tersebut, muncullah sebuah pemikiran yang menyebut jika kritik seni harus mempertahankan aktivitas yang menunjukkan kejelasan. Selain itu, diperlukan juga kekuatan eksistensi disiplin ilmu yang mendukung kritik seninya.
Kritik seni menurut Flacus (1981), merupakan studi rinci dan apresiasi dengan analisis para ahli atas karya seni yang disertai tafsir beserta alasan dari informasinya. Pada intinya, kritik seni merupakan aktivitas menilai atau menanggapi suatu karya seni untuk menunjukkan kelebihan atau pun kekurangan di dalamnya.
Fungsi Kritik Seni
Melansir Kritik Karya Seni Rupa dari Direktori File Universitas Pendidikan Indonesia, fungsi kritik seni memiliki tujuan yang strategis dalam dunia kesenirupaan.
ADVERTISEMENT
Adapun fungsi yang paling utama dari kritik seni adalah menjembatani sebuah persepsi dan apresiasi artistik serta estetika sebuah karya seni. Misalnya, antara seniman/artis, karya, dan penikmat seni.
Selain itu, kritik seni merupakan sebuah kebutuhan bagi seniman maupun penikmat seni. Pihak seniman membutuhkan kritik seni untuk mengetahui hasil karya yang mereka hasilkan, sehingga mereka akan mengembangkan karya selanjutnya.
Sedangkan penikmat seni membutuhkan media untuk menyampaikan proses apresiasi terhadap karya seni. Proses apresiasi terhadap karya seni akan semakin lekat dengan adanya kritik seni sebagai media komunikasi, tentunya disertai dengan perspektif yang memadai.
Bagaimana Seseorang Bisa Mengkritik Sebuah Karya Seni?
Seseorang yang melakukan kritik terhadap suatu karya seni disebut sebagai kritikus seni. Seorang kritikus bisa mengulas karya seni orang lain atau bahkan karya milik sendiri (self-critic).
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi kritikus seni, diperlukan sensibilitas dan ketajaman panca indera, pikiran, dan perasaan. Menurut buku Kritik Karya Seni, ketajaman dan sensibilitas terhadap karya seni dilandasi unsur-unsur berikut:
Terlepas dari berbagai definisi yang ada, kritik seni merupakan salah satu nadi dari sebuah karya seni untuk terus berkembang dan tetap dinamis di tengah perkembangan zaman.
(ANM)